Celah Hangu (Hanzi sederhana: 函谷关; Hanzi tradisional: 函谷關; Pinyin: Hángǔguān; Wade–Giles: Han-ku-kuan) adalah celah gunung yang memisahkan lembah hulu Sungai Kuning dan Sungai Wei. Celah ini merupakan tempal lahirnya Peradaban Tiongkok dan tempat bekas ibu kota Xi'an. Celah Hangu juga merupakan tempat dari banyak pertempuran selama zaman Negara-negara Berperang dan era kekaisaran awal, dan menjadi titik perlindungan Qin, Guanzhong, dan Luoyang dari serangan luar. Pada tahun 2014, situs arkeologi ini diakui oleh UNESCO sebagai bagian dari Situs Warisan Dunia dengan nama resmi "Jalur Sutra".[1]
Sejarah
Cerita turun-temurun menjelaskan bahwa Lao Zi menulis Daodejing atas desakan Yinxi,[2] seorang peramal dan penjaga di Celah Hangu, sebelum berangkat ke barat.[3]
Qin membentengi celah tersebut pada tahun 361 SM sebagai perbatasan timurnya,[4] melindungi akses ke tanah air mereka dari pasukan negara-negara berperang lainnya yang bersaing untuk menggantikan Zhou. Celah ini selanjutnya tetap terus melindungi wilayah Guanzhong di bawah pemerintahan Dinasti Qin dan Han Barat. Pada masa Han Timur yang menggantikan Dinasti Xin dipimpin Wang Mang, bentengnya melindungi ibu kota Luoyang di arah lain, mencegah serangan yang datang dari barat dan barat laut.
Setelah jatuhnya Han dan bangkitnya Tiga Negara, celah Hangu kehilangan sebagian besar kepentingannya karena benteng utama bergerak sedikit ke barat ke Celah Tong.
Penemuan situs Celah Hangu
Antara tahun 2012 dan 2013, tim dari Lembaga Peninggalan Budaya dan Arkeologi Luoyang melakukan penggalian arkeologi di situs di Xin'an, Luoyang, di atas lahan seluas lebih dari 3.000 meter persegi. Penggalian ini mengungkap beberapa jalan, serambi, dan dinding. Saat ini, situs arkeologi Celah Hangu di Xin'an menjadi taman museum.[5]
Lihat pula
Referensi
|
---|
|
Di perbatasan | |
---|
Dalam negeri Tiongkok | |
---|
|