Barasuara adalah sebuah grup musik asal Indonesia. Personilnya antara lain Iga Massardi (vokal/gitar), TJ Kusuma (gitar), Gerald Situmorang (bass), Marco Steffiano (drum), Asteriska (vokal), Puti Chitara (vokal). Barasuara merilis album perdana mereka berjudul Taifun pada tahun 2015[1] yang dinobatkan sebagai salah satu dari 10 album indie terbaik 2015, versi jalurindie.com[2]. Mereka dikenal karena penampilan live nya yang memukau dan enerjik, dan telah tampil di berbagai acara dan Festival Musik di Indonesia.
Sejarah
Awalnya Iga Massardi ingin membuat sebuah solo project untuk lagu-lagu ciptaannya sendiri. Namun setelah itu ia malah lebih tertarik mengerjakan proyek ini bersama sebuah band. Dari sini ia mengajak TJ Kusuma, Marco dan Asteriska. Pada awalnya Pandu Fuzztoni (gitaris grup Morfem) bermain bass, tetapi karena jadwalnya yang padat lalu digantikan oleh Gerald Situmorang, yang awalnya diajak oleh Pandu. Setelah tampil perdana di kafe milik Iga, Kafe TokoVe di kawasan Kemang, Jakarta, Puti Chitara masuk dalam line-up.[1][3]
Salah satu keunikan Barasuara ketika manggung adalah Iga Massardi yang konsisten mengenakan baju batik dan berrambut rapi. Ia mengatakan bahwa itulah caranya untuk melestarikan budaya Indonesia.[4]
Indra Lesmana, seorang musisi Indonesia terkenal, menyebut Barasuara sebagai salah satu band musik yang bernas. Gitaris Slank, Abdee Negara, menyebut bahwa Barasuara "keren dan berani" dan mengingatkannya pada band asal Inggris, King Crimson.[5]
Faisal Irfani, menulis untuk Tirto.id, mengatakan bahwa banyak lagu dalam album Pikiran dan Perjalanan terdengar klise, "basi", dan tidak ada kebaruan dalam karyanya.[6] Untuk peluncuran album tersebut di Lucy in the Sky pada 13 Maret 2019, CNN Indonesia menulis kritik yang sama: penampilan Barasuara dalam pesta peluncuran album itu membosankan seperti "roller coaster yang tidak menyenangkan".[7]
Nominasi dan penghargaan
Barasuara telah menang beberapa penghargaan dan nominasi, antara lain: