Eunice Hunton Carter
Eunice Roberta Hunton Carter (16 Juli 1899 - 25 Januari 1970) adalah seorang pengacara asal Amerika Serikat. Ia merupakan salah satu pengacara perempuan keturunan Afrika-Amerika pertama di Kota New York. Ia juga merupakan salah satu jaksa penuntut berkulit hitam pertama di Amerika Serikat. Carter aktif di Kongres Pan-African dan di komite PBB yang berusaha memajukan status perempuan di dunia. Ia memimpin investigasi prostitusi paksa skala besar sehingga dapat membangun strategi yang membuat Jaksa Penuntut New York, Thomas Dewey, berhasil mendakwa pemimpin mafia Charles "Lucky" Luciano dengan tuduhan prostitusi paksa. Masa kecil dan pendidikanCarter dilahirkan di Atlanta pada 1899 dan merupakan anak dari William Alphaeus Hunton, Sr. (pendiri divisi kulit hitam dari Y.M.C.A.) dan Addie Waites Hunton (seorang pekerja sosial). Keuda orang tuanya menempuh pendidikan tinggi. Kakek dari ayahnya, Stanton Hunton, membeli kebebasannya dari perbudakan sebelum Perang Saudara Amerika Serikat. Saudara laki-laki Carter, W. Alphaeus Hunton, Jr., adalah seorang penulis, akademisi, dan aktivis yang dikenal atas keikutsertaannya dalam Council on African Affairs dan atas promosinya terhadap identitas Pan-Afrika.[3] Keluarganya pindah dari Atlanta ke Brooklyn, New York, setelah kerusuhan ras Atlanta tahun 1906. Mereka bersekolah di sekolah lokal. Ibu mereka, Addie Huntan, aktif dengan NAACP (National Association for the Advancement of Colored People) dan YMCA, sehingga mencapai status nasional. Addie Hunton terpilih sebagai satu dari dua perempuan yang pergi ke Prancis pada masa Perang Dunia I untuk memeriksa keadaan tentara kulit hitam Amerika Serikat. Eunice lulus dari Smith College di Northampton, Massachusetts, dengan gelar Sarjana dan Master. Setelah menjadi pekerja sosial untuk waktu yang singkat, ia memutuskan untuk belajar hukum. Ia menjadi perempuan kulit hitam pertama yang mendapatkan gelar sarjana hukum dari Universitas Fordham di Kota New York. Pada pertengahan Mei 1933, Eunice Carter lulus dari ujian pengacara. KarierCarter kemudian membangun karier di bidang hukum dan politik internasional. Pada 1935, Carter menjadi perempuan kulit hitam pertama yang menjabat sebagai asisten jaksa penuntut di negara bagian New York. Sebagai asisten jaksa penuntut, ia bersikeras bahwa pemimpin mafia Lucky Luciano terlibat dalam prostitusi.[4] Carter pun kemudian meluncurkan investigasi berskala besar akan prostitusi paksa yang melibatkan Luciano. Carter meyakinkan jaksa penuntut New York, Thomas Dewey, untuk menangani kasus ini secara pribadi. Luciano kemudian didakwa bersalah dan menjalani hukuman selama sepuluh tahun sebelum akhirnya dideportasi. Hukuman tersebut dideskripsikan oleh biografer Luciano, Tim Newark, sebagai "peristiwa besar di sejarah hukum karena merupakan kasus pertama melawan figur organisasi kriminal besar untuk hal lain selain penggelapan pajak".[5] Kasus ini membuat Dewey menjadi tenar secara nasional, sehingga membawanya menjadi Gubernur New York. Dewey juga mencalonkan diri menjadi presiden dua kali, namun keduanya gagal. Salah satunya, ia menjadi calon presiden melawan Presiden Harry S. Truman. Dewey mendapatkan keuntungan dari keahlian Carter menjadi jaksa penuntut. Karena hal tersebut, Dewey pun menaruh hormat bagi Carter. Carter sering kali menemani Dewey ke beberapa acara politik di Harlem dan di tempat lainnya. Dalam acara tersbeut, para jurnalis mencatat kalau Carter memberikan saran bagi Dewey. Carter aktif di Kongres Pan-Afrika pada tahun 1920an. Ia pun kemudian aktif di PBB, menjadi anggota dari komite yang mengadvokasi peningkatan status perempuan. Selain bekerja untuk PBB, ia juga menjadi Komite Eksekutif pada Konsil Internasional Perempuan, sebuah organisasi dengan perwakilan dari 37 negara. Selain itu, ia juga menjadi anggota dewan YWCA. Pernikahan dan KeluargaEunice menikah dengan Lisle Carter, Sr., yang merupakan salah satu dokter gigi Afrika-Amerika pertama di New York. Mereka tinggal lama di Harlem, Manhattan. Pasangan ini memiliki satu orang anak bernama Lisle Carter, Jr., yang lulus dari sekolah hukum. Carter, Jr. menjadi pengacara dan kemudian bekerja di bawah administrasi kepresidenan John F. Kennedy dan Lyndon B. Johnson sebagai orang yang diangkat secara politis. Lisle Carter, Jr. memiliki lima orang anak, salah satunya adalah penulis dan dosen hukum di Universitas Yale, Stephen L. Carter. Cucunya ini menerbitkan biografi tentang Eunice Carter pada tahun 2018 yang berjudul Invisible: The Forgotten Story of the Black Woman Lawyer Who Took Down America’s Most Powerful Mobster.[6] Di biografi tersebut, disebutkan "kemungkinan perselingkuhan jangka panjang dengan musisi jazz Fletcher Henderson." Biografi tersebut juga mencatat bahwa saudara Eunic, W. Alphaeus Hunton, Jr. dipenjara karena kepercayaan komunisnya, dan akibatnya dua saudar tersebut menjadi terasing satu sama lain.[7] Referensi
|