Gerontofilia

Gerontofilia adalah ketertarikan seksual terhadap orang berusia lanjut. Seseorang yang memiliki preferensi seksual seperti ini disebut gerontofil. Istilah gerontophilia (gerontofilia) pertama kali dicetuskan pada 1901 oleh Richard von Krafft-Ebing.[1][2] Istilah ini berasal dari Bahasa Yunani: geron, berarti "orang berusia tua" dan philie, berarti "menyukai" atau "mencintai".[3] Gerontofilia dianggap termasuk ke dalam kategori parafilia, namun tidak disebutkan di dalam buku Pedoman Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental atau Klasifikasi Penyakit Internasional.[1]

Tingkat prevalensi gerontofilia hingga kini tidak diketahui.[1] Sebuah penelitian mengenai pencarian istilah pornografi melalui internet berdasarkan jejaring di dalam kelompok menemukan bahwa sebanyak 0.15% bertema gerontofilia.[4] Pemerkosa atau penyerang seksual dengan korban manula tidak selalu memiliki kecenderungan sebagai seorang gerontofil. Mungkin terdapat dugaan motivasi lain seperti amuk kemarahan atau sadisme yang tidak melibatkan minat seksual spesifik terhadap manula. Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa pelanggar seksual seperti ini adalah gerontofil. Dalam sebuah studi kecil, ditemukan dua dari enam pelanggar seksual dengan korban manula memiliki kecenderungan gerontofilia.[5] Perilaku gerontofilia dapat juga diwujudkan dalam bentuk seseorang secara sadar memilih pasangan hidup (suami atau istri) yang berusia lanjut dalam konteks legal (misalnya pernikahan).[1][6]

Penelitian mengenai gerontofilia terbatas kepada sejumlah kecil studi kasus. Dirintis pertama kali oleh seorang dokter Prancis Charles Féré pada 1905. Féré menyebutkan contoh kasus seorang pria berusia 27 tahun yang menolak dijodohkan dengan seorang gadis cantik berusia 20 tahun, dan lebih memilih perempuan tua berusia 62 tahun.[1] Studi seperti ini biasanya melaporkan bahwa subyek penelitian biasanya mengalami pengalaman seksual pada usia dini dengan pasangan yang berusia jauh lebih tua.[5]

Referensi

  1. ^ a b c d e Janssen, D.F. (2014). ""Gerontophilia": A Forensic Archaism". Sexual Offender Treatment. 9 (1). ISSN 1862-2941. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-18. Diakses tanggal 2016-03-21. 
  2. ^ Janssen, D.F. (2015). ""Chronophilia": Entries of Erotic Age Preference into Descriptive Psychopathology". Medical History. 59 (4): 575–598. doi:10.1017/mdh.2015.47. ISSN 0025-7273. PMC 4595948alt=Dapat diakses gratis. PMID 26352305. 
  3. ^ Kaul, A.; Duffy, S. (1991). "Gerontophilia: A case report". Medicine, Science and the Law. 31: 110–114. 
  4. ^ Hammond, S.; Quayle, E.; Kirakowski, J.; O'Halloran, E.; Wynne, F. (2009). An examination of problematic paraphilic use of peer to peer facilities. Conference proceedings: Advances in the analysis of online paedophile activity. Paris, France. hlm. 65. CiteSeerX: 10.1.1.167.8208. 
  5. ^ a b Ball, H. N. (2005). "Sexual offending on elderly women: A review". Journal of Forensic Psychiatry and Psychology. 16 (1): 127–138. doi:10.1080/14789940412331290076. 
  6. ^ Milner, Joel S.; Dopke, Cynthia A.; Crouch, Julie L. (2008). "Paraphilia Not Otherwise Specified: Psychopathology and Theory". Dalam Laws, D. Richard. Sexual Deviance: Theory, Assessment, and Treatment, 2nd edition. The Guilford Press. hlm. 388.