Asia-America Gateway (AAG) adalah Sistem Kabel Komunikasi Selam dengan bentang 20.000 kilometer yang menghubungkan antara Asia tenggara dengan Amerika Serikat, melewati Samudera Pasifik via Guam dan Hawaii.[1][2]
Kabel ini mampu menampung aliran data hingga 2.88 Tbit/detik (Amerika Serikat-Hawaii dan Hong Kong-Asia tenggara) dan 1.92 Tbit/detik (Hawaii-Hong Kong). Kabel ini sudah beroperasi sejak 10 November 2009.[3]
Sistem kabel AAG ini dibangun dengan biaya dari konsorsium sebesar 500 juta dollar amerika. Konsorsium ini terdiri dari 19 partner, Yakni: The Authority for Info-Communications Technology Industry of Brunei Darussalam, AT&T (Amerika Serikat), BayanTel (Filipina), Bharti (India), British Telecom Global Network Services (Britania Raya), CAT Telecom (Thailand), Telkom Indonesia (Indonesia), ETPI(Filipina), FPT Telecom (Vietnam), Ezecom/Telcotech (Kamboja), Indosat (Indonesia), PLDT (Filipina), Saigon Postal Corporation (Vietnam), StarHub (Singapura), Telekom Malaysia, Telstra (Australia), Telecom New Zealand (Selandia Baru), Viettel (Vietnam), dan the Vietnam Posts and Telecommunications Group. Kabel ini telah memiliki tempat pendaratan di Amerika Serikat, Hawaii, Guam, Filipina, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam dan Vietnam.[1][4][5]
Pemadaman
Kabel bawah laut ini sering mengalami kerusakan dan pemadaman semenjak aktif pada tahun 2009. Kebanyakan dari pemadaman ini berlokasi di antara Hong Kong dan Singapura. Sedangkan di segmen Hong Kong dan Filipina mengalami masalah yang lebih sedikit. Segmen di antara Filipina dengan Amerika Serikat cenderung stabil.[6]
Pada 15 Juli 2014, 18 KM kabel bawah laut AAG dari pesisir pantai Vung Tau, Vietnam rusak, dan pita lebar internet ke destinasi internasional sempat terganggu. Direktur Deputi Viet Nam Data Communications Company Nguyen Hong Hai mengatakan bahwa estimasi waktu untuk perbaikan kabel bawah laut itu belum ditentukan. Pada 27 Juli, jalur itu telah selesai diperbaiki, 3 hari lebih awal daripada jadwal yang ditentukan.[7]
Pada 15 September 2014, kabel bawah laut antara Vung Tau, Vietnam dengan Hong Kong rusak, yang diprediksi melambatnya jaringan di Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Hong Kong, Guam dan Filipina. Pada laporan awal, Kabel yang rusak terindikasi pada area yang sama sejak insiden 15 Juli yang lalu, di luar garis pantai Vietnam dekat Vung Tau. Perwakilan dari FPT Telecom Vietnam mengatakan bahwa insiden ini kemungkinan terjadi karena jangkar dari kapal lokal yang diseret sepanjang garis pantai, dan menyalahkan desain teknis kabel yang buruk sebagai faktor dari kerusakan yang berulang.[8][9] Laporan berikutnya kontradiksi dengan laporan sebelumnya bahwa kerusakannya berada di luar garis pantai Vung Tau, dan malah menyatakan bahwa di bagian S1I, di luar pesisir pantai Hong Kong, Kabel tersebut pecah.[10]
Awalnya kabel itu diperbaiki dalam waktu 20 hari semenjak kejadian, Perbaikan mengalami kemunduran sewaktu kabel pecah yang baru ditemukan. Kerusakan yang baru, 68 km di luar pesisir pantai Hong Kong, yang hanya 4 km dari kerusakan awal. Pada tanggal 3 Oktober 2014, diberikan restorasi penuh. Sedangkan perbaikan berlanjut hingga 5 Oktober.[11][12]
Referensi