Parti Communautaire Nasional-Européen memiliki keinginan yang sepaham dengan Bolshevisme Nasional yang ingin menciptakan Eropa yang bersatu serta banyak ide-ide ekonomi NBP. Tokoh politik Prancis Kristen Bouchet juga telah dipengaruhi oleh gagasan ini.[4]
Bolshevisme Nasional Jerman
"Bolshevisme Nasional" sebagai suatu istilah yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan suatu arus dalam Partai Komunis Jerman (KPD) dan kemudian Partai Pekerja Komunis Jerman (KAPD) yang ingin membentuk aliansi gerakan komunis serta gerakan pembangkangan kelompok nasionalis di tentara jerman yang menolak Perjanjian Versailles.[5] Mereka dipimpin oleh Heinrich Laufenberg dan Fritz Wolffheim, yang berbasis di Hamburg. Pengusiran mereka dari KAPD adalah salah satu kondisi yang Karl Radek jelaskan diperlukan jika KAPD ikut serta dalam Kongres Ketiga Internasional Ketiga. Namun permintaan bahwa mereka menarik diri dari KAPD mungkin akan terjadi pula. Radek memberhentikan mereka sebagai "Bolshevik Nasional", penggunaan tercatat pertama istilah tersebut dalam konteks bahasa jerman.[6]
Radek kemudian merayu beberapa kaum nasionalis radikal yang ia temui di penjara untuk bersatu dengan kaum Bolshevik dalam nama Bolshevisme Nasional. Ia melihat kebangkitan Bolshevisme Nasional sebagai salah satu cara untuk "menghapus isolasi kapitalis" yang diberikan pada Uni Soviet.
Selama tahun 1920-an, sejumlah intelektual jerman memulai dialog yang mana membuat sintesis antara nasionalisme radikal (biasanya referensi Prussianism) dan Bolshevisme yang ada di Uni Soviet. Tokoh utama dalam hal ini adalah Ernst Niekisch dari Partai Sosial Demokrat Lama Jerman, juga salah satu editor jurnal Widerstand.[7]
Kecenderungan Bolshevik Nasional juga ada pada golongan pergerakan pemuda di Jerman, yang dipimpin oleh Karl Otto Paetel. Paetel telah menjadi pendukung Partai Nazi tapi kecewa dengan mereka karena ia merasa mereka tidak benar-benar berkomitmen untuk untuk menggerakkan kegiatan revolusioner atau ekonomi sosialis. Pada tahun 1930 ia membentuk gerakan Kelompok Sosial Revolusioner Nasionalis yang berusaha untuk membentuk suatu "jalan ketiga" antara Nazi dan Komunis, menekankan pada idealisme nasionalisme dan ekonomi sosialis.[8] Ia terutama aktif untuk memengaruhi Pemuda Hitler untuk mengadopsi pemikirannya, meskipun gagal.[9]
Meskipun anggota dari Partai Pekerja Nasional Sosialis Jerman di bawah Adolf Hitler tidak mengambil bagian dalam proyek Bolshevik Nasional Ernst Niekisch dan biasanya menyerukan Bolshevisme sebagai istilah negatif sebagai "konspirasi Yahudi", di awal tahun 1930-an ada kecenderungan paralel dalam NSDAP yang menganjurkan pandangan yang sama. Pandanganini diwakili oleh apa yang dikenal sebagai Strasserism. Sebuah kelompok yang dipimpin oleh Hermann Ehrhardt, Otto Strasser dan Walther Stennes memisahkan diri dari partai Nazi pada tahun 1930 untuk mendirikan Liga Tempur Revolusioner Nasional Sosialis (umumnya dikenal sebagai Front Hitam).[10]
Bolshevisme Nasional Rusia
Perang Sipil Rusia
Di Rusia, ketika perang saudara berlarut-larut, sejumlah tokoh "Putih" beralih ke sisi Bolshevik, karena mereka melihat hal itu sebagai satu-satunya harapan untuk mengembalikan kebesaran Rusia. Di antara ini adalah Profesor Nikolai Ustrialov, awalnya anti-komunis, yang kemudian percaya bahwa Bolshevisme dapat dimodifikasi untuk melayani tujuan nasionalistik. Para pengikut-nya, Smenovekhovtsi (diberi nama atas serangkaian artikel yang diterbitkan pada tahun 1921) Smena vekh (bahasa rusia: perubahan tonggak), datang untuk menyebut diri mereka sebagai Bolshevik Nasional, meminjam istilah dari Niekisch.[11]
Ide-ide serupa diungkapkan oleh partai Evraziitsi dan Mladorossi yang pro-Monarki. Gagasan Joseph Stalin "sosialisme di satu negara" diartikan sebagai kemenangan oleh kaum Bolshevik Nasional. Vladimir Lenin, yang tidak menggunakan istilah 'Bolshevisme Nasional', mengidentifikasi Smenovekhovtsi memiliki kecenderungan seperti Partai Demokratik Konstitusional lama yang melihat komunisme di rusia hanya sebagai sebuah evolusi dalam proses rusia menuju kejayaan. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa mereka adalah 'musuh kelas' dan memperingatkan komunis yang percaya mereka untuk menjadi sekutu.[12]
Ko-opsi Nasional Bolshevisme
Ustrialov dan beberapa tokoh lain yang bersimpati kepada maksud Smenovekhovtsi, seperti Aleksey Nikolayevich Tolstoy dan Ilya Ehrenburg, akhirnya dapat kembali ke Uni Soviet, dan mengikuti ko-opsu dari aspek nasionalisme oleh Stalin dan ideolog Andrei Zhdanov, menikmati keanggotaan elit intelektual di bawah sebutan kaum Bolshevik "non-partai".[13] Demikian pula pemikiran historiografi Nasional Bolshevik Nasional B. D. Grekov, sering menjadi target di bawah kekuasaan Lenin, secara resmi diakui dan bahkan dipromosikan di bawah Stalin, meskipun setelah menerima prinsip utama dari Stalinisme.[14] Memang, terdapat beberapa argumentasi bahwa Nasional Bolshevisme menjadi dorongan utama untuk kebangkitan patriotisme sebagai bagian resmi dari ideologi negara pada tahun 1930-an.[15]
Aleksandr Solzhenitsyn vs Eduard Limonov
Istilah BolshevismeNasional terkadang dicapkan pada Aleksandr Solzhenitsyn, dan pandangan anti-komunisme-nya.[16] Namun, dalam bukunya History of the Soviet UnionGeoffrey Hosking berpendapat Solzhenitsyn tidak dapat dicap Bolshevik Nasional sejak ia masih benar-benar menolak Marxisime dan Stalinisme, dan dia berharap kebangkitan budaya rusia dan akan melihat peran yang lebih besar untuk Gereja Ortodoks Rusia, penarikan Rusia dari perannya di luar negeri, dan negara yang menganut isolasionisme internasional. Solzhenitsyn dan para pengikutnya, yang dikenal sebagai vozrozhdentsy (revivalis) berbeda dari kaum Bolshevik Nasional, yang tidak religius dalam nada (meskipun tidak benar-benar memusuhi agama), dan yang merasa bahwa keterlibatan di luar negeri itu penting untuk prestise dan kekuasaan Rusia.
Terdapat permusuhan terbuka antara Solzhenitsyn dan Eduard Limonov, pemimpin Partai Bolshevik Nasional. Solzhenitsyn mendeskripsikan Limonov sebagai "serangga kecil yang menulis pornografi", dan Limonov mendeskripsikan Solzhenitsyn sebagai pengkhianat untuk tanah airnya yang memberikan kontribusi terhadap kejatuhan Uni Soviet. Dalam buku The Oak and the Calf, Solzhenitsyn secara terbuka menyerang gagasan bahwa Rusia adalah 'yang paling mulia di dunia' dan bahwa 'pemerintahan raja dan Bolshevisme ... [yang] sama-sama tercela', mendefinisikan ini sebagai inti dari Bolshevisme Nasional yang ia lawan.[17]
Partai Bolshevik Nasional
Partai Bolshevik Nasional (PBN) didirikan pada tahun 1992 sebagai Front Bolshevik Nasional, merupakan penggabungan dari enam kelompok kecil.[18] Partai ini selalu dipimpin oleh Eduard Limonov. Kebijakan-kebijakan dan tindakan-tindakan awal kelompok ini menunjukkan keselarasan dan simpati dengan kelompok radikal nasionalis, tetapi perpecahan terjadi pada tahun 2000-an. Berseberangan dengan Vladimir Putin, Limonov meliberalisasi PBN, dan bergabung dengan pasukan sayap kiri dan kelompok liberal dalam Front Sipil Bersatu yang didirikan oleh Garry Kasparov untuk melawan Putin.[19]