Arnold Joseph ToynbeeCHFBA (/ˈtɔɪnbi/; 14 April 1889 – 22 Oktober 1975) adalah sejarawan Inggris yang terkenal melalui bukunya yang berjudul A Study of History, berisi tentang penyelidikan secara sejarah tentang asal usul, perkembangan, dan kehancuran beradaban besar.[1]
Keluarga Toynbee berasal dari Lincolnshire, tempat milik kakek buyutnya, George Toynbee (1783 -1865) yang adalah seorang petani makmur.[2] Harry Valpy adalah ayah Arnold Josep Toynbee.[2] Arnold Joseph Toynbee belajar pada Balliol College, Oxford dan British Archae Logical school di Atena: selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, ia bekerja pada pemerintahan luar negeri Inggris, dan menjadi utusan pada konferensi-konferensi perdamaian di Paris pada tahun 1919–1946.[1] Toynbee mendapatkan gelar sebagai profesor sejarah internasional dari Universitas London pada tahun 1919.[1] Ia memimpin Royal Institute of International Affairs tahun 1925 – 1955.[1] Ia kemudian menerbitkan buku tahunan berjudul A survey of international affairs (1920 -1946), A study of history sebanyak 12 jilid pada tahun 1934-1961.[1] Dalam bukunya tersebut, ia memetakan dunia, bahwa secara histori dunia terbagi dalam 26 peradaban.[1] Ia menyimpulkan hal tersebut dengan penelitian meliputi menjejaki pertumbuhan, kemunduran dan kehancuran dari peradaban-peradaban tersebut.[1] Menurutnya, pertumbuhan ialah proses tantangan dan jawaban dan keberhasilan masyarakat, dan semua itu bergantung pada cara mereka menjawab tantangan kemanusiaan dan lingkungan.[1]
Karyanya termasuk sejumlah judul mengenai masalah sejarah kemasyarakatan seperti:[1]
Nationality and the War (1915);
Civilization on trial (1948);
The world and the west (1953);
Aquaintances (1967) tentang sejumlah tokoh terkemuka; dan
East to we, East to west: a journey round the world (1958),
Buku terakhirnya, Mankind and mother earth (1976)
Karya tulis ilmiah
A Study of History
A Study of History merupakan sebuah ensiklopedia mengenai sejarah peradaban manusia. Di dalam ensiklopedia ini dibahas sebanyak 22 peradaban. Dalam bukunya, Toynbee mengemukakan sebuah teori bernama Teori Tantangan dan Respon. Dalam teori ini, Toynbee menilai sejarah manusia berdasarkan pada sejarah peradabannya. Ia menganggap bahwa sejarah manusia yang dinilai dari sejarah suatu negara hanya dapat mencakup lingkup yang kecil. Dalam teorinya, kemajuan suatu peradaban ditentukan oleh keberadaan tantangan yang bersifat materi ataupun sosial.[3]
Tokoh yang memberikan pengaruh
Ibnu Khaldun
Toynbee merupakan salah satu ahli sejarah dari Dunia Barat yang memperoleh pengaruh dari pemikiran Ibnu Khaldun.[4] Pengaruh ini khususnya mengenai masalah berakhirnya suatu peradaban dari suatu negara.[4] Toynbee membagi tahapan perkembangan peradaban menjadi lima tahap sama seperti pemikiran Ibnu Khaldun. Tahapan-tahapan ini yaitu tahap kemunculan dan pertumbuhan, tahap perkembangan dan perluasan, tahap kekosongan, ketidakmampuan berkembang dan menghasilkan reka baru, tahap kemerosotan moral, dan tahap kemunduruan dan kehancuran.[5]
Zaghrut, Fathi (April 2022). Artawijaya, ed. Tragedi-Tragedi Besar dalam Sejarah Islam. Diterjemahkan oleh Irham, Masturi. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. ISBN978-979-592-978-9.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)