Akmal Nasery Basral |
---|
Lahir | 28 April 1968 (umur 56) Jakarta, Indonesia |
---|
Kebangsaan | Indonesia |
---|
Nama lain | Uda Akmal |
---|
Almamater | Universitas Indonesia Institut Agama Islam Tazkia |
---|
Pekerjaan | novelis da'i |
---|
Dikenal atas | Sang Pencerah (novel)
Trilogi Imperia |
---|
Suami/istri | Sylvia Horo (m. 1998) |
---|
Anak | Jihan Maghfira Aurora Zaslin Maryam Aylatira |
---|
Orang tua | Basral Sutan Ma'ruf (1941-2005) Asmaniar (1941-2004) |
---|
Kerabat | Betrina Basral (adik) |
---|
Penghargaan | Fiksi Utama Islamic Book Fair 2011 (novel Sang Pencerah) National Writer's Award 2021 SATUPENA Anugerah Sastra Andalas 2022
|
---|
|
Akmal Nasery Basral (lahir 28 April 1968) adalah seorang novelis, penulis, dan mantan wartawan asal Indonesia berdarah Minangkabau yang sudah menulis 25 judul buku.[1]
Akmal menerima penghargaan National Writer's Award 2021 kategori fiksi dari Perkumpulan Penulis Nasional SATUPENA.[2]. Pada 15 Desember 2022, dia menerima Anugerah Sastra Andalas 2022 dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Sumatera Barat, untuk kategori Sastrawan/Budayawan Nasional.[3]
Kehidupan awal
Akmal Nasery Basral merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ayahnya Basral Sutan Ma'ruf bin Umar Datuk Batungkek (1941-2005) dari Lubuk Basung, Agam, Sumatera Barat seorang wiraswastawan yang pernah kuliah di FE Universitas Andalas.[4] Ibunya Asmaniar binti Barakan Sutan Rajo Ameh (1941-2004) dari Magek, Kamang Magek, Agam, Sumatera Barat, adalah alumna IKIP Padang (sekarang Universitas Negeri Padang) dan memulai karir sebagai guru SMP sebelum menjadi kepala sekolah SMP PGRI di Jakarta.[5]. Mereka menikah pada 2 November 1966.
Akmal lahir di RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat. Tak lama kemudian orang tuanya membeli rumah sederhana di kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Akmal menghabiskan masa kanak-kanak dan remaja sampai lulus SMA di daerah yang tak jauh dari aliran sungai Ciliwung itu. Di daerah tersebut tinggal juga keluarga Raja Dangdut Rhoma Irama bersama istri pertama (Hj. Veronica Agustina).[6]
Akmal dan adiknya Betrina disekolahkan orang tua mereka di TK 'Aisyiyah dan SD Muhammadiyah VI Pagi, Tebet Timur. Mulai kelas 3 SD, setiap hari dari jam 14-17 keduanya mendalami agama Islam di Madrasah Muhammadiyah. Ini berlangsung sampai lulus SD.[7]. Akmal melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 73 Jakarta yang lokasinya juga di Tebet Timur. Titi DJ, Astri Ivo dan Marissa Haque[8] adalah kakak kelasnya yang kemudian berkibar sebagai artis nasional.
Lulus SMP Akmal diterima sebagai siswa SMA Negeri 8 Jakarta di Taman Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.[9]. Kelak sekolah yang populer disebut SMANDEL ini muncul dalam novel Te o Toriatte (Genggam Cinta) (2019) sebagai bentuk apresiasinya bagi alma maternya.[10]. Sebagai siswa jurusan IPA, Akmal yang bercita-cita ingin melanjutkan ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Namun dia gagal dalam Sipenmaru (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) 1986. Alih-alih malah diterima di Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Kehidupan pribadi
Akmal menikah dengan Sylvia Emilia Horo, kolega kerjanya di bagian promosi majalah Gatra pada 9 April 1998. Mereka dikaruniai tiga orang putri yakni Jihan Maghfira Nasery, Aurora Zaslin Elena Nasery dan Maryam Aylatira Nasery. Mereka tinggal di kawasan Cibubur.[9]
Pendidikan
- TK Aisyiyah, Tebet Timur, Jakarta Selatan
- SD Muhammadiyah VI Tebet Timur, Jakarta Selatan
- SMP Negeri 73 Tebet Timur, Jakarta Selatan
- SMA Negeri 8 Taman Bukit Duri, Jakarta Selatan
- Jurusan Sosiologi FISIP UI, Depok [11]
- Ekonomi Islam TAZKIA University College of Islamic Economics, Depok[12]
Karya
Ke-25 karya Akmal Nasery Basral yang sudah terbit terdiri dari 1 biografi, 1 nonfiksi (tentang orkestra), 2 antologi cerpen, 1 antologi puisi esai, dan 20 novel.
Biografi
Nonfiksi
Antologi Cerpen
- Ada Seseorang di Kepalaku yang Bukan Aku (2006), catatan akhir oleh Prof. Dr. Budi Darma)[15]
- Putik Safron di Sayap Izrail (2020, endorsement oleh Prof. Dr. Budi Darma, "Kumpulan cerita pendek ini mengokohkan Akmal Nasery Basral sebagai pengarang yang kuat dengan pemikiran penting dalam sastra kita.")[16]
Antologi Puisi Esai
- Taman Iman Taman Peradaban (2021, antologi puisi esai 10 tokoh agama di Indonesia) [17]
Novel
- Imperia (2005)[18]
- Nagabonar Jadi 2 (2007)[19]
- Sang Pencerah (2010, novel sejarah kehidupan KH Ahmad Dahlan[20]
- Presiden Prawiranegara (2011, novel sejarah perjuangan Mr. Sjafruddin Prawiranegara era PDRI)[21]
- Batas (2011, novel)[22]
- Anak Sejuta Bintang (2012, novelisasi masa kanak-kanak Aburizal Bakrie)[23]
- Tadarus Cinta Buya Pujangga (2013, novel sejarah Buya Hamka)[24]
- Napoleon dari Tanah Rencong (2013, novel sejarah tentang Hasan Saleh)[25]
- Trilogi Imperia: Ilusi Imperia (2014)[26]
- Trilogi Imperia: Rahasia Imperia (2014)[27]
- Trilogi Imperia: Coda Imperia (2018)[28]
- Dilarang Bercanda dengan Kenangan (2018)[29]
- Teo Toriatte (Genggam Cinta) (2019) [30]
- Dilarang Bercanda dengan Kenangan 2: Gitasmara Semesta (2020)[31]
- Setangkai Pena di Taman Pujangga (2020, dwilogi novel sejarah Buya Hamka)[32]
- Disorder (2020)[33]
- Dwilogi Dayon & Sabai: Dayon (2021)[34]
- Kincir Waktu (2021)[35]
- Dwilogi Dayon & Sabai: Sabai Sunwoo (2022)[36]
- Serangkai Makna di Mihrab Ulama (2022, dwilogi novel sejarah Buya Hamka)[37]
Penghargaan
- Longlist Khatulistiwa Literary Award/Kusala Sastra Khatulistiwa (2007)[38]
- Fiksi Utama Terbaik Islamic Book Fair (2011)[39]
- Penulis Produktif Republika Penerbit (2020)[40]
- National Writer's Award SATUPENA (2021)[41]
- Nominator Best Crime Story & Best Novel Scarlet Pen Awards (2022)[42]
- Anugerah Sastra Andalas 2022 kategori Budayawan/Sastrawan Nasional dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas[43]
Referensi
Pranala luar