DynCorp, perusahaan kontraktor militer swasta (PMC) yang bermarkas di Reston Virginia Amerika Serikat (AS) ini memiliki unit-unit usaha yang tidak hanya berbau operasi bersenjata. Diantaranya siap menerima kontrak pemeliharaan pesawat-pesawat milik angkatan udara bahkan menerbangkannya. Seperti halnya yang dilakukan di Kolombia. Sedangkan soal pengawal bersenjata, pada tahun 2004 DynCorp mengirim para pengawal bersenjata (armed bodyguards) ke Afganistan untuk melindungi presiden Hamid Karzai. Untuk order ini mereka menerima bayaran dari kantor State Departement AS. Pada 15 Oktober 2003, tiga operator DynCorp terbunuh dalam serangan bom di Jalur Gaza. Saat itu mereka bertugas sebagai pengawal diplomat AS. Perusahaan ini memiliki 23.000 personel karyawan.
Perusahaan ini memang bisa mengerjakan segala macam kontrak yang berkaitan dengan keamanan yang akan dikerjakan oleh contract field teams (Tim Kontraktor lapangan). Khususnya guna mendukung militer AS. Mereka dilibatkan di Bosnia Herzegovina, Somalia, Angola, Haiti, Kolombia, Kosovo dan Kuwait. Di Afghanistan selain mengawal Karzai, DynCorp juga melatih polisi lokal setempat. Mereka juga aktif di Provinsi Chapare, Bolivia dengan tugas memberangus ladang kokain. Dengan kata lain DynCorp merupakan satu dari 25 PMC yang dipercaya pemerintah AS.
Pada Maret 2003, Dyn Corp memperoleh suntikan dana (diakuisisi) dari PMC terbesar, Computer Sciences Corporation (CSC) sekitar 914 juta dolar AS. Pada saat diambil alih, DynCorp memiliki 26.000 karyawan dan 95% kontrak-kontrak dengan pemerintah AS.
CSC sebagai pembeli juga bukan pemain baru. Sejak lama CSC sudah menjalin hubungan baik dengan General Dynamics (Kini diakuisisi Lockheed Martin), BAe Systems, Chevron Corp, Du Pont, MIT (Massachusetts Institute of Technology, Nortel networks, Raytheon, Siemens, Departemen Pertahanan AS dan NASA Goddard SFC. CSC sendiri merupakan satu dari puluhan perusahaan yang bekerja untuk kepentingan AS.
Akhir tahun 2004, CSC mengumumkan secara terbuka bahwa mereka setuju membely DynCorp International dan unit-unit dari DynCorp Technical Services. Ketika diakuisisi CSC, penghasilan DynCorp mencapai 2,525 miliar dolar AS. Sebelum berganti Pimpinan, DynCorp sudah bekerjasama dengan US Drug Enforcement Agency (DEA), Departement of Justice, Enviromental Protection Agency, Federal Communication, Internal Revenue Service dan Treasury Departement.
karena bidang pekerjaan yang tipis perbedaannya antara hitam dan putih (grey area), DynCorp sempat menuai tajam karena perannya yang terus meningkat dalam setiap operasi militer AS di luar negeri. Hal ini memancing pertanyaan apakah PMC mampu melakukan sesuatu sama dengan standar yang dimiliki militer AS. DynCorp dituduh terlibat dalam konflik di Bolivia. Mereka disebut-sebut menerima sejumlah uang dan terlibat penyelundupan kokain.
Pada tahun 1999, RICO (Racketeer influenced and Corrupt Organization Act) mengajukan DynCorp dengan tuntutan atas perilaku operatornya di Bosnia, RICO menemukan data, karyawan dan supervisor dari DynCorp telah terlibat dalam perbuatan kriminal seperi perdagangan senjata gelap, perdagangan wanita dan pemalsuan paspor.