Buddhisme dan seksualitas
Dalam Dhammacakkappavattana Sutta, Gautama Buddha menyatakan bahwa "nafsu keinginan" (tanha) adalah penyebab penderitaan (dukkha). Ia kemudian menyebutkan tiga objek nafsu keinginan: nafsu untuk ada, nafsu untuk tidak ada, dan nafsu akan kenikmatan indra (kama). Kama dianggap sebagai salah satu dari lima hal yang menghalangi pencapaian jhana. Di dalam Sutta Pitaka, Buddha sering kali membandingkan kenikmatan seksual dengan panah. Begitu pula di dalam Kama Sutta Sutta Nipata, Buddha menjelaskan bahwa nafsu seksual adalah penyebab penderitaan:
Buddha kemudian mengatakan:
"Banjir" mengacu kepada luapan penderitaan seksual, "pesisir jauh" adalah nibbana, yaitu suatu keadaan tanpa nafsu seksual. Selain menyarankan manusia untuk menghindari nafsu seksual, para biksu dan biksuni diharuskan berselibat (disebut brahmacarya). Catatan kaki
Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia