Anatema, dalam penggunaan umum, adalah sesuatu ataupun seseorang yang dibenci atau dijauhi. Penggunaan utamanya yang lain berasal dari Perjanjian Baru dan mengacu pada suatu ekskomunikasi resmi gerejawi.[1][2] Namun, dalam Perjanjian Lama, anatema mengacu pada sesuatu (yang hidup maupun yang tak bernyawa) yang dikuduskan ataupun sesuatu yang dikecam jahat atau dikutuk dan disisihkan untuk persembahan kurban.[3]
Etimologi
Anatema berasal dari kata Yunani Kuno: ἀνάθεμα,[4]anáthema, yang artinya "suatu persembahan" atau "sesuatu yang dikhususkan";[5] kata itu sendiri berasal dari kata kerja ἀνατίθημι, anatíthēmi, yang berarti "mempersembahkan".[6] Dalam Perjanjian Lama, kata tersebut mengacu pada objek-objek yang disucikan untuk penggunaan ilahi maupun yang dikhususkan untuk penghancuran dalam nama Tuhan, misalnya musuh dan senjata mereka pada saat perang agama. Karena senjata musuh dianggap najis atau tidak suci, maknanya menjadi "sesuatu yang dikhususkan untuk yang jahat" atau "suatu kutukan".
Dalam Gereja Latin, anatema awalnya digunakan oleh St. Paulus dengan arti ekskomunikasi seorang bidat ataupun seorang bidat yang telah diekskomunikasi dan tidak bertobat. Dalam Galatia 1:9, Paulu berbicara mengenai mereka yang mengajarkan Injil yang berbeda, "Terkutuklah dia".[6] Pada abad ke-6, makna liturgisnya berkembang lagi dengan arti kutukan resmi gerejawi dari ekskomunikasi dan kecaman terhadap doktrin-doktrin sesat, bentuk pemisahan yang paling berat dari Gereja yang dikeluarkan terhadap seorang maupun sekelompok bidat oleh seorang paus ataupun penjabat gereja lainnya.[3][5]
Pada tahun 1526, anatema muncul dalam bahasa Inggris untuk pertama kalinya dan digunakan dalam arti "sesuatu yang terkutuk". Makna "objek yang dikuduskan" juga diadopsi beberapa waktu kemudian, tetapi tidak lagi digunakan secara luas.[5] Penggunaan modernnya yang paling umum adalah dalam konteks sekuler,[1] untuk mengartikan sesuatu ataupun seseorang yang dibenci atau dijauhi.[2]
Penggunaan dalam agama
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.
Perjanjian Lama menggunakan kata ini pada segala sesuatu yang disisihkan untuk pengurbanan, dan karenanya dilarang untuk penggunaan sekuler serta dikhususkan untuk penghancuran—seperti pada musuh beserta kota dan harta benda mereka dalam kasus perang agama. Perjanjian Baru menggunakan kata ini dalam arti suatu kutukan dan pengusiran seseorang secara paksa dari komunitas Kristen.[3]
^ ab(Inggris)"Anathema", Grammarist, diakses tanggal September 22, 2016
^ ab(Inggris)"Anathema", English Oxford Living Dictionaries, Oxford University Press, diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-23, diakses tanggal September 22, 2016