Lahir di Jakarta 1 April 1973, anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Syamsuddin Yahya SE dan Andi Mutiara ini sejak kecil sudah terbiasa bercakap-cakap dalam bahasa Inggris., karena ayahnya seorang diplomat yang bekerja di Departemen Luar Negeri. Pada usia lima tahun Fifi sudah ikut serta orangtuanya ke Kuwait dan tinggal disana selama kurang lebih empat tahun sebelum kembali ke tanah air.
Kembali ke Jakarta, Fifi melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 155 Jakarta, namun hanya dua tahun. Setelah itu Fifi berangkat ke Delhi, India, sampai menamatkan sekolah menengah atas. Satu hal yang diingatnya ketika berada di Amerika adalah mendengar berita
pesawat Presiden Zia Ul-Haq meledak. Waktu itu malam resepsi peringatan kemerdekaan RI.
Tahun 1990, Fifi baru mulai kuliah di Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Universitas Trisakti Jakarta. Wanita dengan tinggi 160 cm dan berat 48 kg ini tidak hanya kuliah dan kuliah. "Saya mulai belajar mencari uang, sebagai penerjemah," ungkap Fifi dalam sebuah wawancara dengan Harian Kompas saat itu. Fifi kemudian bertugas sebagai penerjemah lepas untuk sejumlah universitas asing yang berpameran di Jakarta, antara lain Griffith University, New South Wales University, Bond University dan New Castle University, semuanya dari Australia (1992-1993).
Fifi juga aktif sebagai penyuluh (consellor) untuk International Development Program pada Australia Today di Jakarta, serta penyuluh
untuk Queensland University dan Cabra Secondary School Australia ketika berpameran di Jakarta. Ketika APEC berlangsung tahun 1994, Fifi terpilih untuk menjadi salah satu LO (liaison officer). Tahun 1995, Fifi ikut sebagai petugas informasi untuk stan Indonesia pada pameran teknologi di Hannover, Jerman.