Buster Keaton
Joseph Frank Keaton (Oktober 4, 1895 – Februari 1, 1966),[1] dikenal dengan nama profesional sebagai Buster Keaton merupakan seorang aktor, komedian, sutradara film, produser, penulis skenario, dan pemeran pengganti berkebangsaan Amerika Serikat.[2] Dia dilahirkan di Piqua, Kansas. Dia mulai berkarier di dunia film sejak tahun 1917. Dia terkenal dalam karirnya di film bisu, ciri khasnya pada konsistensi komedi fisik dengan ekspresi datar yang membuatnya mendapat julukan "The Great Stone Face".[3][4] Kritikus Roger Ebert menulis tentang "periode luar biasa dari 1920 hingga 1929" Keaton ketika dia "bekerja tanpa hambatan" serta menjadikannya "aktor-sutradara terhebat dalam sejarah perfilman".[4] Pada tahun 1996, Entertainment Weekly mengakui Keaton sebagai sutradara film terbesar ketujuh,[5] dan pada tahun 1999 American Film Institute menempatkannya sebagai bintang pria terbesar ke-21 dalam sinema Hollywood klasik.[6] Bekerjasama dengan produser independen Joseph M. Schenck, Keaton membuat serangkaian komedi pendek yang sukses di awal 1920-an, termasuk One Week (1920), The Playhouse (1921), Cops (1922), dan The Electric House (1922). Dia kemudian beralih ke film utama/panjang; beberapa karyanya pada tahun 1920-an seperti Sherlock Jr. (1924), The General (1926), dan The Cameraman (1928) sebagai film yang memiliki perhatian yang tinggi.[7] Film The General secara luas dipandang sebagai mahakaryanya: Orson Welles menganggapnya sebagai "komedi terbesar yang pernah dibuat...dan mungkin film terhebat yang pernah dibuat".[8][9][10][11] Karirnya menurun ketika dia menandatangani kontrak dengan Metro-Goldwyn-Mayer dan kehilangan kemandirian sentuhan artistiknya. Istrinya menceraikannya, dan dia menjadi pecandu alkohol. Dia pulih pada tahun 1940-an, lalu menikah lagi, dan menghidupkan kembali karirnya dan mendapatkan kehormatan selama sisa hidupnya sebagai pemeran yang gembira dan mendapatkan Penghargaan Kehormatan Academy Award pada tahun 1959. Keaton meninggal dunia pada tahun 1966 karena kanker. Kehidupan PribadiPada tanggal 31 Mei 1921, Keaton menikah dengan Natalie Talmadge, saudara perempuan dari aktris Norma Talmadge dan Constance Talmadge. Dia ikut membintangi film dengannya di film Our Hospitality. Pasangan itu memiliki putra yang bernama Joseph yang dipanggil dengan James[12] (2 Juni 1922 – 14 Februari 2007)[13] dan Robert (3 Februari 1924 – 19 Juli 2009),[14] kedua anaknya kemudian mengambil nama keluarga Talmadge.[15] Setelah kelahiran Robert, hubungan itu mulai rumit.[16] Talmadge memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi, dan hal ini menyebabkan pasangan itu tinggal di kamar tidur yang terpisah. Pemborosan keuangannya adalah faktor lain dalam kehancuran pernikahannya, karena dia akan menghabiskan hingga sepertiga dari gajinya untuk pakaian. Keaton pun berkencan dengan aktris Dorothy Sebastian mulai tahun 1920-an dan Kathleen Key[17] di awal 1930-an. Setelah berupaya rekonsiliasi, Talmadge menceraikannya pada tahun 1932. Bersamaan kegagalan pernikahannya dan hilangnya indepedensi sebagai pembuat film, Keaton terjerumus ke dalam alkoholisme.[18] Pada tahun 1926, ia menghabiskan $300.000 untuk membangun rumah sebesar 10.000-kaki-persegi (930 m2) di Beverly Hills dirancang oleh arsitek Gene Verge Sr., yang kemudian dimiliki oleh James Mason dan Cary Grant.[19] Keaton dengan singkat telah menjadi terinstitusionalisasi menurut film dokumenter dari Turner Classic Movies yang berjudul So Funny it Hurt. Dia dapat lolos dari kostum pengekangan dengan trik yang dipelajari dari Harry Houdini. Pada tahun 1933, ia menikahi perawatnya Mae Scriven selama pesta alkohol yang kemudian ia mengaku tidak ingat apa-apa. Scriven mengklaim bahwa dia tidak tahu nama depan asli Keaton sampai setelah pernikahan. Dia mengajukan gugatan cerai pada tahun 1935 setelah menemukan Keaton bersama dengan Leah Clampitt Sewell, istri jutawan Barton Sewell[20] di dalam hotel Santa Barbara. Mereka bercerai pada tahun 1936[21] dengan biaya finansial yang besar dari Keaton.[22] Keaton diberi sejumlah besar alkohol dan terapi untuk enggan terhadap alkohol. Dia berhenti minum selama lima tahun.[23] Pada 29 Mei 1940, Keaton menikah dengan Eleanor Norris (1918–1998), yang berusia 23 tahun lebih muda darinya. Dia dipuji oleh Keaton karena telah menyelamatkan hidup dan kariernya.[24] Hubungan tersebut itu berlangsung sampai kematiannya. Antara 1947 dan 1954, pasangan itu muncul secara teratur di Cirque Medrano di Paris untuk aksi bersama. Dia menjadi tahu rutinitas Keaton dengan baik sehingga dia sering berpartisipasi di dalam kegiatan kebangkitan rohani di televisi. KarirKehidupan awal di vaudevilleKeaton lahir dalam keluarga vaudeville di Piqua, Kansas,[25] dia kota kecil bersama ibunya, Myra Keaton (née Cutler). Dia diberi nama Joseph untuk melanjutkan tradisi di pihak ayahnya (dia berada di urutan keenam dalam garis yang menyandang nama Joseph Keaton),[1] dan Frank dari garis kakek keturunan pihak ibu, yang tidak menyetujui penyatuan orang tuanya. Keaton kemudian mengubah nama tengahnya menjadi Francis.[1] Ayahnya bernama Joseph Hallie "Joe" Keaton, memiliki pertunjukan keliling bersama Harry Houdini yang bernama Mohawk Indian Medicine Company, atau Keaton Houdini Medicine Show Company, yang tampil di atas panggung dan menyambi menjual obat paten.[butuh rujukan][26] Menurut cerita yang sering diulang,[18] yang mungkin diragukan, Keaton mendapat julukan Buster pada usia sekitar 18 bulan. Seorang teman aktor bernama George Pardey hadir pada suatu hari ketika Keaton muda jatuh dari tangga yang panjang tanpa cedera. Setelah bayi 18 bulan itu duduk dan bergetar karena pengalaman itu, Pardey lalu berkata,"He's a regular buster!".[27] Setelah kejadian itu, ayah Keaton mulai menggunakan nama panggilan tersebut untuk anak mudanya itu. Keaton menceritakan kembali anekdot tersebut selama bertahun-tahun, termasuk dalam wawancara pada tahun 1964 di acara Telescope dari CBC.[28] Dalam versi penceritaan kembali Keaton, dia berusia enam bulan ketika insiden itu terjadi, dan Harry Houdini memberinya julukan tersebut.[27] Pada usia tiga tahun, Keaton mulai tampil bersama orang tuanya untuk The Three Keatons. Dia pertama kali muncul di panggung pada tahun 1899 di Wilmington, Delaware. Aksi tersebut terutama aksi sketsa komedi. Myra memainkan saksofon di satu sisi, sementara Joe dan Buster tampil di tengah panggung. Keaton muda membujuk ayahnya dengan tidak mematuhinya, dan Keaton tua (Ayah Keaton) menanggapi dengan melemparkannya ke lingkungan sekitar, ke dalam lubang orkestra, atau bahkan ke penonton. Pegangan koper dikaitkan ke pakaian Keaton untuk membantu lemparan yang konstan. Aksi tersebut berkembang saat Keaton belajar melakukan trik jatuh dengan aman; dia jarang terluka atau memar di atas panggung. Gaya komedi knockabout ini menyebabkan tuduhan kekerasan terhadap anak, dan kadang-kadang, bahkan berujung penangkapan. Namun, Buster selalu mampu menunjukkan kepada pihak berwenang bahwa dia tidak mengalami memar atau patah tulang. Dia akhirnya disebut sebagai "Anak Kecil yang Tidak Dapat Dirusak (The Little Boy Who Can't Be Damaged)", dan secara menyeluruh aksi tersebut dianggap sebagai "Tindakan Terkasar yang Pernah Ada dalam Sejarah Panggung (The Roughest Act That Was Ever in the History of the Stage)".[29] Puluhan tahun kemudian, Keaton mengatakan bahwa dia tidak pernah disakiti oleh ayahnya dan bahwa jatuh dalam komedi fisik merupakan perihal ketepatan eksekusi teknis. Pada tahun 1914, dia mengatakan kepada Detroit Newsː "Rahasianya adalah mendarat dengan lemas dan jatuh ke lantai dengan kaki atau tangan. Ini adalah bakat. Saya dari sangat muda melakukan pemendaratan dengan benar sehingga menjadi kebiasaan saya. Beberapa kali saya melakukannya, saya akan terbunuh jika saya tidak bisa mendarat seperti kucing. Peniru aksi kami tidak bertahan lama, karena mereka tidak tahan dengan teknik pengerjaannya."[29] Keaton mengaku dia sangat senang, dia kadang-kadang mulai tertawa ketika ayahnya melemparkannya ke atas panggung. Menyadari bahwa aksi ini menyebabkan penonton tidak banyak tertawa, ia mengatasinya dengan mengadopsi ekspresi datarnya yang terkenal saat tampil.[30] Aksi itu sebenarnya itu bertentangan dengan undang-undang yang melarang pemeran anak-anak di vaudeville. Menurut salah satu penulis biografi, Keaton disuruh pergi ke sekolah sambil tampil di New York, namun hanya hadir beberapa bagian dari penampilan harian.[31] Meskipun dapat terjerat dengan hukum saat tur balai musik yang membawa petaka di Inggris, Keaton adalah bintang teater yang sedang naik daun. Dia menyatakan bahwa dia terlambat belajar membaca dan menulis, dan akhirnya kegiatan tersebut diajarkan oleh ibunya. Pada saat dia berusia 21 tahun, alkoholisme ayahnya mengancam reputasi dari pertunjukan keluarga tersebut,[29] jadi Keaton dan ibunya, Myra, berangkat ke New York, di mana karier Buster dengan cepat beralih dari vaudeville ke film.[32] Keaton bertugas di Pasukan Ekspedisi Amerika di Prancis bersama Divisi Infanteri ke-40 Angkatan Darat Amerika Serikat selama Perang Dunia I. Unitnya tetap utuh dan tidak dipecah untuk memberikan pergantian, seperti yang terjadi pada beberapa divisi lain yang datang terlambat. Selama berseragam, ia menderita infeksi telinga yang mengganggu pendengarannya secara permanen.[33][34] FilmEra Film BisuKeaton menghabiskan musim panas 1908–1916 "di 'Actor's Colony' di lingkungan Bluffton Muskegon, bersama dengan vaudevillian terkenal lainnya." [35] Pada Februari 1917, ia bertemu Roscoe "Fatty" Arbuckle di Talmadge Studios di New York City, pada saat itu Arbuckle terikat kontrak dengan Joseph M. Schenck. Joe Keaton tidak menyetujui film tersebut, dan Buster juga memiliki keraguan tentang mediumnya. Selama pertemuan pertamanya dengan Arbuckle, dia diminta untuk terjun dan mulai berakting. Buster sangat alami dalam film pertamanya, pada film The Butcher Boy, dia dipekerjakan di tempat secara langsung. Di penghujung hari, dia meminta untuk meminjam salah satu kamera untuk merasakan bagaimana cara kerja barang tersebut. Dia membawa kamera itu kembali ke kamar hotelnya di mana dia membongkar dan memasangnya kembali di pagi hari.[36] Keaton kemudian mengklaim bahwa dia segera menjadi direktur kedua Arbuckle dan seluruh departemen bagian leluconnya. Dia muncul secara keseluruhan dalam 14 film pendek karya Arbuckle, hingga tahun 1920. Mereka menjadi begitu populer, bertentangan dengan reputasi Keaton yang dikenal sebagai "The Great Stone Face", dia lebih sering tersenyum dan bahkan tertawa di dalam film-film tersebut. Keaton dan Arbuckle menjadi teman dekat, dan Keaton adalah satu dari sedikit orang, bersama dengan Charlie Chaplin, yang membela Arbuckle pada tuduhan bahwa Arbuckle bertanggung jawab atas kematian aktris Virginia Rappe. (Arbuckle akhirnya mendapatkan vonis bebas dan mendapatkan permintaan maaf dari juri atas cobaan berat yang dia alami[37]). Pada tahun 1920, film The Saphead dirilis, Keaton memiliki peran utama pertamanya dalam film utama/panjang. Film tersebut didasarkan pada drama yang sukses, berasal dari buku yang berjudul The New Henrietta dan telah difilmkan sekali dengan judul The Lamb yang diperankan oleh Douglas Fairbanks sebagai pemeran utama. Fairbanks merekomendasikan Keaton untuk mengambil peran untuk pembuatan ulang film tersebut lima tahun kemudian, karena film itu memiliki kecenderungan jenaka. Setelah kerjasama Keaton dengan Arbuckle berjalan sukses, Schenck memberinya unit produksi sendiri dinamai Buster Keaton Productions. Dia membuat serangkaian komedi pendek, diantaranya One Week (1920), The Playhouse (1921), Cops (1922), dan The Electric House (1922). Keaton kemudian beralih ke film panjang/utama. Para penulis naskah yang disutradarai Keaton termasuk diantaranya dari Clyde Bruckman, Joseph Mitchell, dan Jean Havez, namun dari ke semua itu lelucon yang paling cerdik umumnya disusun oleh Keaton sendiri. Sutradara komedi Leo McCarey, mengingat hari-hari dimana membuat komedi slepstik yang bebas kala itu dan berkata, "Kami semua mencoba mencuri lelucon satu sama lain. Tapi kami tidak beruntung jika dengan Keaton, karena dia memikirkan lelucon terbaiknya sendiri dan kami tidak bisa mencurinyaǃ"[38] Ide-ide yang lebih berani diserukan untuk aksi-aksi yang lebih berbahaya yang dilakukan oleh Keaton dengan risiko fisik yang besar. Pada adegan tangki air kereta api di film Sherlock Jr., Keaton mematahkan lehernya ketika semburan air menimpanya dari menara air, tetapi dia tidak menyadarinya sampai bertahun-tahun kemudian. Pada adegan dari film Steamboat Bill, Jr. mengharuskan Keaton untuk berdiri diam di tempat tertentu. Kemudian, fasad bangunan dua lantai terguling ke depan dari di atas Keaton. Namun Keaton tidak cedera, karena satu jendela terbuka. Aksi itu membutuhkan ketelitian, karena penopang bangunan itu beratnya dua ton, dan jendela hanya berjarak beberapa inci di sekitar Keaton. Kejadian itu melengkapi salah satu peristiwa paling berkesan dalam karirnya.[39] Selain Steamboat Bill, Jr. (1928), film utama/panjang Keaton yang paling bertahan lama dalam popularitasnya termasuk Our Hospitality (1923), The Navigator (1924), Sherlock Jr. (1924), Seven Chances (1925), The Cameraman (1928), dan The General (1926). Film The General, memiliki latar Perang Saudara Amerika, menggabungkan komedi fisik dan kecintaan Keaton pada kereta api, termasuk pada aksi pengejaran lokomotif yang epik. Pengerjaan di lokasi yang indah, alur cerita film ini memerankan kembali insiden masa perang yang sebenarnya (Great Locomotive Chase). Meskipun akan dianggap sebagai pencapaian terbesar Keaton, film tersebut mendapat tinjauan yang beragam pada saat itu. Film tersebut terlalu dramatis untuk beberapa penonton film yang mengharapkan komedi ringan, dan pengulas mempertanyakan anggapan Keaton dalam membuat film komedi tentang Perang Saudara, bahkan ketika mencatat bahwa film itu telah mendapatkan "sedikit terwaan."[40] Film tersebut merupakan kesalahan yang mahal, dan Keaton tidak pernah dipercayakan dengan kendali penuh atas film-filmnya lagi. Distributornya, United Artists, meminta manajer produksi yang memantau ongkos dan mencampuri elemen cerita tertentu. Keaton menjalani perlakuan ini untuk dua film utama/panjangnya lagi, dan kemudian menukar indepedensinya dengan pekerjaan di studio terbesar Hollywood, yaitu Metro-Goldwyn-Mayer (MGM). Hilangnya kemerdekaan Keaton sebagai pembuat film bertepatan dengan datangnya film bersuara (walaupun ia tertarik untuk membuat film transisi) dan meningkatnya masalah pribadi, mengakibatkan karirnya di era awal film suara terluka.[41] Era Film SuaraKeaton menandatangani kontrak dengan Metro-Goldwyn-Mayer pada tahun 1928, sebuah keputusan bisnis yang kemudian dia sebut sebagai keputusan yang terburuk dalam hidupnya. Dia terlambat menyadari bahwa sistem studio yang diwakili MGM akan sangat membatasi masukan kreatifnya. Misalnya, pihak studio menolak permintaannya untuk membuat proyek awalnya pada film Spite Marriage sebagai film bersuara dan setelah studio mengkonversi ia diwajibkan untuk mengikuti naskah yang sarat dialog. Namun, MGM mengizinkan Keaton beberapa partisipasi kreatif pada film bisu terakhirnya yang dikembangkan/ditulis yaitu film The Cameraman tahun 1928, yang merupakan proyek pertamanya di bawah kontrak dengan mereka, namun dengan mempekerjakan Edward Sedgwick sebagai direktur resmi. Keaton terpaksa menggunakan pemeran pengganti selama beberapa adegan yang lebih berbahaya, sesuatu yang belum pernah dia lakukan di masa jayanya, karena MGM sangat ingin melindungi investasinya. Pemeran pengganti tidak bisa ditertawakan," kata Keaton.Beberapa filmnya yang paling sukses secara finansial untuk studio tersebut dibuat selama periode ini. MGM mencoba menggabungkan Keaton yang cuek dengan Jimmy Durante mudah ribut dalam serangkaian film, seperti film The Passionate Plumber, Speak Easy, dan What! No Beer?.[42] Film tersebut menjadi akhir utama/panjang akhir yang dibintangi Keaton di negara asalnya. Film-film itu terbukti menjadi populer. (Tiga puluh tahun kemudian, Keaton dan Durante memiliki peran cameo di It's a Mad, Mad, Mad, Mad World, meskipun tidak dalam adegan yang sama.) Dalam film Keaton pertama dengan suara, ia dan rekan-rekannya akan merekam peradegan tiga kali: sekali dalam bahasa Inggris, sekali dalam bahasa Spanyol, dan sekali dalam bahasa Prancis atau Jerman. Para aktor akan secara fonetis menghafal skrip bahasa asing beberapa baris pada satu waktu dan segera syuting setelahnya. Peristiwa ini dibahas dalam film dokumenter TCM Buster Keaton: So Funny it Hurt dengan Keaton mengeluh karena harus merekam hasil yang buruk tidak hanya sekali, tetapi tiga kali. Keaton begitu terdemoralisasi pada saat produksi film What! No Beer? pada tahun 1933, karena MGM memecatnya setelah pembuatan film selesai, meskipun film tersebut sukses besar. Pada tahun 1934, Keaton menerima tawaran untuk membuat film independen di Paris, yang berjudul Le Roi des Champs-Élysées. Selama periode ini, ia membuat film lainnya di Inggris, yang berjudul The Invader (dirilis di Amerika Serikat dengan judul An Old Spanish Custom pada tahun 1936).[42] Educational PicturesSekembalinya Keaton ke Hollywood pada tahun 1934, ia membuat kemunculan kembali ke layar dan membuat komedi pendek untuk Educational Pictures. Sebagian besar dari 16 film ini adalah komedi visual sederhana, dengan banyak lelucon dipasok oleh Keaton sendiri, sering kali mendaur ulang ide-ide dari aksi vaudeville keluarganya serta film-film sebelumnya.[43] Titik tertinggi dalam seri Educational Pictures adalah film Grand Slam Opera (1936), menampilkan Buster dengan skenarionya sendiri sebagai kontestan amatir. Penulis komediKetika periode seri Educational berakhir pada tahun 1937, Keaton kembali ke MGM sebagai penulis komedi, memasok bahan untuk tiga film terakhir yang Marx Brothers dari MGM yang berjudul At the Circus (1939), Go West (1940), dan The Big Store (1941); namun film tersebut tidak sukses secara artistik seperti film utama panjang Marx dari MGM sebelumnya. Columbia PicturesPada tahun 1939, Columbia Pictures menyewa Keaton untuk membintangi 10 film komedi pendek; seri berjalan selama dua tahun, dan terdiri atas seri terakhirnya sebagai bintang komedi. Sutradara umumnya Jules White yang memiliki penekanan pada slapstick dan farce membuat sebagian besar seri ini menyerupai film pendek Three Stooges yang terkenal karya White itu sendiri. Karakteristik favorite Keaton dibuat menjadi debut seri dalam film pendek Pest from the West, pembuatan ulang yang lebih pendek dan lebih ketat dari film panjang/utama Keaton pada tahun 1934 Keaton yang berjudul The Invader; Film Pest from the West disutradarai bukan oleh White tetapi oleh Del Lord, sutradara veteran yang sering bekerja untuk Mack Sennett. Penonton dan peserta pameran menyambut komedi Keaton dari Columbia Pictures, hal tersebut membuktikan bahwa komedi Keaton tidak kehilangan daya tariknya. Namun, desakan sutradara White pada lelucon kasar dan blak-blakan mengakibatkan film pendeknya dari Columbia Pictures menjadi film komedi yang paling tidak inventif. Judul terakhir dari film Keaton adalah She's Oil Mine (1941), pengerjaan ulang film pendek dari film utama/panjang pada Keaton tahun 1932 yang berjudul The Passionate Plumber. Columbia dan White ingin mengontrak Keaton untuk mendapatkan lebih banyak film pendek, tetapi komedian itu menolak, memutuskan bahwa dia tidak akan pernah lagi "membuat film pendek lagi yang payah."[44] Tahun 1940-an dan film panjang/utamaKehidupan pribadi Keaton telah stabil sejak pernikahannya pada tahun 1940 dengan penari dari MGM yang bernama Eleanor Norris, dan sekarang kehidupannya sedikit lebih ringan, meninggalkan Columbia Pictures dan beralih ke film panjang/utama yang tidak terlalu berat, melanjutkan pekerjaan hari-harinya sebagai penulis lelucon MGM, dia memberikan materi untuk Red Skeltonn[45] dan memberikan bantuan dan saran kepada Lucille Ball.[46] Keaton menerima berbagai peran karakter "A" dan "B" dalam berbagai film panjang/utama. Dia membuat film panjang/utama terakhir yang dibintangi oleh dirinya yang berjudul El Moderno Barba Azul (1946) di Meksiko; film tersebut merupakan produksi dengan anggaran rendah, dan mungkin belum pernah diputar di Amerika Serikat hingga rilisnya di VHS pada 1980-an, dengan judul Boom in the Moon. Kritikus menemukan kedatangan kembali Keaton pada tahun 1949 dan produser kadang-kadang memperkerjakannya untuk film "prestise" yang besar. Dia berakting cameo dalam film-film seperti In the Good Old Summertime (1949), Sunset Boulevard (1950), dan Around The World In Eighty Days (1956). Dalam film In the Good Old Summertime, Keaton secara pribadi mengarahkan pemeran Judy Garland dan Van Johnson dalam adegan bersama pertama mereka, bertemu satu sama lain di dalam satu jalur. Keaton menciptakan potongan komedi di mana Johnson terus berusaha meminta maaf kepada Garland yang lagi marah, namun akhirnya mengacak-acak rambutnya serta mengoyak gaunnya. Keaton juga muncul dalam komedi rutin tentang dua musisi panggung yang tidak kompeten di film Limelight karya Charlie Chaplin (dirilis pada tahun 1952), mengingatkan tentang vaudeville dari film The Playhouse. Film Limelight adalah satu-satunya waktu di mana keduanya pernah tampil bersama di film, selain dari film Seeing Stars, sebuah film dengan publisitas kecil yang diproduksi pada tahun 1922. Televisi dan penemuan kembaliPada tahun 1949, komedian Ed Wynn mengundang Keaton untuk tampil di acara komedi-acara ragamnya dari CBS Television yang berjudul The Ed Wynn Show, yang disiarkan langsung di West Coast. Kinescope dibuat untuk mendistribusikan program ke negara bagian lain, karena tidak ada kabel koaksial lintas benua sampai pada September 1951. Reaksi cukup kuat untuk stasiun lokal Los Angeles untuk menawarkan Keaton di acaranya sendiri, yang juga disiarkan langsung pada tahun 1950. Life with Buster Keaton (1951) adalah upaya untuk membuat ulang televisi seri pertamanya yang dibuatkan dalam film, yang memungkinkan program tersebut disiarkan secara nasional. Serial ini turut diuntungkan oleh sekelompok aktor veteran, seperti Marcia Mae Jones sebagai wanita sederhana, Iris Adrian, Dick Wessel, Fuzzy Knight, Dub Taylor, Philip Van Zandt, dan rekannya pada era bisu Harold Goodwin, Hank Mann, dan pemeran pengganti Harvey Parry. Istri Buster Keaton, Eleanor, juga terlihat dalam serial tersebut (khususnya sebagai Juliet pada adegan Romeo Buster dalam sketsa teater kecil). Film panjang/utama teatrikal yang berjudul The Misadventures of Buster Keaton dibuat dari seri tersebut. Keaton mengatakan bahwa dirinya sendiri televisi serialnya karena dia tidak dapat membuat materi baru yang cukup untuk menghasilkan pertunjukan baru setiap minggu. Penampilan televisi berkala Keaton selama tahun 1950-an dan 1960-an membantu menghidupkan kembali minatnya pada film bisu. Dia tampil di awal-awal serial televisi yang berjudul Faye Emerson's Wonderful Town. Kapanpun sebuah acara TV ingin menyimulasikan komedi film bisu, Buster Keaton menjawab panggilan tersebut dan menjadi bintang tamu dalam serial yang sukses seperti The Ken Murray Show, You Asked for It, The Garry Moore Show, dan The Ed Sullivan Show. Memasuki usia lima puluhan, Keaton berhasil mendapatkan kembali rutinitas lamanya, termasuk satu aksi di mana dia menopang satu kaki ke atas meja, lalu mengayunkan kaki keduanya ke samping dan menahan posisi canggung di udara sebelum akhirnya menabrak lantai panggung. Garry Moore mengenang, "Saya bertanya (Keaton) bagaimana dia melakukan semua aksi jatuh itu, dan dia berkata, 'Akan saya tunjukkan.' Dia membuka jaketnya dan dipenuhi memar. Jadi begitulah cara dia melakukannya—sakit—tapi kamu harus cukup peduli untuk tidak peduli." Kehidupan kembali film bisuPada tahun 1952 aktor James Mason membeli rumah dari keluarga Keatons dan menemukan banyak kalengan film, di antaranya merupakan film klasik Keaton yang telah lama hilang yang berjudul The Boat.[47] Keaton memiliki cetakan dari film panjang/utama Three Ages, Sherlock Jr., Steamboat Bill, Jr., dan College (hilang satu gulungan), beserta film pendek "The Boat" dan "My Wife's Relations", yang kemudian di transfer oleh Keaton dan Rohauer ke format yang lebih aman menggunakan basis Cellulose acetate film dari yang sebelumnya menggunakan stok film dengan berbasis Nitroselulosa.[48] Pada tahun 1954, Buster dan Eleanor Keaton bertemu dengan seorang program film yang bernama Raymond Rohauer dalam mengembangkan kemitraan bisnis untuk merilis ulang film-filmnya. Dari tahun 1950 hingga 1964, Keaton membuat sekitar 70 penampilan tamu di berbagai acara televisi, termasuk acara Ed Sullivan dan Gary Moore.[49] Keaton juga menemukan pekerjaan sebagai aktor dalam iklan TV untuk merek Colgate, Alka-Seltzer, U.S. Steel, 7-Up, RCA Victor, Phillips 66, Milky Way, Ford Motors, Minute Rub, dan Budweiser, dan lain-lain.[50] Dalam serangkaian iklan televisi bisu untuk Simon Pure Beer yang dibuat pada tahun 1962 oleh Jim Mohr di Buffalo, New York, Keaton menengok kembali beberapa lelucon dari masa film bisunya.[51] Pada tanggal 3 April 1957, Keaton dikejutkan oleh Ralph Edwards untuk undangan program mingguan NBC yang berjudul This Is Your Life. Program ini juga mempromosikan perilisan film biografi The Buster Keaton Story bersama Donald O'Connor.[52] Pada bulan Desember 1958, Keaton menjadi bintang tamu dalam episode "A Very Merry Christmas" dari The Donna Reed Show di stasiun televisi ABC. Dia kembali lagu ke program tersebut pada tahun 1965 dalam episode "Now You See It, Now You Don't".[53] Pada Agustus 1960, Keaton memainkan musikal komedi King Sextimus the Silent di perusahaan tur nasional musik Broadway dengan judul Once Upon A Mattress.[54] Pada tahun 1960, ia kembali ke MGM untuk terakhir kalinya, memainkan peran sebagai penjinak singa di dalam sebuah film yang berjudul The Adventures of Huckleberry Finn pada tahun 1960 dari adaptasi novel Mark Twain yang berjudul The Adventures of Huckleberry Finn. Sebagian besar film diambil di lokasi di Sungai Sacramento, yang digandakan untuk alur Sungai Mississippi dari buku Twain.[55] Pada tahun 1961, ia membintangi di The Twilight Zone episode "Once Upon a Time", mencakup bagian bisu dan suara. Dia bekerja dengan komedian Ernie Kovacs pada edisi pilot di program televisi yang sementara diberi judul "Medicine Man," syuting adegan dilakukan pada 12 Januari 1962—sehari sebelum Kovacs meninggal dalam kecelakaan mobil. "Medicine Man" sudah selesai tapi tidak ditayangkan.[56] Sementara itu, karir layar lebar Keaton terus berlanjut. Dia memiliki cameo sebagai Jimmy, muncul di menuju bagian akhir pada film it's a Mad, Mad, Mad, Mad World (1963). Jimmy membantu karakter Spencer Tracy, Kapten C. G. Culpepper, dengan menyiapkan perahu untuk Culpepper yang akhirnya tidak digunakan dan pelariannya gagal. (Versi yang telah di restorasi dari film itu, dirilis pada 2013, berisi adegan di mana Jimmy dan Culpeper berbicara di telepon. Adegan tersebut hilang setelah pameran "roadshow" komedi, audio dari adegan itu ditemukan dan digabungkan dengan film bisu tersebut untuk menciptakan kembali adegan tersebut). Keaton membintangi empat film untuk American International Pictures: tahun 1964 untuk judul Pajama Party, tahun 1965 untuk judul Beach Blanket Bingo, How to Stuff a Wild Bikini, dan Sergeant Deadhead. Sutradara William Asher mengenang terkait Buster Keatonster Keaton:
Pada tahun 1965, Keaton membintangi film pendek The Railrodder dari National Film Board of Canada. Dia melakukan perjalanan dari satu ujung Kanada ke ujung lainnya dengan mobil tangan bermotor, mengenakan topi pai babi tradisionalnya dan melakukan lelucon yang mirip dengan yang ada di film-film yang dia buat 50 tahun sebelumnya. Film ini juga terkenal sebagai pertunjukan layar bisu terakhirnya.[58] Ia memainkan peran sentral dalam karya Samuel Beckett yang berjudul Film (1965), disutradarai oleh Alan Schneider, juga pada tahun 1965, ia melakukan perjalanan ke Italia untuk memainkan peran dalam film Due Marines e un Generale, yang dibintangi oleh Franco Franchi dan Ciccio Ingrassia. Pada tahun 1965, Keaton muncul di acara khusus televisi CBS yang berjudul A Salute to Stan Laurel, sebuah penghargaan untuk komedian dan teman Keaton yang telah meninggal di awal tahun pada tahun tersebut. Penampilan film komersial terakhir Keaton adalah dalam film A Funny Thing Happened on the Way to the Forum (1966), yang difilmkan di Spanyol pada September–November 1965. Dia membuat kagum para pemain dan kru dengan melakukan banyak aksinya sendiri, meskipun Thames Television mengatakan bahwa kesehatannya yang semakin buruk memaksa penggunaan pemeran pengganti untuk beberapa adegan. Penampilan terakhirnya di film adalah di film The Scribe, sebuah film pendek keselamatan tahun 1966 yang diproduksi di Toronto oleh Asosiasi Keselamatan Konstruksi Ontario: dia meninggal tak lama setelah menyelesaikannya.[59] Gaya dan MotifPenggunaan ParodiKeaton mulai bereksperimen dengan berbagai parodi selama bertahun-tahun di vaudeville-nya, di mana paling sering melakukan penampilan dengan melakukan impresi dan melakukan olok-olok dari aksi pemain lain. Sebagian besar parodi Keaton pada sasaran aksi-aksi "share the bill".[60] Ketika Keaton mengubah pengalamannya di vaudeville menjadi film, dalam banyak karya ia memparodikan jenis melodrama.[60] Sasaran parodi favorit lainnya adalah mengenai plot, struktur, dan perangkat sinematik.[61] Salah satu parodinya yang paling menggigit adalah film The Frozen North (1922), sebuah sindiran terhadap melodrama koboi karya William S. Hart, seperti Hell's Hinges (1916) dan The Narrow Trail (1917). Keaton memparodikan formula transformasi kejenuhan melodramatis dari orang jahat menjadi orang baik yang dilalui oleh karakter Hart, yang dikenal sebagai "orang jahat yang baik".[62] Dia memakai versi kecil topi kampanye Hart dari Perang Spanyol–Amerika Serikat dan revolver di setiap bagian paha, dan selama adegan di mana dia menembak tetangga dan suaminya, dia bereaksi dengan air mata gliserin, yang menjadi ciri khas Hart.[63] Penonton tahun 1920-an mengenali parodi itu dan menganggap film itu sangat lucu. Namun, Hart sendiri tidak geli dengan kejenakaan Keaton, terutama adegan menangis, dan tidak berbicara dengan Buster selama dua tahun setelah dia melihat film tersebut.[64] Antarjudul pembuka film diberikan suasana yang pura-pura serius, mengambil puisi dari "The Shooting of Dan McGrew" karya Robert W. Service.[64] Dalam film The Playhouse (1921), ia memparodikan rekan sezamannya Thomas H. Ince, produsernya Hart, dimana ia membanggakan dirinya sendiri dalam produksi filmnya. Film pendek ini juga menampilkan impresi penampilan monyet yang sedang beraksi yang terinspirasi dari penagih (Peter the Great).[60] Three Ages (1923), film panjang/utama pertamanya, adalah parodi dari film Intolerance karya D. W. Griffith, Keaton mereplikasi tiga struktur film pendek inter-cut.[60] Three Ages juga menampilkan parodi kisah-kisah Alkitab, seperti kisah Simson dan Daniel.[62] Keaton menyutradarai film tersebut, bersama dengan Edward F. Klein. Bahasa Tubuh
Kritikus film David Thomson menggambarkan gaya komedi Keaton sebagi berikut: "Buster jelas-jelas adalah seorang pria yang cenderung percaya pada apa pun kecuali matematika dan absurditas ... seperti angka yang selalu dicari persamaan yang tepat. Lihatlah wajahnya—rupawan namun melampaui sifat manusia seperti kupu-kupu—dan Anda akan merasa sangat gagal untuk mengidentifikasi sentimen yang dia berikan."[65] Gilberto Perez berkomentar tentang "Kejeniusan Keaton sebagai aktor untuk menjaga wajahnya agar datar dan dengan membuat infleksi halus, begitu jelas mengekspresikan kehidupan batiniah. Matanya yang besar dan dalam adalah sifat yang paling fasih; hanya dengan tatapan, dia bisa menyampaikan berbagai macam emosi, dari kerinduan hingga ketidakpercayaan, dari kebingungan hingga kesedihan."[66] Kritikus Anthony Lane juga mencatat bahasa tubuh Keaton:
Sejarawan film Jeffrey Vance menulis:
FilmografiFilm pendekDibintangi oleh Roscoe Arbuckle, bersama Buster Keaton:
Dibintangi Buster Keaton:
Dibintangi Buster Keaton, dari Educational Pictures:
Dibintangi Buster Keaton, dari Columbia Pictures:
Dibintangi Buster Keaton, dari Produser Independen:
Film Utama/PanjangDibintangi Buster Keaton:
Bersama Buster Keaton, dalam film utama panjang untuk pemeran cameo:
KematianKeaton meninggal karena kanker paru-paru pada 1 Februari 1966, dalam usia 70 tahun, di Woodland Hills, California.[69] Meskipun didiagnosa menderita kanker pada Januari 1966, dia tidak pernah diberitahu bahwa dia sakit parah. Keaton berpikir bahwa dia sedang dalam pemulihan dari kasus bronkitis yang parah. Terkurung di rumah sakit selama hari-hari terakhirnya, Keaton gelisah dan mondar-mandir di ruangan tanpa henti, ingin kembali ke rumah. Dalam sebuah film dokumenter televisi Inggris mengenai karirnya, mantan istrinya Eleanor mengatakan kepada produser dari Thames Television bahwa Keaton bangun dari tempat tidur dan bergerak, dan bahkan bermain kartu dengan teman-teman yang datang berkunjung sehari sebelum dia meninggal.[70] Ia dimakamkan di Forest Lawn Memorial Park Cemetery di Hollywood Hills, California.[butuh rujukan] Pengaruh dan PeninggalanKeaton dianugerahi Academy Honorary Award tahun 1959 di Academy Awards ke-32 yang diadakan pada April 1960.[71] Keaton memiliki dua bintang di Hollywood Walk of Fame: 6619 Hollywood Boulevard (untuk film); dan 6225 Hollywood Boulevard (untuk televisi). Enam dari filmnya telah dimasukkan dalam National Film Registry, menjadikannya salah satu pembuat film paling terhormat dalam daftar bergengsi itu, enam film tersebut diantaranya; One Week (1920), Cops (1922), Sherlock Jr. (1924), The General (1926), Steamboat Bill Jr., dan The Cameraman (keduanya 1928).[72] Sebuah film biografi mengenai Keaton pada tahun 1957 berjudul The Buster Keaton Story yang dibintangi oleh Donald O'Connor sebagai Keaton dirilis.[45] Skenarionya disusun oleh Sidney Sheldon sekaligus juga menyutradarai film tersebut yang secara longgar didasarkan pada kehidupan Keaton tetapi mengandung banyak kesalahan faktual dengan menggabungkan ketiga istrinya menjadi satu karakter.[73] Pada tahun 1987 film dokumenter mengenai Keaton yang berjuful Buster Keaton: A Hard Act to Follow yang disutradarai oleh Kevin Brownlow dan David Gill, memenangkan dua Emmy Award.[74] The International Buster Keaton Society didirikan pada tanggal 4 Oktober 1992, sesuai dengan ulang tahun Keaton. Didedikasikan untuk membawa perhatian publik yang lebih besar pada kehidupan dan pekerjaan Keaton, keanggotaannya mencakup banyak individu dari industri televisi dan film: aktor, produser, penulis, seniman, novelis grafis, musisi, dan desainer, serta mereka yang hanya mengagumi keajaiban dari Buster Keaton. Julukan Society tersebut adalah "Damfinos," diambil dari sebuah perahu dalam film komedi Keaton tahun 1921 yang berjudul The Boat. Pada tahun 1994, karikaturis Al Hirschfeld menggubah serangkaian bintang film bisu untuk Jawatan Pos Amerika Serikat, termasuk Rudolph Valentino dan Keaton.[75] Hirschfeld mengatakan bahwa bintang film modern lebih sulit untuk digambarkan, bahwa komedian film bisu seperti Laurel and Hardy dan Keaton "tampak seperti karikaturnya".[76] Dalam esainya Film-arte, film-antiartístico, seniman Salvador Dalí menyatakan karya-karya Keaton sebagai contoh utama pembuatan film "anti-artistik", dia menyebutnya "puisi murni". Pada tahun 1925, Dalí membuat kolase berjudul The Marriage of Buster Keaton yang menampilkan gambar komedian dalam pose duduk, menatap lurus ke depan dengan topi pendayung khasnya yang diletakkan di pangkuannya.[77] Kritikus film Roger Ebert menyatakan, "Badut bisu terhebat adalah Buster Keaton, bukan hanya karena apa yang dia lakukan, tetapi karena bagaimana dia melakukannya. Harold Lloyd membuat kami sangat tertawa, Charlie Chaplin menggerakkan kami lebih dalam, tapi tidak seseorang memiliki lebih banyak keberanian selain Buster."[78] Dalam presentasinya untuk film The General, pembuat film Orson Welles memuji Buster Keaton sebagai "badut terhebat dalam sejarah perfilman... seniman unggul, dan saya pikir merupakan salah satu orang paling elok yang pernah difoto". Pembuat film Mel Brooks memuji buster Keaton sebagai sosok yang memiliki pengaruh besar, dia mengatakan: "Saya berutang banyak padanya (Buster) pada dua level: satu untuk menjadi guru yang hebat bagi saya sebagai pembuat film, dan yang lainnya hanya sebagai manusia yang menonton orang ini (Keaton) melakukan hal-hal menakjubkan. Dia membuat kepercayaan saya untuk membuat percaya." Mel Brooks juga mengaku meminjam ide adegan ruang ganti di film The Cameramen untuk film yang berjudul Silent Movie miliknya.[79] Aktor dan pemeran pengganti Johnny Knoxville mengutip Keaton sebagai inspirasi ketika datang pada ide-ide untuk proyek Jackass. Dia memberlakukan kembali aksi Keaton yang terkenal untuk episode final Jackass Number Two.[80] Komedian Richard Lewis menyatakan bahwa Keaton adalah inspirasi utamanya, dan berbicara mengenai persahabatan dekat dengan Istri Keaton yakni Eleanor, Lewis sangat tersentuh pada kenyataan bahwa Eleanor mengatakan kepadanya bahwa matanya tampak seperti milik Keaton.[81] Pada 2012, Kino Lorber merilis koleksi Ultimate Buster Keaton, sebuah set kotak Blu-ray 14-disc dari karya Keaton, termasuk 11 film panjang/utamanya.[82] Pada 16 Juni 2018, The International Buster Keaton Society meletakkan lempengan empat kaki untuk menghormati Keaton dan Charles Chaplin di sudut blok bersama (1021 Lillian Ave) di mana masing-masing dari mereka membuat banyak komedi bisu selama mereka di Hollywood.[83] Sebagai penghormatan acara tersebut, kota Los Angeles menyatakan tanggal tersebut sebagai "Buster Keaton Day."[84] Pada 2018 pembuat film Peter Bogdanovich merilis film The Great Buster, sebuah film dokumenter tentang kehidupan, karier, dan warisan Keaton. Topi pork pieKeaton merancang dan memodifikasi topi pork pie sendiri selama kariernya. Pada tahun 1964, ia memberi tahu seorang pewawancara bahwa dalam membuat "topi pork pie khusus ini", dia "mulai dengan Stetson yang baik lalu memotongnya", kakukan pinggiran topi dengan air gula.[85] Topi sering hancur selama aksi jatuh Keaton yang liar dalam film; Beberapa diberikan sebagai hadiah dan beberapa diambil oleh pemburu suvenir. Keaton mengatakan dia beruntung jika dia hanya menggunakan enam topi dalam membuat film. Keaton memperkirakan bahwa dia dan istrinya Eleanor membuat ribuan topi selama kariernya. Keaton mengamati bahwa selama periode film bisu, topi seperti itu menghabiskan waktu sekitar dua dolar (~$25–30 dolar pada tahun 2018). Pada saat wawancaranya, katanya, harganya hampir $13 dolar (~$105 dolar pada tahun 2018).[85] Referensi
Bacaan tambahan
Pranala luarWikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Buster Keaton.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Buster Keaton. |