Riwayat Hidup
H. Andi Arifuddin Mattotorang, S.H. (Lontara Bugis & Lontara Makassar: ᨕᨉᨗ ᨕᨑᨗᨄᨘᨉᨗ ᨆᨈᨚᨈᨚᨑ, transliterasi: Andi Aripudding Mattotorang) adalah Bupati Sinjai kelima yang menjabat pada tahun 1983-1993 adalah anak dari bangsawan Bugis Andi Mattotorang bin Andi Hatile bin Andi Patellui Petta Sau (Arung Sumaling Bone) yang merupakan anak dari La Pamulu Daeng Parau Tomarilaleng Lolo, putra Raja Bone XXIV La Mappasessu To Appatunru dan Besse Langello, raja dan tokoh pejuang wanita yang berpengaruh di Kerajaan Bulo-Bulo (Gising, 2012)1 dulu yang melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Nenek Buyutnya adalah We Dattaro adalah putri dari La Mappamellang Daeng Pasoko dan We Tenri Jai Daeng binti La Mabbakasang Daeng Mallulungang Arung Lamati dan Arung Bulo-bulo. Jadi Andi Mattotorang adalah ponakan dari bupati sebelumnya Drs. H. Andi Bintang bin Andi Makkulau yang bersaudara lain ibu dengan Andi Hatile.
Andi Arifuddin Mattotorang yang juga ayah dari penyanyi dan vokalis grup band Padi, Andi Fadly Arifuddin atau yang akrab disapa Fadly. Nama Andi Arifuddin kemudian diabadikan menjadi nama lapangan tennis Kabupaten Sinjai yang terletak di Biringere, Sinjai Utara.
Riwayat Pemerintahan
H. Andi Arifuddin Mattotorang lalu melanjutkan fokus pembangunan di SInjai dimana Pendapatan Asli Daerah (PAD) mulai mencuat karena disamping kucuran dana yang bersumber dari pusat, juga sudah mulai memikirkan pengembalian dana pinjaman yang telah meluncur dan dimanfaatkan dalam membangun sarana kebutuhan pelayanan masyarakat.Selama masa jabatannya Arifuddin berusaha terus untuk meningkatkan PAD. Atas upaya itu maka beliau berhasil meninggalkan rumah jabatan dan Kantor Bupati, Gedung DPRD yang baru, demikian pula pasar setelah yang lama terbakar, pembukaan dermaga penumpang kampung Ujung, Lappa., Rumah Sakit Umum, beberapa sarana pendidikan dan jalan diadakan dengan dasar pemerataan. Pada akhir masa jabatan, Arifuddin mencoba menjaring aspirasi
masyarakat tentang pembangunan melalui organisasi yang ada sehingga pada saat itu Muhammadiyah Sinjai mengusulkan pengadaan Traffic Liht di poros jalan ibu kota dan pengadaan hutan kota sebagai paru-paru kota.Tetapi pemerintah Kabupaten baru mengetahui adanya tanaman . Bupati pada saat itu adalah Arifuddin Mattotorang juga dikenal sebagai bupati pertama yang mendoromangrove di Desa Tongke- Tongke setelah 2 tahun penanaman (Lesatri, 2019). Arifuddin Mattotorang mengajak sekolah – sekolah khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Sinjai untuk mengadakan perkemahan sekaligus melakukan kegiatan penanaman mangrove.
Referensi
- Gising, Basrah (2002). Sejarah Kerajaan Bulo-bulo, Lamatti & Tondong, Suatu Bentuk manifestasi Sinjai Bersatu. Penerbit Era Media, Makassar.
- Lestari, Reskiayu (Maret 2019). "Sejarah Hutan Mangrove Tongke-Tongke di Kabupaten Sinjai". [Pattingaloang]. Vol.6 No. 1. Universitas Negeri Makassar..
- Pamulu, M. (2018) Besse Langello, We Mataesso Daeng Ritikka. Blog Pribadi, Jakarta.
Pranala luar