Drs. Bernard Sagrim, M.M., (lahir 05 Januari 1966), adalah politikus Partai Golongan Karya yang menjabat sebagai Bupati Maybrat sejak 22 Agustus 2017. Ia terpilih sebagai Bupati Maybrat dalam dua pilkada, yaitu Pilbup Maybrat 2011 dan Pilbup Maybrat 2017.[1] Sebelum menjadi bupati, Sagrim merupakan pegawai negeri sipil di Pemerintah Kabupaten Sorong dengan jabatan terakhir Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).[2]
Keluarga
Sagrim merupakan putra dari Marten Sagrim dan Marice Naa. Ia menikah dengan Naomi Netty Howay dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Billy Graham Sagrim, Esterlia Ethy Sagrim, dan Allen Iverson Sagrim. Saudara kandungnya, Ortisan Sagrim, merupakan anggota DPR-PB.[2]
Riwayat pekerjaan
- Bupati Maybrat (2017-sekarang; 2011-2014)
- Penjabat Bupati Maybrat (2009-2011)
- Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Sorong (2007-2009)
Riwayat organisasi
Karier
Pegawai negeri sipil
Sagrim mengawali kariernya sebagai pegawai negeri sipil di Pemerintah Kabupaten Jayapura pada tahun 1993. Ia kemudian menjadi Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Sorong pada 2007-2009. Sagrim kemudian ditunjuk untuk sebagai Penjabat Bupati di kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Sorong, yaitu Kabupaten Maybrat. Ia menjabat sebagai Penjabat Bupati Maybrat sejak 2009 hingga terpilih sebagai bupati definitif pertama dalam pilkada.[3]
Bupati
Sagrim mencalonkan diri sebagai Bupati Maybrat dalam Pilbup Maybrat 2011 dengan menggandeng Karel Murafer sebagai wakilnya. Pasangan Bernard Sagrim-Karel Murafer dinyatakan unggul dari tiga pasangan calon lainnya setelah meraih 7.977 suara sah (40,51%). Sagrim kemudian dilantik oleh Gubernur Papua Barat, Abraham Octavianus Atururi, pada 21 November 2011 sebagai Bupati Maybrat definitif pertama. Dalam periode pertamanya tersebut, ia kemudian tersandung kasus korupsi hingga divonis 15 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Sorong pada 2014. Sagrim kemudian diberhentikan dan digantikan oleh wakilnya, Karel Murafer, hingga habis masa jabatan periode pertamanya.[4]
Sagrim kemudian kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Maybrat dalam Pilbup Maybrat 2017. Ia berhadapan dengan bekas wakilnya, Karel Murafer, yang juga mencalonkan diri sebagai bupati. Sagrim berpasangan dengan Paskalis Kocu, seorang pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Maybrat yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Pasangan Sagrim-Kocu (SAKO) diusung oleh empat partai politik, yaitu PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, dan PKS.[3] Pasangan SAKO kemudian ditetapkan oleh KPU Kabupaten Maybrat sebagai peraih suara terbanyak dalam Pilbup Maybrat 2017. Rivalnya, Karel Murafer-Yance Way, menggugat kemenangan SAKO ke Mahkamah Konstitusi hingga mengharuskan KPU Kabupaten Maybrat melakukan pemungutan suara ulang (PSU) di satu tempat pemungutan suara (TPS). Hasil akhir dibacakan oleh Mahkamah Konstitusi pada 8 Juni 2017 dengan kembali mengukuhkan kemenangan Bernard Sagrim-Paskalis Kocu.[5] Kemenangan Sagrim-Kocu tersebut sempat memicu kerusuhan di Kabupaten Maybrat,[6] namun akhirnya Sagrim kemudian kembali dilantik menjadi Bupati Maybrat untuk menjabat periode 2017-2022 oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, pada 22 Agustus 2017. Ia dilantik bersama Johny Kamuru yang terpilih sebagai Bupati Sorong dan Lamberthus Jitmau yang terpilih sebagai Wali Kota Sorong.[7]
Galeri
Lihat pula
Referensi
|
---|
|
Bupati | | |
---|
Terakhir diperbarui: 1 November 2023 |