Abdurrahman Batuhampar
Syekh Abdurrahman al-Khalidi Batuhampar gelar Baliau Batuhampa (w. 1899) adalah ulama Naqsyabandiyah dan ahli qiraat dari Batuhampar, Lima Puluh Kota. Ia dikenal sebagai pendiri Surau Batuhampar yang kini berkembang menjadi Pondok Pesantren Al-Manaar. Salah satu cucunya, Mohammad Hatta, dikenal sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama. Riwayat hidupAbdurrahman lahir dari pasangan Abdullah Rajo Bintan dan Tuo Tungga. Pengajaran agama pertama ia peroleh kepada seorang ulama bergelar Baliau Galogandang di Rambatan, Tanah Datar. Abdurrahman kemudian melanjutkan pendidikan di Tapak Tuan, Aceh. Setelah bertahun-tahun belajar di Galogandang dan Tapak Tuan, ia memutuskan untuk memperdalam ilmu agama di Makkah.[1] Sesampainya di Makkah, ia bertemu dengan Syekh Ismail al-Minankabawi. Melalui Syekh Ismail, Syekh Abdurrahman mengambil baiat Naqsyabandiyah dan Syaziliyah.[2] Selain Syekh Ismail, ia juga belajar kepada beberapa ulama Makkah seperti Syekh Daud al-Fatani, Syekh Usman bin Hasan ad-Dimyati, Syekh Muhammad Said al-Qudsi, Syekh Muhammad Salih bin Ibrahim ar-Rais, Syekh Ahmad al-Marzuqi, dan lain-lain.[3] Setelah lama belajar di Makkah, Syekh Abdurrahman kembali ke Batuhampar. Ia mendirikan Surau Batuhampar yang kemudian dikenal sebagai pusat pengajaran qiraat tujuh (tujuh macam cara membaca al-Qur'an) di Minangkabau.[4][5] Surau Batuhampar memperoleh banyak anak siak (santri) dari luar Batuhampar, sehingga Syekh Abdurrahman membentuk kompleks yang dikenal sebagai Kampung Dagang. Surau Batuhampar beserta kompleks di sekitarnya kelak berkembang menjadi Pondok Pesantren Al-Manaar.[6] Beberapa murid Syekh Abdurrahman yang terkenal antara lain Syekh Sulaiman ar-Rasuli, Syekh Abdul Qadim Belubus, dan Syekh Muhammad Arsyad Batuhampar.[1] Syekh Abdurrahman Batuhampar wafat pada 1899 dan dimakamkan di Batuhampar. Kepemimpinan surau diserahkan kepada putranya, Syekh Arsyad.[7]
KeluargaSyekh Abdurrahman menikah sebanyak enam kali selama hidupnya. Dari pernikahan itu, ia dikaruniai delapan putra dan dua putri.[3] Kepemimpinan Surau Batuhampar sampai sekarang dipegang oleh keturunan Syekh Abdurrahman.[1] Cucu Syekh Abdurrahman dari jalur Syekh Arsyad, Syekh Muhammad Arifin Arsyadi,[9] dikenal sebagai salah satu pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).[10] Cucu lainnya yang juga terkenal adalah Mohammad Hatta, wakil presiden Indonesia pertama, yang merupakan putra Syekh Muhammad Jamil Batuhampar.[11]
Catatan kakiRujukan
Daftar pustaka
|