ElimElim (bahasa Ibrani: אֵילִם, ’êlim)adalah salah satu tempat perkemahan orang Israel pada perjalanan keluar dari Mesir, sesudah peristiwa penyeberangan Laut Merah. Dirujuk dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, terutama pada Kitab Keluaran (pasal 15:27) dan Kitab Bilangan (Bilangan 33:9 sebagai tempat di mana "ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon kurma" dan orang-orang Israel berkemahlah "di sana di tepi air itu"[1] LokasiDari informasi Alkitab khususnya Keluaran 15:23, Keluaran 16:1 dan Bilangan 33:9–11, Elim digambarkan terletak di antara Mara dan padang gurun Sin, dekat pantai timur Laut Teberau. Kemungkinan di sebelah selatan titik penyeberangan orang Israel dan di sebelah barat padang gurun Sin. Karena itu, Elim biasanya dianggap terletak di Wadi Gharandel, sebuah oasis 100 km sebelah tenggara Suez. Professor Menashe Har-El dari Tel Aviv University (1968) mengusulkan Elim terletak di`Ayun Musa artinya "mata air/sumur Musa". Ia mencatat bahwa pada tahun 1907 geolog Thomas Barron telah mengamati adanya 12 mata air yang terletak di sana bersama-sama pohon-pohon kurma.[2] Professor James K. Hoffmeier tidak setuju karena dianggap terlalu dekat dengan tempat sebelumnya (tujuh mil/12 km) dan membutuhkan 4 lokasi berikutnya (menggunakan daftar perjalanan dalam Kitab Bilangan pasal 33 untuk dimampatkan menjadi hanya 23 mil/38 km..[3] Kitab Keluaran mencatat bahwa orang Israel meninggalkan Elim, 2 bulan setengah setelah keluar dari Mesir (Keluaran 16:1), menuju ke Gunung Sinai melalui padang gurun Sin. Ada kemungkinan bahwa nama 'Elim' diturunkan dari suatu akar kata Semitik yang berarti "dewa-dewa", tetapi ini tidak dapat dibuktikan. Sejumlah organisasi, Kristen dan bukan Kristen, menggunakan nama "Elim", misalnya Gereja Pantekosta Elim. Lihat pula
Referensi
Pustaka
|