Sebelum genosida Asiria, sebagian besar orang Asiria tetap bertahan di tanah air mereka yang telah ditinggali selama sekitar 5.000 tahun. Meskipun segelintir orang Asiria berhijrah ke Britania Raya pada era Victoria, migrasi bangsa Asiria mulai berlangsung masif di masa Perang Dunia I (1914-1918) ketika Kekaisaran Utsmaniyah melancarkan genosida skala besar dan pembersihan etnis terhadap orang-orang Asiria dengan bantuan penduduk Kurdi, Persia, dan Arab. Genosida ini terjadi bersamaan dengan genosida Armenia, genosida Yunani, dan musibah kelaparan besar di Lebanon.
Kekerasan lebih lanjut seperti Pembantaian Simele tahun 1930-an juga mendorong emigrasi.
Migrasi lanjutan terjadi pada 1980-an, ketika orang-orang Asyur melarikan diri dari konflik Kurdi-Turki dan Revolusi Iran. Selama tahun 1990-an dan 2000-an, orang Asyur meninggalkan Timur Tengah untuk menghindari persekusi di Ba'athis Irak dan dari kejaran fundamentalis Muslim. Eksodus berlanjut hingga pertengahan 2010-an, saat orang Asyur melarikan diri dari Irak dan timur laut Suriah akibat genosida oleh NIIS dan kelompok Islamis Sunni lainnya.[3]