Cai belajar di 'Shiwu Xuetang' (Sekolah Urusan Termutakhir) yang bergengsi dan progresif, di mana ia diajar oleh Liang Qichao dan Tang Caichang, dan kemudian melanjutkan belajar ke Jepang pada tahun 1899. Cai kembali ke Tiongkok pada tahun 1900, ketika dia baru berusia 18 tahun, dan ia berusaha untuk mengambil bagian dalam pemberontakan melawan Dinasti Qing sebagai bagian dari Tentara Swadaya, sebuah milisi revolusioner yang dipimpin oleh Tang Caichang. Ketika pemberontakan gagal, Cai kembali ke Jepang. Selama kunjungannya yang kedua di Jepang, ia menerima pelatihan militer di Tokyo Shimbu Gakko kemudian dilanjutkan ke Akademi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang.[2]
Dia kembali ke Guangxi, di mana dia memegang beberapa jabatan militer dan mendirikan akademi pelatihan militer dari tahun 1904-10. Ketika berada di Guangxi, ia bergabung dengan Tongmenghui, sebuah organisasi revolusioner Tiongkok yang didedikasikan untuk menggulingkan Dinasti Qing. Pada tahun 1910 ia dipindahkan ke Yunnan untuk memimpin Brigade ke-37 Tentara Baru dan mengajar di Akademi Militer Yunnan di Kunming. Salah satu muridnya di akademi itu adalah Zhu De, yang mulai belajar di sana pada tahun 1909 dan lulus pada tahun 1912
Tidak lama setelah Revolusi Xinhai dimulai pada 10 Oktober 1911, Cai yang memimpin Brigade ke-37, berhasil menguasai Yunnan. Setelah revolusi ia menjabat sebagai Panglima Pemerintahan Militer Yunnan.[3]
Cai E adalah Gubernur Yunnan dari tahun 1911-13.[4] Setelah revolusi, Cai dikenal sebagai pendukung kuat demokrasi dan politisi Song Jiaoren dari Partai Kuomintang. Menyusul pembunuhan Song yang dilakukan oleh Yuan Shikai, dan harapan Yuan selanjutnya untuk menduduki kursi kepresidenan Republik Tiongkok, Yuan memindahkan Cai dari kantornya dan akhirnya dijadikan tahanan rumah di Beijing.[3]Tang Jiyao menggantikan Cai E sebagai Gubernur Militer Yunnan pada tahun 1913.[5]
Oposisi terhadap Yuan Shikai
Pada tahun 1915 Yuan Shikai mengumumkan rencananya untuk membubarkan bentuk pemerintahan negara Republik dan mengangkat dirinya sendiri menjadi kaisar dari dinasti baru yang dia namakan Kekaisaran Hongxian. Setelah mendengar rencana Yuan tersebut, Cai yang lolos dari pembunuhan pada tanggal 11 November, melarikan diri ke Jepang dan kemudian ke Yunnan.[3] Setelah tiba di Yunnan, Cai mendirikan Tentara Perlindungan Nasional untuk bertarung melawan Yuan Shikai dan mempertahankan bentuk negara Republik.[6]
Pada 12 Desember, Yuan secara resmi "menerima" sebuah petisi untuk menjadi kaisar, dan protes merebak ke seluruh penjuru Tiongkok. Pada 23 Desember, Cai mengirim telegram ke Beijing yang mengancam akan mendeklarasikan kemerdekaan jika Yuan tidak membatalkan rencananya dalam dua hari. Ketika Yuan tidak memperdulikan ancaman itu, Cai mendeklarasikan kemerdekaan pada 25 Desember dan membuat rencana untuk menyerang Sichuan. Gubernur provinsi Guizhou bergabung dengan Cai dalam pemberontakan, mendeklarasikan kemerdekaan Guizo pada 27 Desember. Yuan sendiri kemudian dilantik sebagai kaisar pada 1 Januari 1916, dan Cai berhasil menduduki Sichuan pada akhir bulan itu.[6]
Yuan mengirim dua komandan militer terkemuka dari Tiongkok utara untuk menyerang Cai, tetapi meskipun pasukan yang dikirim oleh Yuan melebihi jumlah tentara Cai, para komandan Yuan tidak mau atau tidak mampu mengalahkannya. Ketika menjadi jelas bahwa pemberontakan Cai akan berhasil, banyak provinsi lain yang bergabung dengannya melawan Yuan. Guangxi dan Shandong mendeklarasikan kemerdekaan pada bulan Maret, Guangdong dan Zhejiang pada bulan April dan Shaanxi, Sichuan dan Hunan pada bulan Mei. Dengan masih ada beberapa provinsi lainnya yang berbaris siap memerdekakan diri, kaum revolusioner berhasil memaksa Yuan untuk meninggalkan sistem monarki pada 20 Maret 1916.[6]
Setelah Yuan meninggal pada 6 Juni 1916, Cai menjabat sebagai Gubernur Jenderal dan Gubernur Sichuan sekaligus. Karena menderita penyakit TBC, pada akhir 1916 dia berangkat ke Jepang untuk mendapatkan perawatan medis di Universitas Kyushu, Fukuoka, tetapi ia meninggal tak lama setelah kedatangannya. Dia dianugerahi pemakaman kenegaraan di Gunung Yuelu di Hunan pada 12 April 1917.
Warisan
Banyak panglima perang yang bekerja di bawah Yuan Shikai tidak mendukung ambisinya untuk menghidupkan kembali monarki, dan Cai E adalah salah satu tokoh terkemuka yang berhasil memaksa Yuan untuk turun. Dia menjadi inspirasi bagi Zhu De, yang kemudian menjadi salah satu pemimpin militer yang paling sukses di Tentara Merah Tiongkok, cikal bakal dari Tentara Pembebasan Rakyat.
Budaya populer
Pada Oktober 2009, TVB menyiarkan serial tentang kisah Cai E dan Yuan Shikai berjudul In the Chamber of Bliss
^J. C.S. Hall (1976). The Yunnan Provincial Faction, 1927-1937. Dept. of Far Eastern History, Australian National University : distributed by Australian National University Press, 1976. hlm. 69. ISBN0-909524-12-2. Diakses tanggal 2010-06-28.
Schemmel, B. "Cai E". Rulers.org. 2011. Retrieved 14 October 2011.
""Cai E"". Archived from the original on 26 May 2007. Diakses tanggal 2011-10-17.Pemeliharaan CS1: BOT: status url asli tidak diketahui (link) . Yuelu Academy. 28 September 2011. Retrieved 17 October 2011.