Festivalist
FSTVLST adalah salah satu grup musik rock Indonesia yang dibentuk di Yogyakarta. FSTVLST merupakan kelanjutan dari Jenny[1], setelah dua anggotanya keluar dan digantikan oleh anggota baru. Mengusung tema "almost rock barely art", mereka kerap memadukan musik dengan seni visual dalam pertunjukannya[2]. Dalam hubungan dengan penggemarnya, FSTVLST menggunakan konsep kesetaraan, dengan menyebut penggemarnya sebagai "Festivalist", sama dengan nama band itu sendiri, hanya dibedakan dalam penulisan.[3] SejarahAwal MulaSebelum bernama FSTVLST, kami menggunakan nama Jenny yang dibentuk pada 2003 di kampus ISI Yogyakarta. Jenny menghasilkan satu buah album berjudul Manifesto (2009)[4]. Setelah Anis Setiadji dan Arjuna Bangsawan mengundurkan diri, Jenny kemudian diubah namanya menjadi FSTVLST pada 2011 dan merekrut dua personel lagi. FSTVLST lantas menghasilkan satu album berjudul Hits Kitsch yang rilis pada 3 September 2014. Trivia: nama band ini sebenarnya–pada awalnya direncanakan sebagai FESTIVALIST, namun saat pembuatan akun sosial media yang pada saat itu adalah X (Twitter), ternyata nama tersebut sudah ada yang pakai. Maka dengan terpaksa dihilangkan huruf vokal pada nama tersebut sehingga menjadi FSTVLST di nama pengguna sosial media X milik mereka. Dan pada akhirnya keterusan, dan akun-akun lain memakai FSTVLST juga, hingga disepakati dengan nama ini, termasuk nama panggung, dan FESTIVALIST untuk menyebut para pendengar antusias (fans) mereka. Intellectual Property (IP) Diluar BandPada September 2018, setelah terakhir dirilis debut album Hits Kitsch 4 tahun sebelumnya, satu single terbaru yang merupakan mukadimah menuju album kedua dirilis. Lagu berjudul GAS! yang dirilis melalui platform Youtube FSTVLST. Menyusul di 2019, tepatnya tanggal 16 bulan April, single kedua FSTVLST berjudul Rupa dilempar ke publik. Berbeda dengan GAS!, Rupa dirilis melalui website fstvlst.id, yang saat itu secara khusus dipergunakan selain untuk merilis single, juga sebagai wahana pendaftaran bagi publik yang akan mengunduh lagu-lagunya. Ya, GAS! dan Rupa tersedia di website tersebut dan dapat diunduh secara gratis, dengan syarat melakukan pendaftaran dulu lalu mendapat NIF (Nomor Induk Festivalist). Jika telah beres mendaftar, foto yang didaftarkan secara otomatis diberikan "lakban 2 garis vertikal" berwarna merah atau kuning yang diberikan secara acak. Hal ini mampu membuat publik secara sukarela mengganti foto profil di akun sosial media mereka dengan foto yang telah berlakban tadi.[5] Dara Setara - IPMelihat dan mengamati fenomena "foto berlakban" ini, salah satu tim FSTVLST, Kurnianto Wibowo (antolele), yang bertugas di posisi manajer sosial media (publishing) tercetus ide sekaligus menginisiasi membuat sebuah campaign di sosial media X (Twitter) yang sederhananya memancing reaksi festivalist (sebutan untuk penggemar FSTVLST) terutama yang perempuan untuk mengunggah fotonya yang telah berlakban sebagai penanda bahwa mereka telah terdaftar di website fstvlst.id yang otomatis mereka telah mendengar bahkan mengunduh 2 lagu terbaru FSTVLST. Oleh antolele, campaign sederhana ini diberi tagar khusus dengan #DaraSetara[6], dan dimulai tepat menjelang peringatan Hari Kartini tahun 2019. Dan jika cek di X bagian kolom pencarian dengan tagar tersebut, maka akan muncul mereka yang partisipasi campaign tadi. Seiring berjalannya waktu, campaign "foto berlakban" perlahan bergeser menjadi sebuah imbauan yang diperuntukkan untuk festivalist perempuan. Hal ini terjadi karena saat-dan usai FSTVLST pentas, petugas sosial media tadi mendapati tak sedikit laporan tentang perlakuan tak pantas dan juga merugikan melalui laman pesan di akun sosial media FSTVLST yang datang dari perempuan. Tak hanya sekali-dua kali pentas, namun laporan yang masuk terkait hal tadi cukup sering, hingga membuat si petugas sosial media berinisiatif untuk memulai imbauannya lewat akun sosial media X (Twitter) FSTVLST. Saat itu, imbauan untuk "tidak melukai, saling jaga, dan tidak melakukan pelecehan" terhadap perempuan yang khususnya penonton FSTVLST cukup deras dan kerap diluncurkan. Dan pada akhirnya dari personil FSTVLST mulai memperhatikan dan mendukung kampanye ini dengan sedikit orasi di tiap panggungnya, hingga terjadilah sebuah acara bertajuk Dara Setara yang diselenggarakan pada 13 Januari 2023 di Libstud dengan penonton khusus perempuan, semuanya. Bahkan panitia yang bertugas mayoritas perempuan, para penampilnya juga perempuan, dan rekan media/reporter/jurnalis yang meliput acara tersebut diharuskan perempuan. Sejak saat acara Dara Setara tadi berhasil diselenggarakan, hingga saat ini dan seterusnya, perihal "Dara Setara" dan juga saling jaga sesama kerap diimbau dan diserukan di hampir setiap pentas FSTVLST. Arisan Warisan - IPTak bisa dipungkiri bahwa FSTVLST yang mengusung konsep "kesetaraan" tak hanya berhenti di sebatas antara penampil dan penonton saja, namun melebar ke ranah lain yang dalam hal ini lingkup pertemanan antar band/musisi juga komunitas musik. Dan FSTVLST mengamati juga kadang mencari potensi-potensi tersebut saat pentas di luar kota, bahkan di Jogja sendiri. Salah satu tim yang saat itu bertugas di dokumentasi (publishing) bernama Yuka Sakalingga menangkap kode itu dan mencoba merealisasikannya dengan berkenalan dan berkomunikasi dengan mereka, termasuk menyambangi ke kota lain tempat mereka bermuara. Sebuah platform bernama Arisan Warisan ini mengawali geliatnya pada Oktober 2019 dengan konsep membuat pertunjukan sederhana di kota-kota tempat rekanan mereka berada, yang cakupannya Jawa Tengah dan D.I.Y. Awal pertunjukannya diselenggarakan pada November 2019 di Sleman, dengan mementaskan TSOF (Magelang), First Bliss & The Jeblogs (Klaten), Syrian & 0293Chamber (Salatiga), Machu Picchu, Valpolicella & Alterego (Yogyakarta). Sejak saat itu, Arisan Warisan berpetualang ke kota-kota di Jawa Tengah dan D.I.Y dengan mementaskan beragam band & musisi kota yang dituju. Dan di saat ini, jika boleh dibilang, band-band dan musisi yang di masa sekarang mulai gemilang seperti The Kick, The Jeblogs, Trigga Coca, The Suse, Black Swan, merupakan jebolan dari Arisan Warisan. Merch Fest - IPAwalnya tercetus secara sederhana, berupa kelakar 2 orang kolega, Farid Stevy dan Arsita Pinandita, yang saat itu berbincang dan ingin mewujudkan sebuah acara yang fokus kepada cendera mata yang sederhana saja, dan lebih prioritas ke cendera mata band lokal, serta bisa diselenggarakan di kota-kota lain juga. Setelah mematangkan konsep, tim mulai dibentuk, jaringan Arisan Warisan dihubungi satu-persatu, hingga akhirnya pada akhir April 2023, MMF (Music Merch Fest)[7] memulai debut hajatnya. Selain di Sleman, MMF juga serentak terselenggara di beberapa kota lain, seperti Ajibarang, Klaten, Bandung, Wates, Banjarnegara, Lampung, Tuban, Gunungkidul, Subang, Palopo, Purwokerto, Makassar, Padang, Salatiga, dan Semarang. Kemudian di Agustus 2024, MMF kembali menyelenggarakan hajatnya yang kedua, yang selain diselenggarakan di beberapa kota lain juga, gelarannya kali ini memberi kesempatan kepada band-band dan musisi untuk merilis cendera mata mereka edisi khusus di MMF 2024[8]. Total ada 38 nama (band & musisi) yang terlibat dan merilis cendera mata edisi khusus, di antaranya ada Shaggydog, Barasuara, The Cloves And The Tobacco, Endah & Rhesa, Fajar Merah, Morfem, Skandal, Majelis Lidah Berduri, Navicula, Prontaxan, SKJ'94, Fanny Soegi, Frau, The Kick, dan lainnya. Ist Festival - IPBertempat di area parkir Transmart Maguwoharjo, Sleman, pada November 2023, sebuah acara yang jika dibaca berulang kali akan terbaca "Festivalist" ini diinisiasi oleh FSTVLST untuk para penikmat festival musik bertajuk IST FESTIVAL[9] (yang juga bisa disebut sebagai Festival-ist) dengan menampilkan band-band dan juga musisi yang pernah terkait dengan Arisan Warisan. Nama-nama seperti The Kick, The Jeblogs, The Melting Minds, Syrian, Trigga Coca, tentu saja tampil, juga turut berbagi panggung dengan Barmy Blokes (Surakarta), FM. Abends (Klaten), Gardenia (Banjarnegara), RTAG (Tegal), RFRNDS, Louis (Sukoharjo), Shock Monkey (Pati), Yusuf And Beny (Surakarta), Tossing Seed (Magelang), dan Soegi Bornean (Semarang), selain FSTVLST sendiri juga tampil. Di acara ini terdapat 3 panggung yang mengklasifikasi para penampilnya, yakni pangung Arisan Warisan, panggung Merch Fest, dan panggung Dara Setara. AnggotaAnggota sekarang
Anggota mantan
DiskografiJenny
FSTVLST
Penghargaan & Pencapaian
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai FSTVLST. |