Albertus Maruli Tambunan
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Albertus Maruli Tambunan (8 Desember 1925 – 2 Mei 2019) adalah seorang perwira dan politikus angkatan bersenjata Indonesia yang menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tengah dari tahun 1973 hingga 1978. Masa kecilTambunan lahir pada tanggal 8 Desember 1925 di Porsea, Tapanuli Utara, sebagai anak dari pasangan A. Tambunan dan J. Hasibuan. Tambunan memiliki delapan saudara, yaitu Alfred, Mangatas, Paul, Sondang, Mangantar, Bismarck, Patuan, dan Sahat. [1] Tambunan memulai pendidikannya di sekolah dasar berbahasa Belanda ( Hollandsch-Inlandsche School ) Narumonda pada tahun 1932 dan lulus dari sekolah tersebut pada tahun 1938. Ia kemudian pindah ke Jawa Tengah dan bersekolah di Sekolah Guru Pembantu Solo (HIK, Hollandsche Indische Kweekschool ), tetapi putus sekolah pada tahun 1942 karena pendudukan Jepang . [2] Karier militerSetelah putus dari HIK, Tambunan didaftarkan ke Seinen-kunrenjo ), sebuah akademi kepemudaan yang didirikan untuk memberikan pelatihan militer bagi pemuda laki-laki Indonesia. [3] Tambunan bergabung dengan Angkatan Darat Indonesia yang masih muda setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Ia kembali ke Sumatera Utara dan diangkat menjadi letnan satu di ketentaraan. [4] Dia memegang beberapa pos di Angkatan Darat Indonesia [4] dan berperang melawan Belanda dalam Operasi Produk dan Kraai . Tambunan tertembak dan terluka dalam pertempuran di Tanggabatu pada tahun 1949. [5] Setelah perang melawan Belanda berakhir, Tambunan bertugas di Sumatera Utara selama beberapa tahun lagi sebelum dipindahkan ke Sumatera Selatan . Berbagai jabatan di Sumsel pernah dijabatnya, terlama sebagai ajudan Pangdam Sumsel selama lima tahun. [3] Ia juga bersekolah di SMA Negeri Palembang selama tiga tahun sebelum lulus dari sekolah tersebut pada tahun 1960. [2] Ia dipindahkan ke markas tentara pada tahun 1964 dan menduduki beberapa jabatan di staf umum. Saat bertugas di staf umum, ia ditugaskan untuk mengepalai proyek khusus. [4] Setelah dua dekade bertugas di pos militer, Tambunan menerima pos militer pertamanya saat dipindahkan ke Departemen Perindustrian Tekstil. Tambunan menjadi Kepala Biro Logistik di departemen dari tahun 1965 hingga 1966. [4] Setelah itu, ia ditunjuk untuk memimpin badan pengawasan perusahaan tekstil asing. [6] Tambunan diinstruksikan untuk melanjutkan pendidikan militer dan menghadiri Sekolah Staf Umum dan Komando Angkatan Darat Indonesia . [3] Ia lulus dari perguruan tinggi pada tahun 1967 [3] dan diangkat sebagai Panglima Resor Militer Tadulako (Sulawesi Tengah) pada tanggal 23 Desember 1968. Ia menjabat selama kurang lebih lima tahun pada jabatan tersebut sebelum menjadi Gubernur Sulawesi Tengah pada April 1973.[7] Tambunan mencapai usia wajib pensiun pada tahun 1981. Dia dipromosikan menjadi mayor jenderal pada tahun itu sebelum pensiun dari militer. [8] Gubernur Sulawesi TengahTambunan dilantik sebagai Pj Gubernur Sulawesi Tengah pada 23 April 1973, menggantikan Kolonel M. Yasin yang telah menjabat selama lima tahun.[9] Ia kemudian dilantik kembali sebagai gubernur definitif setelah menjalani formalitas politik. Setelah lima tahun menjadi gubernur di provinsi itu, Tambunan mengakhiri masa jabatannya pada 28 September 1978 dan digantikan oleh Moenafri.[10] Pensiun dan wafatSetelah masa jabatannya sebagai gubernur berakhir, Tambunan diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Sosial. Ia menjabat posisi itu dari tahun 1978 hingga 1983.[7] Tambunan meninggal dunia pada 2 Mei 2019 di Jakarta .[11] Kehidupan pribadiSumber: [5] Kepangkatan
Tanda Jasa
Catatan
Referensi
Daftar pustaka
|