Def Leppard
Def Leppard adalah band rock asal Inggris yang dibentuk pada tahun 1977 di Sheffield, Yorkshire Selatan. Sejak 1992, band ini digawangi oleh Rick Savage (bass), Joe Elliott (vokalis), Rick Allen (drum), Phil Collen (gitaris) dan Vivian Campbell (gitaris). Def Leppard merupakan bagian dari gerakan gelombang baru heavy metal Inggris pada awal 1980-an. Kesuksesan Def Leppard terjadi pada periode 1980-an hingga awal 1990-an, ketika debut albumnya yang dirilis pada 1979, On Through the Night, berhasil meraih posisi tertinggi 15 tangga album di Inggris. Namun, album kedua yang diproduseri oleh Mutt Lange berjudul High 'n' Dry yang diluncurkan pada 1981, hanya berhasil meraih posisi tertinggi 30 tangga album di Inggris dan 40 di Amerika Serikat. Dua tahun kemudian, album ketiganya yang bertajuk Pyromania berhasil menduduki puncak, posisi 2 tangga album di Amerika Serikat hingga disertifikasi Diamond di Amerika dan tujuh kali Platinum di Kanada. Kesuksesan tersebut berlanjut pada album keempat yang berorientasi pop dirilis pada 1987, bertajuk Hysteria yang menduduki puncak tangga lagu Inggris, Amerika Serikat, Selandia Baru, Kanada, Australia dan Norwegia. Album ini juga meraih posisi 2 di Swedia dan 10 di Jerman. Hysteria diganjar sertifikasi 12 kali Platinum untuk penjualan di Amerika Serikat dan 13 kali Platinum di Kanada dengan terjual lebih dari 25 juta kopi di seluruh dunia, menjadikan Hysteria termasuk ke dalam daftar album terlaris sepanjang masa.[1] Album berikutnya yang diluncurkan pada 1992, berjudul Adrenalize (album pertama yang dirilis setelah kematian gitaris Steve Clark), memuncaki tangga album di Britania Raya, Amerika Serikat, New Zealand, Kanada dan Australia dengan meraih posisi puncak nomor 1. Album ini terjual lebih dari 6 juta kopi di seluruh dunia. Setahun berikutnya Retro Active dirilis, menyusul album yang berisi kumpulan lagu-lagu hits bertajuk Vault, dirilis pada tahun 1995. Berlanjut dengan merilis album Slang pada 1996, setelahnya Def Leppard merilis enam album antara tahun 1999 dan 2022. Album terkini Def Leppard bertajuk Diamond Star Halos yang dirilis pada Mei 2022 dan meraih posisi 10 di tangga album Amerika Serikat, Inggris dan Australia. Sebagai salah satu artis terlaris di dunia, Def Leppard telah menjual lebih dari 100 juta rekaman[2] dan dua albumnya, Pyromania dan Hysteria berhasil meraih sertifikasi Diamond oleh RIAA, menjadikannya salah satu dari lima band rock dengan dua album studio yang terjual lebih dari 10 juta kopi di Amerika Serikat.[3][4] Def Leppard menduduki peringkat 31 dalam daftar "100 Greatest Artists of Hard Rock" versi VH1[5] dan 70 dalam daftar "100 Greatest Artists of All Time",[6] kemudian masuk ke dalam daftar Rock and Roll Hall of Fame pada 2019.[7] Sejarah1976–1979: Atomic Mass dan formasi awalBerawal dari tiga orang siswa Tapton school di Sheffield, Yorkshire Selatan yakni Rick Savage, Tonny Kenning dan Pete Doubleday yang membentuk band Atomic Mass pada 1976. Setelahnya, Pete Willis kemudian bergabung pada 1977. Sehingga formasi awal band ini adalah Rick Savage (bass), Doubleday (gitaris), Kenning (drum) dan Willis (gitaris). Joe Elliott yang pada saat itu berusia 18 tahun, mencoba bergabung sebagai gitaris yang berkesempatan bertemu dengan Willis pada saat keduanya tertinggal bus suatu hari pada November 1977.[8] Selanjutnya, melalui proses audisi, Elliott diputuskan lebih cocok untuk menjadi vokalis. Latihan awal bertempat di gedung Portland Works dan mereka memulai pertunjukan publik perdananya, di Westfield School di Mosborough, Sheffield.[9] Elliott mengusulkan nama "Deaf Leopard" yang merupakan nama sebuah band yang ia pikirkan saat ia membuat desain poster band di kelas seni.[10][11] Atas saran Kenning, ejaannya sedikit diubah agar namanya tidak terlalu mirip dengan band punk.[12] Pada Januari 1978, Steve Clark bergabung sebagai gitaris melalui proses audisi. Menurut Elliott, ia lolos audisi karena berhasil memainkan lagu Lynyrd Skynyrd yang berjudul "Free Bird" secara keseluruhan.[13] Pada bulan November, Kenning hengkang dari band (kelak ia membentuk band Cairo) sesaat sebelum sesi rekaman tiga lagu yang akan dirilis untuk album mini yang bertajuk The Def Leppard EP, sehingga posisi drumer sementara digantikan oleh Frank Noon. Rick Allen yang pada saat itu masih berusia 15 tahun, bergabung pada akhir November sebagai drumer tetap. Penjualan album mini ini kemudian melonjak, setelah tembang "Getcha Rocks Off", ditayangkan secara ekstensif oleh John Peel, seorang DJ BBC Radio 1, yang pada masa itu dianggap sebagai juaranya punk rock dan musik new wave.[14][15] Sepanjang tahun 1979, Def Leppard membangun basis penggemar yang loyal di antara para fans musik Hard rock dan Heavy metal di Inggris dan dianggap sebagai salah satu pemuka gerakan gelombang baru heavy metal Inggris.[16] Popularitas band yang semakin menanjak, menghasilkan kontrak dengan label besar Phonogram/Vertigo (Mercury Records di Amerika Serikat). Manajemen asli Def Leppard, MSB, yang terdiri dari Pete Martin dan Frank Stuart-Brown, mengakhiri kerja sama setelah Martin dan Joe Elliott terlibat pertengkaran karena insiden di jalan. Band lalu mendekati Peter Mensch dari manajemen Leber-Krebs, yang telah meminta mereka sebagai band pendukung tur "Highway to Hell" AC/DC di Inggris dan tak lama setelahnya Mensch menjadi manager band.[17] 1980–1981: On Through the Night dan High 'n' DryDef Leppard merilis album debutnya yang bertajuk On Through the Night pada 14 Maret 1980. Meskipun album tersebut meraih posisi 15 tangga lagu di Inggris,[18] banyak penggemar awal yang kecewa, karena persepsi Def Leppard yang bersungguh-sungguh untuk menarik perhatian khalayak Amerika, dengan merekam lagu seperti "Hello America" dan melakukan lebih banyak tur di Amerika Serikat (untuk menjadi mendukung Pat Travers, Ted Nugent dan AC/DC) dianggap sebagai penghinaan.[19] Bahkan penampilan Def Leppard di Reading Festival pada bulan Agustus, mendapatkan reaksi yang buruk dari penonton.[20] Insiden ini sebagian disebabkan karena cerita sampul pada media musik mingguan Sound yang ditulis oleh jurnalis Geoff Barton berjudul "Apakah Leppard mengubah posisinya?" dengan menuding Def Leppard telah "menjual diri" ke pasar Amerika. Dalam sebuah film dokumenter tentang Def Leppard yang direkam untuk BBC Two, terungkap Barton mengingat rasa bersalah atas cerita tersebut dan bertengkar dengan manager band, Mensch di belakang panggung selama pertunjukan.[21] Joe Elliott menyampaikan dalam sebuah seri dokumenter yang bertajuk Metal Evolution, bahwa media terlalu berlebihan atas acara tersebut dan semua band yang tampil pada hari itu mendapatkan "caci maki" dari khalayak.[22] Def Leppard kemudian menarik perhatian produser band AC/DC Mutt Lange, yang setuju untuk menggarap album keduanya bertajuk High 'n' Dry yang kelak dirilis pada 6 Juli 1981. Lange dan Def Leppard mulai mendefinisikan karakter suara dan gaya musikalitas band. Meskipun angka penjualan album ini tidak mengesankan yang hanya meraih posisi 26 tangga lagu di Inggris dan posisi 38 di Amerika Serikat, video klip "Bringin' On the Heartbreak" menjadi salah satu video metal pertama yang diputar di MTV pada 1982, menjadikan tingkat popularitas Def Leppard meningkat di Amerika.[23] Def Leppard terus memberdayakan industri televisi musik yang sedang naik daun untuk menjangkau penggemar selama bertahun-tahun dengan video yang unik dan konser yang gemerlap.[24] Setelah perilisan album, Def Leppard melakukan tur Eropa dan Amerika serta menjadi band pendukung bagi pertunjukan langsung Ozzy Osbourne dan Blackfoot.[19] 1982–1983: Perubahan formasi dan PyromaniaPada 11 Juli 1982, Pete Willis dikeluarkan dari band karena kebiasaannya dalam mengonsumsi alkohol berlebihan, lalu posisinya digantikan oleh Phil Collen (Girl). Proses pergantian formasi ini di tengah proses penggarapan album ketiga Def Leppard yang bertajuk Pyromania, hingga akhirnya album ini dirilis pada akhir Januari 1983. Singel utamanya "Photograph" menjadi populer, hingga mengalahkan tembang "Beat It" Michael Jackson sebagai video yang paling banyak diputar di MTV, hingga menjadi lagu utama Radio Rock yang bertengger di posisi 1 pada tangga Album Rock Amerika Serikat, mendominasi tangga album selama enam minggu berturut-turut, yang memicu tur Def Leppard di seluruh Amerika.[25] Kemudian diikuti oleh singel "Rock of Ages" dan "Foolin" yang meningkatkan penjualan album hingga enam juta kopi sepanjang tahun 1983,[19] bertengger di puncak tangga album bersama Thriller Michael Jackson.[26] Pada 2004, Pyromania mencatat penjualan hingga 10 juta kopi di Amerika Serikat, juga meraih 7 kali sertifikasi Platinum di Kanada. Rolling Stone menyebut Def Leppard berada di antara artis-artis Invasi Inggris Kedua, karena video musiknya kerap tampil di MTV.[27] Def Leppard melakukan tur Pyromania pada Februari 1983 yang berawal di Marquee Club, Oxford Street, London, kemudian tur Amerika Serikat pada Maret 1983, yang diawali sebagai band pembuka bagi penampilan Billy Squier, hingga tur berakhir bulan September sebagai penampil utama dihadapan 55.000 penonton di Stadion Jack Murphy, San Diego, California.[28] Pada 1984, Def Leppard terpilih sebagai band rock favorit dalam jajak pendapat yang diadakan oleh Gallup Youth melalui voting di Amerika Serikat, di antara band The Rolling Stones, AC/DC dan Journey.[29] 1984: Kecelakaan Rick AllenDalam persiapan untuk album selanjutnya setelah Pyromania, Def Leppard relokasi ke Dublin, Irlandia, untuk menghindari pajak yang lebih tinggi di Inggris, lalu memulai proses penggarapan album tersebut bersama Mutt Lange.[30] Namun di tengah proses penulisan lagu, Mutt Lange mundur dan dirinya digantikan sementara oleh Jim Steinman (penulis lagu dalam album Meat Loaf yang berjudul Bat Out of Hell) untuk membantu proses penggarapan album tersebut.[a][19] Kerja sama dengan Steinman akhirnya tidak berjalan mulus dan dibatalkan. Steinman beranggapan bahwa Def Leppard tidak dapat bekerja sama dengan dirinya,[32] sementara Collen berpendapat sebaliknya bahwa Steinman tidak memiliki arahan bagi Def Leppard dan tidak memiliki visi serta gagasan yang sama dengan Lange,[30] sehingga kerja sama ini dianggap sebagai suatu kesalahan yang sangat mahal dan seluruh lagu-lagu yang telah dibuat bersama Steinman, tidak pernah dirilis.[33] Pada 31 Desember, Rick Allen terlibat kecelakaan fatal, saat mobil Corvette Stingray yang ia kendarai bersama pacarnya saat itu menghantam tumpukan batu pembatas jalan, ketika ia kehilangan kendali atas mobilnya, pada saat mendahului kendaraan lain dengan kecepatan tinggi.[34] Ia kehilangan lengan kirinya ketika dirinya terlempar keluar melalui sunroof, karena sabuk pengaman yang tidak ia kenakan dengan benar, saat terjadinya kecelakaan. Awalnya para dokter sempat menyambungkan kembali lengannya yang terputus, tetapi karena adanya infeksi yang parah, akhirnya lengannya harus diamputasi.[35][36] Dokter juga mengatakan kepadanya saat masa penyembuhan, bahwa mungkin saja Allen kehilangan lengan kanannya juga, tetapi akhirnya hal tersebut dapat diatasi.[37] Pascainsiden tersebut, orang kerap mengatakan kepadanya, bahwa ia tidak akan dapat bermain drum kembali, tetapi setelah Clark dan Collen mendukung dan meyakinkannya, Allen berpendapat sebaliknya dan ia memulai program pemulihannya. Kemudian Allen dipertemukan dengan Pete Harley yang memodifikasi drum Simmons miliknya dengan kit elektrik, agar ia dapat memainkan set drum sesuai dengan keinginannya. Def Leppard dijadwalkan tampil dalam festival musik Monster Of Rock di Castle Donington pada 16 Agustus 1986. Dalam proses latihan dan panggung pemanasan tur mini di Irlandia, pada awalnya Allen dibantu oleh Jeff Rich dalam mengatur set akustik drumnya, hingga akhirnya ia dapat mengatur semuanya sendiri dalam penampilan Def Leppard di Dublin.[38] 1985–1991: Hysteria, Adrenalize dan Steve ClarkTerlepas dari seberapa parah dampak akibat kecelakaan tersebut, Rick Allen berkomitmen untuk tetap melanjutkan posisinya sebagai drumer Def Leppard dan menyadari bahwa ia dapat menggunakan kakinya untuk memainkan drum yang sebelumnya pernah ia lakukan dengan tangannya.[39] Anggota band lain mendukung pemulihan Allen dan Def Leppard tidak pernah mencari penggantinya. Untuk menunjukkan perkembangan permainannya, Allen ditempatkan di studio terpisah dengan memainkan intro lagu Led Zeppelin berjudul "When the Levee Breaks". Kembalinya Allen ditandai dalam penampilan emosionalnya di panggung Monster of Rock tahun 1986 dengan sambutan meriah.[40] Kemudian Def Leppard memulai proses penggarapan album yang kelak bertajuk Hysteria. Proses penggarapan album ini menghabiskan waktu sekitar tiga tahun, dengan diproduseri oleh Mutt Lange, Hysteria dirilis pada 3 Agustus 1987, sebagai album termahal yang pernah dibuat oleh Def Leppard.[41] Singel pertama dari album ini berjudul "Animal", berhasil meraih posisi top 10 tangga lagu UK Singles Chart[42] dan berturut-turut meraih top 10 singel di Billboard Hot 100 Amerika yang menjadikan Hysteria menduduki puncak tangga UK Album Charts dalam minggu pertama rilis.[42] Singel berikutnya yang populer adalah "Pour Some Sugar on Me" yang juga berhasil meraih posisi puncak 2 di Billboard Hot 100, sehingga menjadikan album ini meraih posisi puncak tangga album di Billboard 200 pada Juli 1988.[43] Tembang "Pour Some Sugar on Me" meraih posisi 2 dalam daftar "100 Greatest Songs of the 80s" versi VH1 tahun 2006.[44] Pada 1989, Def Leppard tampil sebagai pengisi acara dalam ajang penghargaan Brit Awards dengan membawakan tembang "Pour Some Sugar On Me", tetapi Def Leppard hanya dinominasikan sebagai "Best British Group" dalam acara yang diselenggarakan di Royal Albert Hall, London. Meskipun demikian, Def Leppard berhasil meraih penghargaan sebagai Artis Heavy Metal/Rock Favorit dalam ajang American Music Awards, menyusul album Hysteria yang juga dinobatkan sebagai Album Heavy Metal/Rock Favorit 1989[45] dan mencatatkan penjualan hingga 25 juta kopi di seluruh dunia.[41] Untuk mengejar tenggat waktu perilisan album sejak Hysteria, Def Leppard segera memulai proses penggarapan album ke-5 yang kelak bertajuk Adrenalize, tetapi proses pengerjaan album ini tidak berjalan mulus, meski tetap terus digarap di tengah proses rehabilitasi gitaris Clark selama enam bulan, atas kebiasaannya dalam mengonsumsi alkohol yang berlebihan, hingga berakhir dengan kematiannya pada 8 Januari 1991, karena keracunan alkohol.[b][47] Di samping itu, produser Lange juga memutuskan untuk mundur, karena kesibukannya bersama Bryan Adams yang tengah menggarap album Waking Up the Neighbours.[48] Kehilangan Clark membuat Def Leppard sangat terpukul, hingga Collen sempat ingin mengundurkan diri di tengah situasi yang tidak menentu, karena selain menjadi penulis lagu-lagu populer dalam Pyromania dan Hysteria, Steve Clark juga memiliki riff yang khas bagi Def Leppard dengan musikalitas duo gitaris.[49] Namun, Elliott meyakinkan Collen bahwa Def Leppard tak ingin bernasib seperti Led Zeppelin yang bubar setelah kehilangan John Bonham dengan kasus yang sama.[48] Def Leppard memutuskan untuk menyelesaikan Adrenalize dengan riff gitar seluruhnya digarap oleh Collen dan tetap dibantu oleh Lange dalam penulisan lagu, meskipun hanya melalui panggilan telepon dan disela-sela kesibukannya bersama Bryan Adams.[48] Adrenalize akhirnya dirilis pada akhir Maret 1992, diproduseri oleh Mike Shipley, orang kepercayaan Lange dan didedikasikan untuk Steve Clark dengan menyertakan lagu berjudul "White Lightning" yang merupakan sebutan lain Clark bagi teman-temannya, karena ia kerap mengenakan pakaian putih dalam penampilannya bersama Def Leppard.[50] Adrenalize kemudian berhasil menduduki puncak tangga 1 Billboard 200 selama lebih dari empat minggu[51] dan bertahan dalam daftar tersebut selama 65 minggu[52] serta mencatatkan penjualan album hingga 6 juta kopi[53] dan mendapatkan 3 kali multi-platinum oleh RIAA pada 1992.[54] Adrenalize juga menduduki puncak tangga album di Australia,[55] Kanada,[56] Selandia Baru[57] dan Inggris.[58] Sementara itu, singel "Let's Get Rocked" dan "Stand Up (Kick Love Into Motion)" juga berhasil menduduki puncak tangga 1 Billboard Mainstream Rock Airplay, untuk periode 1992-1993.[59] Hysteria dan Adrenalize termasuk ke dalam daftar 50 album "Hair Metal" terbaik sepanjang masa menurut versi Rolling Stone.[60] 1992–1996: Retro Active dan SlangDef Leppard memperkenalkan Vivian Campbell (Dio, Whitesnake) sebagai gitaris baru yang melanjutkan posisi mendiang Clark, dalam sebuah konser tribut bagi Freddie Mercury yang diselenggarakan di Stadion Wembley, April 1992.[61] Tahun berikutnya pada Oktober 1993, Def Leppard merilis album kompilasi tembang yang digarap periode 1984-1993 bertajuk Retro-Active, berisi tembang-tembang yang pernah dimuat dalam perilisan singel-singel terdahulu serta tembang yang belum pernah dirilis dalam album studio sebelumnya, termasuk di antaranya "Two Steps Behind" sebagai salah satu original soundtrack film yang dibintangi oleh Arnold Schwarzenegger berjudul Last Action Hero[62] yang di komposisikan oleh Michael Kamen.[63] Album ini diluncurkan di tengah masa-masa tur Def Leppard untuk Adrenalize, sehingga tidak banyak melibatkan Campbell dalam proses penggarapannya.[64] Meskipun demikian, Def Leppard mencantumkan tiga versi tembang yang ditulis oleh Collen berjudul "Miss You in a Heartbeat" yang digarap ulang, termasuk pembuatan video klip versi akustik. Tembang ini sebelumnya pernah dirilis dalam album debut swajudul The Law pada 1991.[65][66] Pada 1994, Def Leppard mulai menggarap Slang yang dikerjakan secara intensif bersama produser Peter Woodroffe, di sebuah resor di Marbella, Spanyol. Album ini digarap secara bersama-sama dalam studio, alih-alih proses rekaman terpisah sendiri-sendiri sebagaimana yang telah dilakukan Def Leppard pada penggarapan album-album sebelumnya. Dalam album ini, anggota band Def Leppard berupaya untuk mengganti karakter musikalitasnya, termasuk di antaranya mengganti set drum elektrik Rick Allen dengan kit akustik untuk pertama kalinya sejak era sebelum Hysteria.[67][68] Sementara itu, selama proses penggarapan Slang ini, pihak label menyarankan Def Leppard untuk merilis album kompilasi lagu-lagu terbaik, hingga kemudian Def Leppard merilis Vault menjelang akhir 1995.[69] Beberapa bulan setelah merilis Vault, Def Leppard meluncurkan album studio keenamnya berjudul Slang pada Mei 1996, bersamaan dengan perilisan singel yang juga berjudul "Slang", lalu diikuti dengan "Work It Out", "All I Want Is Everything" dan "Breathe a Sigh" pada tahun yang sama. Meskipun awalnya album ini menunjukkan permulaan yang menjanjikan dengan menduduki posisi 5 di tangga album Inggris[70] dan 14 di Amerika[71] hingga "Blood Runs Cold" termasuk ke dalam daftar 15 tembang populer Def Leppard menurut versi ulasan Billboard,[72] tetapi secara keseluruhan, Slang tidak sesukses album-album era Mutt Lange karena perubahan karakter musikalitas tersebut, meski Def Leppard menganggap bahwa Slang adalah album sangat penting[73] yang gagal secara komersial, tetapi sukses dari segi artistik.[74] Selain itu, Collen juga mengungkapkan bahwa tren musik berubah sejak kemunculan Nirvana dan era Grunge pada saat itu.[75] Album ini dirilis ulang (reissue) pada 2014 dengan tambahan demo lagu dan versi lain dari tembang-tembang yang ada dalam album Slang (deluxe edition).[76] 1997–2007: Euphoria, X dan Yeah!Pada Juni 1999, dengan diproduseri oleh Peter Woodroffe, Def Leppard merilis album studio ketujuh yang bertajuk Euphoria. Proses penggarapan album ini dilakukan di Dublin, Irlandia, dengan kembali berkolaborasi bersama Lange yang membantu penulisan tembang "Promises", "All Night" dan "It's Only Love". Dalam album ini, Def Leppard berupaya mengembalikan karakter musikalitasnya ke gaya musik era 80an.[77][78] Meskipun proses penggarapan lagu bersama Lange cukup singkat, tetapi "Promises" berhasil menduduki puncak tangga posisi 1 Billboard Maintstream Rock Airplay selama tiga minggu berturut-turut[79] dan menempatkan Euphoria pada posisi 11 tangga album Billboard 200.[80] Pada awal perilisannya, Euphoria mencatatkan penjualan hingga 550 ribu kopi[81] dan 3 tertinggi penjualan album melalui internet menurut versi Billboard.[82] Akhir Juli 2002, Def Leppard merilis album studio kedelapan bertajuk X (dimaknai 10 dalam angka Romawi), yang menandai bahwa Def Leppard telah merilis 10 album, termasuk dua album non-studio sebelumnya, yakni album kompilasi Retro Active dan Vault. Dalam album ini, Def Leppard kembali mengubah gaya musikalitasnya yang cenderung Pop bila dibandingkan dengan album-album terdahulu, terinspirasi dari lagu "Jaded" (Aerosmith) yang ditulis oleh Marti Frederiksen, sehingga Def Leppard pun berkeinginan untuk membuat "Jaded" versinya sendiri.[74] Kolaborasi penulisan lagu dengan Frederiksen dikerjakan di studio Elliott di Dublin, hingga menghasilkan "Now" sebagai tembang pembuka album ini.[83] Selain itu, Def Leppard juga berkolaborasi dengan para penulis lagu pop populer[c] yakni Per Aldeheim, Max Martin dan Andreas Carlsson yang menghasilkan "Unbelivable"[86] dan tembang "Long, Long Way To Go" melalui kolaborasi dengan penulis Steve Robson[d] dan Wayne Hector.[83] Dalam perilisannya, album X hanya sempat meraih posisi tertinggi 11 pada tangga album Billboard 200[87] dan 14 tangga album di Inggris[88] serta bertahan hanya dalam waktu singkat, sehingga dianggap sebagai album yang paling tidak sukses secara komersial, bila dibandingkan dengan album-album Def Leppard sebelumnya.[89] Perubahan musikalitas Def Leppard pada album ini mendapatkan reaksi beragam, di antaranya oleh Rob Sheffield dari majalah Rolling Stone yang beranggapan bahwa Def Leppard mengikuti tren Pop global tanpa kehilangan karakter musikalitasnya, lalu menyatakan album X adalah versi Def Leppard dari Crush (Bon Jovi) dan album terbaik sejak era Adrenalize.[90] Namun, Elliott menyatakan bahwa album ini adalah album energik yang terdiri dari tembang-tembang balada, tempo menengah, hingga cepat dan X merupakan album pertama Def Leppard yang diproduseri oleh beberapa orang, termasuk Peter Woodroffe.[91] Pada Mei 2006, Def Leppard merilis album studio kesembilan bertajuk Yeah!, yang seluruhnya merupakan daur ulang dari tembang-tembang lawas di antaranya dari The Kinks, Electric Light Orchestra, Roxy Music, Badfinger, Thin Lizzy, The Faces termasuk David Bowie dan lainnya.[92] Elliott menyatakan bahwa gagasan Yeah! terinspirasi dari album David Bowie yang seluruhnya juga berisi tembang daur ulang, berjudul Pin-Ups (rilis 1973), lalu Collen mengutarakan bahwa album ini bukan tentang karier Def Leppard, tetapi murni apa yang Def Leppard inginkan, karena Yeah! tidak berisi tembang-tembang hit yang mungkin sebagian orang belum mendengarnya.[93] Pada perilisannya di Amerika, album ini sempat meraih posisi 16 tangga album Billboard 200 dan 52 tangga album Inggris,[94] sedangkan versi lain Yeah! yang dirilis di berbagai negara, juga membuat tembang daur ulang dari Slade, The Stooges, Tom Petty dan The Heartbreakers.[93] Tanggapan pengamat musik dari Music OMH, John Murphy yang menyatakan bahwa mengerjakan musik daur ulang adalah proyek yang berisiko, karena dari sekian banyak yang telah mencobanya, hanya sedikit yang benar-benar sukses, termasuk kegagalan yang terkenal dari Duran Duran dengan Thank You tahun 1995.[92] Def Leppard memperoleh penghargaan "Rock Honors" bersama Kiss, Queen dan Judas Priest oleh stasiun televisi VH1, melalui sebuah acara yang diselenggarakan pada 26 Mei 2006 di Mandalay Bay, Las Vegas.[95] Sebagai salah satu penampil, The All-American Rejects memberikan penghormatannya dengan membawakan tembang Def Leppard yang berjudul "Photograph", sementara Def Leppard sendiri membawakan "Rock Of Ages" dan "Rocket" dalam acara tersebut.[96][97] 2008–2014: Songs from the Sparkle Lounge dan album turDef Leppard merilis album studio kesepuluh bertajuk Songs from the Sparkle Lounge pada April 2008. Album ini sempat menduduki urutan 5 tangga album Billboard dan 10 tangga album di Inggris[98] serta terjual hingga 55 ribu kopi, pada minggu pertama awal perilisannya di Amerika.[99] Kali ini Def Leppard menggandeng penyanyi country, Tim McGraw untuk berkolaborasi dalam tembang "Nine Lives". Kolaborasi ini memicu kekhawatiran para penggemar Def Leppard tentang musikalitas band agar tetap seperti era Hysteria, tetapi di sisi lain, penggemarnya tak ingin Def Leppard berhenti mengubah gaya musikalitasnya.[100] Namun, Rolling Stone berpendapat bahwa Def Leppard mampu menghadirkan nuansa era 70-an melalui "Go" yang menjadi tembang pembuka album ini,[101] sebagaimana yang diungkapkan Elliott bahwa proses penggarapan album ini, terinspirasi dari musikalitas AC/DC dan Led Zeppelin yang dikerjakan dengan teknik era 2000-an.[100] Pada Februari 2011, Def Leppard merilis album rekaman langsung (live) bertajuk Mirror Ball – Live & More, menyusul perilisannya di Eropa bulan Juni 2011 yang dilanjutkan dengan penampilannya dalam pergelaran musik Download Festival pada 10 Juni 2011 di Inggris.[102] Kemudian, Def Leppard merilis album rekaman langsung yang bertajuk Viva! Hysteria pada Oktober 2013, hal ini merupakan pertama kalinya bagi band yang merekam permainannya secara langsung dari awal hingga akhir,[103] setelahnya band merilis ulang album Slang pada Februari 2014 yang edisinya termasuk tembang-tembang demo dan materi singel yang belum pernah dirilis sebelumnya.[104] 2015–sekarang: Def Leppard dan Diamond Star HalosPada Oktober 2015, album studio kesebelas yang merupakan album swajudul bertajuk Def Leppard dirilis. Proses penggarapan album ini dikerjakan pada periode 2014-2015.[105] Def Leppard merekam sesi pertunjukan langsungnya saat tampil di sebuah teater di Clarkston, Michigan pada 15 Juli 2016, menyusul perilisan album pertunjukan langsungnya yang bertajuk And There Will be a Next Time ... Live from Detroit pada Februari 2017.[106] Kemudian pada November 2018, Def Leppard merilis album kompilasi lagu-lagu terbaiknya berjudul The Story So Far – The Best Of, menyusul tur di Inggris dan Irlandia[107] lalu dilanjutkan tur dunia yang diawali dari konser Sweden Rock Festival pada Juni 2019.[108] Def Leppard merilis album kompilasi edisi khusus yang terdiri dari set 5 CD bertajuk The Early Years 79–81 pada Maret 2020. Album kompilasi ini berisi tembang yang di remaster sejak tahun 1979 hingga 1981, termasuk lagu-lagu yang dibawakan dalam pertunjukan langsung Def Leppard di Oxford dan Festival Reading dan Leeds tahun 1980 serta lagu yang direkam dalam sesi rekaman di studio BBC.[109] Def Leppard melaksanakan tur bersama Mötley Crüe dan Poison dengan bintang tamu Joan Jett and The Blackhearts. Tur Amerika dan Kanada ini berlangsung sejak Juni-September 2022, berawal di stadion Truist Park, Atlanta dan berakhir di Stadion Allegiant, Las Vegas. Tur yang bertajuk "The Stadium Tour" ini direncanakan sejak musim panas 2019, tetapi tertunda karena adanya pandemi.[110][111] Album studio keduabelas Def Leppard yang bertajuk Diamond Star Halos dirilis pada 15 Maret 2022, menyusul perilisan singel "Kick" dua hari kemudian dan "Take What You Want" pada 20 April 2022.[112] Judul album ini terinspirasi dari singel band T.Rex berjudul "Get It On", yang liriknya ditulis oleh Marc Bolan.[113] Anggota bandSaat ini
Mantan anggota
Diskografi
Catatan
Referensi
Pustaka
Pranala luarThe Def Leppard World - Discography Diarsipkan 2011-02-02 di Wayback Machine. |