Dr. Ir. Anny Ratnawati, M.S. (lahir 24 Februari 1962)[1] adalah akademisi dan ekonom berkebangsaan Indonesia. Ia pernah menjadi Wakil Menteri Keuangan Indonesia.
Riwayat Hidup
Pendidikan
Ia memperoleh gelar Sarjana dari Jurusan Agribisnis, Institut Pertanian Bogor (1985), Magister Ekonomi Pertanian, dari Institut Pertanian Bogor (1989), dan Doktor Ekonomi Pertanian, dari Institut Pertanian Bogor (1996).[2]
Karier
Ia juga menjabat sebagai Dosen Ekonomi dan Manajemen pada Institut Pertanian Bogor (1987–sekarang). Sebelumnya Ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan RI (2008–2011), Wakil Ketua Komisi Pengawas SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) (2012–2014), Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Ex-Officio dari Kementerian Keuangan (2012–2014) dan Wakil Menteri Keuangan RI (2010-2014).[2]
Sebelum menjadi Wakil Menteri Keuangan, Ia pernah menjabat sebagai anggota Badan Supervisi Bank Indonesia.[3]
Wakil Menteri Keuangan RI (2010-2014)
Ia menjadi Wakil Menteri Keuangan RI menggantikan Anggito Abimanyu.[3][4][5][6][7] Selama menjadi Wakil Menteri Keuangan, Ia pernah menandatangani kebijakan terkait kesetaraan gender sebesar Rp 1,7 triliun rupiah yang merupakan program dari MDG's (Millennium Development Goals).[8]
Ia juga pernah diperiksa oleh KPK terkait kasus korupsi pembangunan kompleks olahraga Hambalang.[9][10][11] Hal ini terkait posisinya sebelum menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan yaitu sebagai Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan.[11][12][13][14][15] Meskipun demikian, ketika Ia bersaksi saat diperiksa oleh KPK Ia beralasan pendanaan terkait proyek Hambalang disetujui oleh Komisi X DPR RI yang merupakan komisi yang berwenang dalam urusan olahraga.[16]
Selain Hambalang, Ia juga pernah diperiksa KPK terkait pendanaan proyek e-KTP.[17]
Selain itu, menjelang pergantian pemerintahan pada tahun 2014, Ia sempat meminta pemerintahan yang akan menggantikan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono terkait subsidi bahan bakar minyak yang dimintanya untuk tepat sasaran.[18]
Pasca Wakil Menteri Keuangan
Ia diangkat sebagai Komisaris Independen BNI dalam RUPS pada tanggal 17 Maret 2015 dan mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai tanggal 8 Juni 2015 hingga 16 Maret 2017.[19][20] Pada tanggal yang sama, Ia mendapat penugasan khusus sebagai Anggota Komite Audit dan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.[2]
Penghargaan
Ia menerima Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2014.[21]
Referensi
- ^ ksp, ed. (19 Mei 2010). "Anny Ratnawati Wakil Menkeu, Doktor IPB". Kompas.com. Jakarta. Diakses tanggal 21 Mei 2010.
- ^ a b c "Komisaris Bank Negara Indonesia (BNI)". Bank Negara Indonesia. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Diakses tanggal 31 Januari 2016.
- ^ a b ksp, ed. (2010-05-19). "Anny Ratnawati Wakil Menkeu, Doktor IPB". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ Hardjanti, Rani (2010-05-19). "Stt..Anny Ratnawati Sosok Workaholic!". Okezone.com. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ Fadil, Iqbal (2014-05-31). "3 Kali sudah Anggito Abimanyu mundur dari jabatan". Merdeka.com. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ "FACTBOX-Indonesia's new deputy finance minister Anny Ratnawati". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2010-05-19. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ Post, The Jakarta. "Anny Ratnawati: Our second iron woman". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ Liputan6.com (2013-03-05). Shd, ed. "Anggaran Rp 1,7 Triliun Disiapkan untuk Kesetaraan Gender". Liputan6.com. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ Firdaus, Edwin. Martinus, Yaspen, ed. "Inilah 20 Pejabat Negara Diduga Terlibat Kasus Hambalang". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ R, Putri Artika (2012-07-26). Fadillah, Ramadhian, ed. "Bukti kecurangan Kemenpora dalam kasus Hambalang". Merdeka.com. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ a b Rastika, Icha (2013-01-03). Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "Kisah Kasus Korupsi di KPK ..." Kompas.com. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ Suhartono (2013-08-23). Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "BPK: Wamenkeu Anny Ratnawati Berperan Besar Golkan Proyek Hambalang". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ Laluhu, Sabir. "Bu Pur urus Hambalang ke Agus Marto dan Anny Ratnawati". Sindonews.com. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ Triono, Sugeng (2013-04-08). Ary, ed. "Wamenkeu Anny Dicecar Soal Revisi Anggaran Hambalang". Liputan6.com. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ Marta, M Fajar (2013-12-13). Damanik, Caroline, ed. "Proyek Hambalang, Siapa Harus Bertanggung Jawab?". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ "Anny Ratnawati: Finalisasi Anggaran Hambalang Dilakukan Komisi Olahraga DPR". gresnews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ "OTO Anny Ratnawati Usai Diperiksa KPK | Obsession News | Berita Analisis, Terpercaya". 2016-04-26. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ Ariyanti, Fiki (2014-07-15). Gideon, Arthur, ed. "Wamenkeu Dorong Presiden Baru Naikkan Harga Subsidi BBM?". Liputan6.com. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ Laucereno, Sylke Febrina. Gunawan, Hendra, ed. "Ini Komisaris dan Direksi Baru BNI". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ Himawan, Adhitya (2017-03-17). "Inilah Perombakan Direksi dan Komisaris BNI Awal 2017". Suara.com. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ Simanjuntak, Rico Afrido. "SBY Bagi-bagi Tanda Kehormatan ke 68 Tokoh". Sindonews.com. Diakses tanggal 2022-03-02.