Lira Turki (bahasa Turki: Türkiye lirası; simbol: ₺; kode: TRY; biasanya disingkat sebagai TL) adalah mata uang negara Turki dan Siprus Utara. Satu lira Turki dibagi menjadi seratus kuruş.
Lira Turki Kedua (2005-sekarang)
Lira Turki Baru, atau dalam bahasa TurkiYeni Türkiye Lirası (=YTL) adalah mata uangTurki yang baru, yang setiap satuannya dibagi menjadi 100 kuruş.
YTL, yang mulai dipakai pada tanggal 1 Januari 2005, menggantikan mata uang Lira Turki lama (TRY). Nilai Lira Turki Baru ialah 1.000.000 Lira Turki lama. Dengan kata lain, enam digit nol dihilangkan.
Kertas dan koin
Kertas: 5,10,20,50,100,dan 200 TL.
Koin: 1,5,10,25,50 kurus,dan 1 TL.
Alasan mata uang baru
Turki dalam beberapa dasawarsa terakhir ini mengalami hiperinflasi. Pada akhir dasawarsa 1960-an, 1 US$ setara dengan 9 Lira Turki, tetapi pada tahun 2001 nilainya sudah anjlok menjadi 1 US$ setara dengan 1,65 juta Lira Turki.
Pada tahun 2008, 1 USD setara dengan 1,20 Lira Turki Baru, setara dengan 1,200,000 Lira Türkiye Lama. (ingat lagi: 1,000,000 Lira Turki Lama = 1 Lira Turki Baru)
Inflasi
Pada tahun 2018, nilai tukar lira mengalami penurunan secara masif, mencapai level US$4,5/TRY pada pertengahan Mei dan US$4,9/TRY seminggu kemudian. Di kalangan ekonom, hilangnya nilai mata uang ini umumnya dikaitkan dengan Recep Tayyip Erdoğan yang mencegah Bank Sentral Republik Turki melakukan penyesuaian suku bunga yang diperlukan.[1][2] Erdoğan, yang mengklaim suku bunga di luar kendalinya sebagai "ibu dan ayah dari segala kejahatan", mengatakan bahwa "bank sentral tidak dapat mengambil independensi ini dan mengesampingkan sinyal yang diberikan oleh presiden." Meskipun mendapat penentangan dari Erdoğan, Bank Sentral Turki tetap menaikkan suku bunga secara tajam.[3]
Pada tahun 2020, nilai mata uang Lira Turki terus merosot, dengan mata uang yang melalui proses depresiasi, secara konsisten mencapai posisi terendah sepanjang sejarah. Lira Turki mengempis lebih dari 400% dibandingkan dengan dolar AS dan euro sejak 2008, sebagian besar karena kebijakan luar negeri ekspansionis Erdoğan.[4][5][6] Erdoğan telah mencoba untuk memperbaiki krisis keuangan saat ini dengan metode perbankan yang tidak umum.[7]
Lira Turki sempat mengalami pemulihan di awal 2021 dengan kenaikan suku bunga pemerintah, sampai mata uang ini kembali jatuh melalui tahap inflasi dan depresiasi yang cepat pada 21 Maret 2021, setelah pemecatan kepala Bank Sentral, Naci Ağbal. Pada tanggal 4 Juni, lira Türkiye mencapai titik terendah sepanjang sejarah, dengan sebesar 8,8 lira terhadap USD pada waktu itu, melewati nilai tukar terburuk dalam sejarah mata uang.[8][9] Lira Turki menjadi salah satu mata uang yang paling cepat runtuh pada tahun 2021.[10][11] Lira Turki selama September 2021 mencapai titik terendah baru sebesar 8,9 lira terhadap USD.[12][13][14]
Pada akhir tahun 2021, lira Turki mulai runtuh dengan cepat, dengan nilai tukar jatuh 9% terhadap USD, mencapai titik terendah sepanjang masa 12,5 lira terhadap dolar AS.[12][13][15] Lira Turki terus jatuh pada bulan Desember, dengan tingkat inflasi yang mencapai tingkat yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya, lira Turki jatuh ke 14,5 lira terhadap Dolar AS, kehilangan hampir semua nilai aslinya.[16][17][18] Pada 17 Desember, lira anjlok 8,5%, menaikkan nilai tukar menjadi 16,5 terhadap dolar AS. Meskipun mata uang jatuh, Erdoğan tetap menurunkan suku bunga menjadi 14% dari 15%, sehingga lira kehilangan setengah dari nilainya sejak awal 2021.[19][20]
^"9. Emission Group". web.archive.org. 2012-11-23. Archived from the original on 2012-11-23. Diakses tanggal 2021-12-22.Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)