Eva Arnaz
Hj. Eva Yanthi Arnaz (lahir 14 Juli 1957)[1] adalah pemeran dan model Indonesia. Ia merupakan salah satu aktris Indonesia yang dijuluki sebagai bomseks dikarenakan banyak membintangi film film bertema erotis.[2] Riwayat HidupKehidupan awalEva Yanthi Arnaz dilahirkan di Klinik Bersalin Safni yang berada di Bukittinggi pada tanggal 14 Juli 1957 sebagai putri kedua dari empat bersaudara pasangan H. Arnas bin DJamin dan Hj. Rasmida bt Sofyan.[1] Kehidupan pribadiEva lahir dalam keluarga pedagang di Bukittinggi, Sumatera Barat. Dari keempat pernikahan sebelumnya dia tidak pernah mendapat keturunan, pertama dengan Kiki Saelan, putra dari Maulwi Saelan (tokoh sepak bola tanah air), kedua dengan Barry Prima, keduanya tidak dikaruniai seorang anak pun. Usahanya tidak sempat berhasil karena hilangnya suami keempatnya, Dedy Omar Hamdun, sejak tanggal 29 Mei 1997,[3] dalam rangkaian skandal Penculikan aktivis 1997/1998, tak lama setelah Pemilu 1997.[4] Setelah hilangnya Dedi Omar Hamdun, Eva kemudian berganti nama menjadi Siti Syarifah.[5] Kini Eva telah menikah lagi untuk yang kelima kalinya dengan pria berdarah Arab dan memiliki seorang anak kandung pada tanggal 17 Juli 2000, Samir Amin.[6] KarierAwal karierEva telah menyukai dunia model sejak kecil. Hal itu pula yang mendorongnya ikut pemilihan None Jakarta pada tahun 1976. Eva berhasil meraih juara dua. Setahun kemudian Eva berhasil terpilih sebagai Ratu Jakarta. Prestasi itu pula yang mengantarnya menjadi bintang film. Dunia filmDebut filmya adalah Duo Kribo (1978) arahan Eduard Pesta Sirait dan Eva berpasangan dengan Achmad Albar. Nama Eva melejit berkat film Intan Perawan Kubu karena keberaniannya bertelanjang dada. Dari situlah Eva mendapat julukan bintang bom seks. Film-film Eva berikutnya sebagian besar merupakan film yang penuh adegan seks atau adegan kekerasan, seperti Serbuan Halilintar, Membakar Matahari, 5 Cewek Jagoan, Gadis Bionik, Perempuan Bergairah, Kupu-Kupu Beracun, Warok Singo Kobra, Cewek Jagoan Beraksi Kembali, Midah Perawan Buronan, Jaka Sembung, Bergola Ijo, Buah Terlarang, Terjebak Dalam Dosa, Montir-Montir Cantik, Gadis di Atas Roda, Pasukan Berani Mati, dan sebagainya. Sayangnya karena sosok Eva yang terlalu lekat dengan peran-peran seks dan laga, banyak yang lupa bahwa Eva juga pernah membintangi film-film romantis. Antara lain, Sakura Dalam Pelukan berpasangan dengan pebulu tangkis Liem Swie King dan Lembah Duka (sebagai mama-san), film penguras air mata yang mendapat pujian waktu itu. Selain itu Eva juga main di film komedi bersama Warkop sampai lebih dari lima judul, antara lain Manusia 6 Juta Dollar, Tahu Diri Dong, Pokoknya Beres, Sabar Dulu Dong, Lupa Aturan Main, Maju Kena Mundur Kena, Depan Bisa Belakang Bisa, Pintar Pintar Bodoh dan Atas Boleh Bawah Boleh. Dalam film-film Warkop ini, Eva lebih dikenal karena keseksian tubuhnya yang memang menjadi salah satu daya tarik film-film Warkop saat itu. Untuk komedi non-Warkop ia juga sempat terlibat dalam film garapan Nya Abbas Acup, Cintaku di Rumah Susun film yang masuk unggulan FFI waktu itu, juga film Barang Titipan dan Antri Dong. Film inilah yang membantah anggapan orang bahwa kelebihan Eva di film hanya karena keberaniannya dalam peran buka-bukaan. Beralih ke sinetronSaat dunia perfilman meredup, Eva pun beralih ke sinetron berjudul Rosanna (1996). Aktingnya di sinetron ini menjadi kiprah terakhir Eva dalam dunia seni peran. FilmografiFilmReferensi
Pranala luar
|