Final Liga Champions UEFA 2023 adalah pertandingan final dari Liga Champions UEFA 2022–2023, musim ke-68 turnamen antarklub sepak bola utama Eropa yang diselenggarakan UEFA dan musim ke-31 sejak perubahan nama dari Piala Champions Eropa menjadi Liga Champions UEFA. Pertandingan ini dimainkan di Stadion Olimpiade Atatürk, Istanbul, Turki pada 10 Juni 2023,[5] antara klub Inggris Manchester City dan klub asal Italia Inter Milan.
Pertandingan final ini semula akan diselenggarakan di Stadion Wembley, London, Inggris. Namun, oleh karena penundaan dan relokasi pertandingan final 2020 akibat pandemi COVID-19 di Eropa penunjukan tuan rumah untuk pertandingan final berikutnya digeser mundur setahun, sehingga Fußball Arena di München ditunjuk sebagai tuan rumah pertandingan final 2023.[6] Setelah pertandingan final 2021, yang semula dijadwalkan dimainkan di Istanbul, juga direlokasi akibat pandemi COVID-19 di Turki, Istanbul ditunjuk sebagai tuan rumah pertandingan final 2023. München akan menjadi tuan rumah pertandingan final 2025.[7]
Dalam tabel di bawah ini, pertandingan final hingga 1992 berada pada era Piala Champions Eropa, sedangkan sejak 1993 berada pada era Liga Champions UEFA.
Tim
Penampilan final sebelumnya (tebal menandakan juara)
Sebuah proses pencalonan terbuka diluncurkan pada 22 Februari 2019 oleh UEFA untuk memilih tempat pertandingan final Liga Champions UEFA 2022 dan 2023.[8] Setiap asosiasi anggota UEFA memiliki tenggat waktu hingga 22 Maret 2019 untuk mengajukan permohonan dan dokumen pencalonan harus diserahkan paling lambat 1 Juli 2019.[9]
Meski UEFA tidak pernah mengumumkan asosiasi pengaju permohonan, Asosiasi Sepak Bola Jerman dilaporkan mengajukan permohonan Fußball Arena di München sebagai tuan rumah jika tidak terpilih sebagai tuan rumah pertandingan final 2021.[10]
Fußball Arena dipilih oleh Komite Eksekutif UEFA saat rapat di Ljubljana, Slovenia pada 24 September 2019.[11] Dalam rapat tersebut juga ditentukan tuan rumah pertandingan final 2021 dan 2023.[12]
Pada 17 Juni 2020, Komite Eksekutif UEFA mengumumkan bahwa karena penundaan dan relokasi pertandingan final 2020 akibat pandemi COVID-19 di Eropa, München ditunjuk sebagai tuan rumah pertandingan final 2023. Namun, oleh karena relokasi pertandingan final 2021,[6] Istanbul ditunjuk sebagai tuan rumah pertandingan final 2023 dan München akan menjadi tuan rumah pertandingan final 2025.[7]
Latar belakang
Manchester City mencapai final ketiga mereka di kompetisi Eropa, dan kedua di Piala Champions/Liga Champions UEFA—mereka kalah di final edisi 2021 dari sesama klub Inggris Chelsea. Mereka memenangi final Piala Winners Eropa 1970 namun kalah di final Liga Champions UEFA 2021 dan hendak menjadi juara baru pertama Liga Champions UEFA sejak Chelsea pada 2012. Datang sebagai juara Liga Utama Inggris dan Piala FA, mereka mengincar kemenangan untuk meraih trigelar kontinental yang sebelumnya hanya pernah diraih satu tim Inggris lain, sang rival sekotaManchester United. Manajer mereka, Pep Guardiola, mengincar gelar Liga Champions ketiganya sebagai pelatih, setelah memenanginya bersama Barcelona pada 2009 dan 2011, keduanya setelah mengalahkan United dengan selisih dua gol. Ia mengincar posisi sebagai pelatih pertama yang memenangi dua trigelar kontinental; ia meraihnya bersama Barcelona pada 2009. Guardiola juga pernah memenangi trofi ini sebagai pemain pada 1992 setelah mengalahkan klub Italia Sampdoria. Manchester City memasuki pertandingan sebagai tim Inggris dengan puasa gelar bergengsi Eropa terlama (53 tahun) menggantikan West Ham United yang beberapa hari sebelumnya mengakhiri dahaga gelar bergengsi Eropa selama 58 tahun dengan memenangi final Liga Konferensi Eropa UEFA.
Inter Milan mencapai final keenam mereka di Piala Champions Eropa/Liga Champions UEFA, dan kedelapan di seluruh kompetisi Eropa. Selain meraih tiga gelar Piala Champions Eropa/Liga Champions UEFA dari lima final—yang termutakhir pada saat mengalahkan Bayern München 2–0 pada tahun 2010 untuk menjadi klub Italia pertama yang meraih trigelar kontinental dan termutakhir yang menjuarai Liga Champions UEFA, mereka memenangi tiga dari lima final Piala UEFA/Liga Eropa UEFA yang mereka jalani yakni pada 1991, 1994, dan 1998; mereka kalah pada 1997 dan 2020. Pelatih mereka Simone Inzaghi mengincar gelar Eropa keduanya, setelah menang sebagai pemain Lazio di Piala Super UEFA 1999 melawan Manchester United. Inter mengincar dwigelar; mereka sudah meraih gelar Piala Italia. Gelandang mereka, Henrikh Mkhitaryan, mengincar status sebagai pemain pertama yang menjuarai tiga ajang antarklub Eropa yang saat ini ada bersama tiga klub yang berbeda, setelah menjuarai Liga Eropa UEFA 2016–2017 bersama Manchester United dan Liga Konferensi Eropa UEFA 2021–2022 bersama Roma.
Kedua klub belum pernah bertemu di laga kompetitif. Manchester City telah memenangkan enam pertandingan melawan klub Italia, sementara Inter telah memenangkan 16 pertandingan melawan klub Inggris.
Logo pertandingan final diperkenalkan saat pengundian babak grup di Istanbul pada 25 Agustus 2022.
Duta
Duta untuk pertandingan final adalah mantan pemain tim nasional Turki Hamit Altıntop, yang semula merupakan duta pertandingan final edisi 2020 dan 2021 sebelum kedua pertandingan tersebut dipindahkan masing-masing ke Lisboa dan Porto.
Perangkat pertandingan
Pada 22 Mei 2023, UEFA menunjuk wasit asal Polandia Szymon Marciniak sebagai wasit untuk pertandingan final.[2] Marciniak merupakan wasit berlisensi FIFA sejak 2011. Ia dibantu rekan senegaranya, Paweł Sokolnicki dan Tomasz Listkiewicz sebagai asisten wasit, Tomasz Kwiatkowski sebagai asisten wasit video (VAR), dan Bartosz Frankowski sebagai pembantu asisten wasit video. Marciniak, Sokolnicki, Listkiewicz, dan Kwiatkowski sebelumnya bersama-sama bertugas sebagai tim wasit Final Piala Dunia FIFA 2022.[13] Mereka dibantu wasit asal Rumania István Kovács sebagai wasit keempat, bersama rekan senegarannya Vasile Florin Marinescu sebagai asisten wasit cadangan, dan wasit asal Jerman Marco Fritz sebagai asisten wasit video cadangan.[2] Kontroversi terkait penunjukkan Marciniak muncul pada 1 Juni 2023 setelah beberapa media melaporkan bahwa ia menghadiri sebuah acara konferensi bisnis yang diprakarsai bersama oleh Sławomir Mentzen, seorang pengusaha dan penasihat pajak, yang juga merupakan politisi sayap kananlibertarian asal Polandia.[14] UEFA menyelidiki peristiwa tersebut dan kemudian memutuskan untuk mempertahankan susunan tim wasit yang asli pada 2 Juni, setelah menerima "permintaan maaf dan klarifikasi yang mendalam dari Marciniak."[15]
Upacara pembukaan
Upacara pembukaan sebelum pertandingan dimulai, secara resmi dinamai 2023 UEFA Champions League Final Kick Off Show by Pepsi atas alasan sponsor, menampilkan penyanyi asal Nigeria Burna Boy dan penyanyi asal Brasil Anitta.[16]
Pertandingan
Detail
Tim "tuan rumah" (untuk tujuan administratif) ditentukan melalui pengundian tambahan yang dilakukan setelah pengundian babak perempat final dan semifinal.
^Setiap tim hanya diberikan tiga kali kesempatan penggantian pemain, dengan kesempatan keempat dapat dilakukan pada babak perpanjangan waktu, tidak termasuk penggantian yang dilakukan pada jeda waktu antar babak, sebelum babak perpanjangan waktu, dan jeda waktu antar babak perpanjangan waktu.