Tinggi bendungan adalah 169 m (554 ft) dengan panjang 1.820 m (5.970 ft). PLTA-nya memililki kapasistas daya listrik terpasang sebesar 2.400 MW dan mengahsilkan daya listrik 8.900 GW·h per tahun.[2]
Total biaya proyek bendungan ini bernilai sekitar 1,25 miliar Dolar AS.[3]
Bendungan Atatürk tercantum pada sisi belakang lembaran uang 1.000.000 Lira cetakan 1995–2005[4] dan pada lembaran 1 Lira Baru cetakan 2005–2009.[5]
Bendungan
Proyek pengembangan pertama dari kawasan tenggara Turki dipresentasikan pada tahun 1970. Dengan perubahan dalam tujuan dari pengembangan wilayah serta ambisi yang terus tumbuh pada era 1970-an, perencanaan awal mengalami dimodifikasi. Perubahan yang paling signifikan dalam proyek tersebut adalah dibatalkannya desain Bendungan Karababa Tengah, serta digunakannya desain Bendungan Atatürk untuk meningkatkan daya tampung serta kapasitas daya yang dihasilkan oleh bendungan.[6]
Dolsar Engineering dan ATA Construction, 2 perusahaan unggulan di Turki, setuju untuk membangun bendungan tersebut.[7] Pembangunan cofferdam dimulai pada tahun 1985 dan selesai pada tahun 1987. Bendungan Atatürk, disebut dalam beberapa artikel konstruksi internasional sebagai lokasi konstruksi terbesar di dunia dengan catatan waktu penyelesaian tercepat yaitu sekitar 50 bulan.[3]
Bendungan dengan isian batu tersebut mengalami perubahan bentuk (deformasi) yang secara rutin dan sistematik diawasi sejak tahun 1990 dengan beberapa jenis sensor. Diperkirakan bahwa bagian tengah dari busur bendungan telah turun sekitar 7 meter sejak penyelesaian konstruksinya. Penurunan bususr bendungan hingga mencapai 4,3 meter terlah diukur sejak dimulainya pengawasan geodesi secara rinci pada tahun 1992. Deformasi horizontal (radial) maksimalnya terukur sekitar 2,9 meter.[1]
Pembangkit listrik tenaga air
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bendungan Atatürk merupakan PLTA terbesar dari 19 pembangkit listrik dalam Proyek GAP. PLTA Atatürk terdiri dari 8 turbin Francis dan generator dengan daya masing-masing 300 MW, dipasok dari Sulzer Escher Wyss dan Asea Brown Boveri. Pipa baja bertekanan ~7,25 m (penstocks) dengan berat total hingga 26.600 ton disuplai dan dipasang oleh perusahaan German NOELL (kini DSD NOELL).[7] 2 unit pembangkit daya pertama yang diperoleh PLTA dipasang pada tahun 1992[8] dan mulai beroperasi penuh pada bulan Desember 1993. PLTA Atatürk dapat menghasilkan listrik sebesar 8.900 GW jam per tahun.[9] Kapasitas pembangkitnya merupakan sekitar sepertiga dari kapasitas total seluruh Proyek GAP.[10]
Ketika permintaan listrik rendah, hanya 1 dari 8 unit PLTA yang dioperasikan. Seluruh 8 unit dioperasikan ketika permintaan listrik tinggi. Karena itu, berdasarkan dari permintaan energi listrik dan kondisi dari sistem jaringannya, debit air yang dikeluarkan dari PLTA bervariasi antara 200 hingga 2.000 m³/s per harinya.[10]
Irigasi
Berasal dari pegunungan di Anatolia bagian timur dan mengalir ke arah selatan melewati Suriah dan Irak, Sungai Eufrat dan Sungai Tigris merupakan sungai yang tidak biasa, pernah menyebabkan masalah-masalah besar setiap tahunnya dengan seperti kekeringan di musim panas dan banjir di musim dingin. Air di Sungai Eufrat diatur dengan bendungan-bendungan besar Keban dan Atatürk. Namun, air yang dikeluarkan dari PLTA bendungan-bendungan tersebut juga harus diatur. Bendungan Birecik dan Karkamış di titik yang lebih rendah dari Bendungan Atatürk dibangun untuk mengekang air yang dikeluarkan dari bendungan dan PLTA besar.
Hampir 4.760 km2 (1.840 sq mi) lahan pertanian di dataran di Şanlıurfa-Harran dan Mardin-Ceylanpınar di Mesopotamia hulu telah teririgasi dengan aliran air dari Bendungan Atatürk lewat sistem Terowongan Şanlıurfa,[11] yang terdiri atas 2 terowongan sejajar dengan panjang masing-masing 264 km (164 mi) dan diameter 762 m (2.500 ft).[9][10] Debit yang mengalir melewati terowongan tersebut berkisar pada 328 m3/s (11.600 cu ft/s), yang merupakan sepertiga dari debit total Sungai Eufrat.[12] Terowongan-terowongan tersebut merupakan yang terbesar di dunia, jika dilihat dari panjang dan debitnya serta yang ditujukan untuk keperluan irigasi. Terowongan yang pertama diselesaikan pada tahun 1995 dan yang kedua tahun 1996. Waduk di belakang bendungan akan mengirigasi 406.000 hektare lahan dengan pemompaan sehingga totalnya menjadi 882.000 hektare.[13]
Bendungan Atatürk dan Sistem Terowongan Şanlıurfa merupaka 2 unsur utama dalam Proyek GAP. Irigasi diawali pada Dataran Harran pada musim semi 1995. Irigasi mempengaruhi ekonomi di wilayah sekitarnya secara signifikan. 90% dari wilayah yang teririgasi ditanami kapas. Perluasan irigasi di dataran di Harran juga meningkatkan produksi kapas di Anatolia Tenggara dari 164.000 menjadi 400.000 ton pada tahun 2001, meningkat sekitar 60%. Angka tersebut menempatkan Anatolia Tenggara menjadi juara produksi kapas Turki dengan andil produksi kapas nasional sebanyak hampir 50%.[11]
Waduk
Waduk Atatürk, dengan luas sekitar 817 km2 (315 sq mi) dan volume air 48,7 km³, merupakan tubuh air tawar terbesar ke-3 di Turki setelah Danau Van dan Danau Tuz. Permukaan air waduk mencapai 535 meter di atas permukaan laut rata-rata pada tahun 1994. Semenjak itu, ketinggiannya bervariasi antara 526 dan 537 meter. Ketinggian permukaan waduk ketika penuh adalah 542 m (1.778 ft) dan ketinggian minimum untuk beroperasi adalah 526 m (1.726 ft).[1]
10 kota kecil dan 156 desa di 3 provinsi berada di sekeliling Waduk Atatürk. Waduk menyediakan sarana perikanan dan rekreasi bagi daerah sekitarnya. Untuk sarana transportasi, beberapa feri dioperasikan di waduk.[14] Waduk Atatürk disebut "laut" oleh beberapa masyarakat setempat.[15]
Perikanan
Waduk Atatürk merupakan sumber pangan yang berlimpah bagi masyarakat serta menyediakan peluang bagi wisata perikanan. Pada tahun 1992, sekitar 200.000 bibit ikan, yang disemai di Pusat Pengembangbiakan Ikan Atatürk DSI, disebarkan ke dalam waduk. Semenjak itu, jumlah ikan yang dipasok ke dalam waduk mencapai angka sekitar 33 juta.[16]
Kegiatan pemancingan dan perikanan komersial di waduk telah dikembangkan hingga mencatat nilai 1.000 ton untuk beberapa spesies ikan hasil tangkapan dengan nilai jual di pasaran hingga 1,26 juta Dolar AS.[16] 8 dari 12 spesies ikan tangkapan bernilai ekonomi cukup tinggi.[14] Waduk Atatürk juga berpotensi menghasilkan 7.000 ton ikan per tahun bernilai 14 juta Dolar AS dari budidaya ikan di keramba.[16]
Untuk memanfaatkan potensi perikanan dan menjadi mata pencaharian bagi masyarakat setempat, Waduk Atatürk dibagi menjadi 21 zona perikanan, masing-masing memiliki kooperasi produknya sendiri.[17] Dari seluruh kegiatan perikanan, Waduk Atatürk menyumbang 15 juta Dolar AS ke PNB Turki dan membuat lapangan pekerjaan bagi 1.600 orang.[16]
Wisata dan olahraga
Untuk membuka kegiatan pariwisata di wilayahnya, dan untuk memperkenalkan olahraga modern kepada masyarakat lokal serta mengintegrasikan kemajuan sosial dan ekonomi yang berlangsung menggunakan media olahraga, sebuah perayaan olahraga air dimulai pada tahun 1994, yang diselenggarakan setiap tahunnya pada bulan September. Pemuda setempat mengembangkan ketertarikan di olahraga air dan mulai untuk mengambil bagian pada kompetisi internasional berlayar, mendayung/kano, renang, dan menyelam di Waduk Atatürk.[18] Terdapat pula Kompetisi Berlayar Bendungan Atatürk Internasional yang dilaksanakan setiap tahun di bulan Oktober.[19]
Pemindahan penduduk dan pengaruh terhadap situs kebudayaan
Dengan terbentuknya waduk hasil pembendungan, lebih dari 100 pemukiman digenangi dan sekitar 55.000 orang dipindahkan yang kebanyakan berpindah ke daerah di sekitar waduk.[20]
Karena seluruh kawasan GAP merupakan tempat yang dahulu adalah bagian dari beberapa peradaban bersejarah seperti Hittite, Assyria, Medes, Persia, Yunani, Romawi, Arab, serta Turki Usmani, sehingga kaya akan peninggalan sejarah, warisan kebudayaan yang ada di kawasan tersebut merupakan sesuatu yang dipertimbangkan dalam GAP. Topik mengenai penyelamatan warisan kebudayaan menjadi hal yang penting, terutama setelah tergenangnya kota kuno Samosata/Samsat.[21] Pada tahun 1989, kota kuno Samsat, ibu kota dari kerajaan kuno Commagene yang berada di Provinsi Adıyaman tergenangi oleh Waduk Atatürk. Sebuah kota baru dengan nama Samsat didirikan dan dihuni oleh sekitar 2.000 warga.
Kontroversi
Sekitar 90% dari debit tahunan Sungai Eufrat berasal dari Turki, sementara sisanya berasal dari Suriah serta dapat pula Irak. Secara umum, debit sungai bervariasi dari tahun ke tahun dan juga dipengaruhi musim. Contohnya, debit tahunan di perbatasan antara Turki dengan Suriah berkisar dari 153 km3 (37 cu mi) tahun 1961 hingga 427 km3 (102 cu mi) tahun 1963.
Salah satu dari peraturan perundangan yang terpenting mengenai Sistem Sungai Eufrat-Tigris adalah persetujuan yang disahkan pada tahun 1946 yaitu Perjanjian Persahabatan dan Hubungan Kebertetanggaan Baik antara Irak dan Turki. Persetujuan tersebut mengizinkan pengendalian dan pengaturan Sungai Eufrat dan Tigris berdasarkan pengaturan debit di sumber-sumber aliran sungai di Turki. Turki sepakat untuk memulai pengawasan di kedua sungai lintas negara tersebut dan untuk memberitahu data-data apa yang berkaitan dengan sungai tersebut kepada Irak. Pada tahun 1980, Turki dan Irak merinci definisi dari persetujuan tersebut dengan membangun komite gabungan mengenai masalah-masalah teknis yang berkaitan, yang juga disertai Suriah yang bergabung pada tahun 1982. Turki secara sepihak menjamin aliran sebanyak 15,75 km³/tahun (500 m³/s) melintasi perbatasan ke Suriah tanpa persetujuan resmi apapun mengenai pembagian di Sungai Eufrat.[12]
Pada pertengahan Januari 1990, ketika fase pertama pembangunan bendungan selesai, Turki menahan seluruh aliran Sungai Eufrat selama sebulan untuk memulai pengisian waduk. Turki telah mengumumkannya kepada Suriah dan Irak pada bulan November 1989 mengenai pengisian waduk selama sebulan dengan menjelaskan hal-hal teknis serta memaparkan rincian program untuk mengganti aliran yang hilang.[22] Suriah dan Irak dengan tegas tidak menyetujui hal ini. Saat itu, Bendungan Atatürk telah memotong aliran dari Sungai Eufrat pada sekitar sepertiganya.[23]
Suriah dan Irak mengaku mengalami kekurangan air yang ekstrem akibat pengembangan Proyek GAP. Kedua negara menuduh bahwa Turki dengan sengaja menahan suplai air untuk negara-negara tetangganya tersebut, mengubah air menjadi senjata. Turki membantah klaim-klaim tersebut dan menekankan bahwa Turki tetap menyuplai air ke kedua negara tersebut minimal 500 m3/s (18.000 cu ft/s). Turki meragukan bahwa Irak dan Suriah benar-benar memanfaatkan air dari pembendungan Eufrat karena Turki melindungi ketiga negara tersebut dari kekeringan dan banjir musiman.[24]
Kekecewaan Suriah terhadap Proyek GAP merupakan faktor utama terhadap keputusannya pada pertengahan 1990-an untuk mendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Turki. Didorong oleh rasa tidak senang dengan kondisi Orang Kurdi di Turki, PKK berkembang menjadi ancaman terhadap Turki.[25]
Galeri
Citra Landsat4 di kawasan pembangunan Bendungan Atatürk, Harran (20 Agustus 1983).
Citra Landsat7 Bendungan Atatürk (27 Maret 2000) warna semu (saluran 4, 5, 3).
Citra Landsat7 Bendungan Atatürk, Harran (24 Agustus 2002)
Rujukan
^ abcS. Malla (2006-10-17). "Monitoring Atatürk Dam". International Water Power & Dam Construction. Diakses tanggal 2008-02-02.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
^"Atatürk Dam". State Hydraulic Works. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-02. Diakses tanggal 2008-02-02.
^Chapin Metz, Helen, ed. (1995). "Turkey: A Country Study". Washington: GPO for the Library of Congress. Diakses tanggal 2008-02-02.Pemeliharaan CS1: Teks tambahan: authors list (link)
^ ab"Turkey". AQUASTAT - Food and Agriculture Organization of the United Nations. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-27. Diakses tanggal 2008-02-02.