Zhao Ziyang (Hanzi sederhana: 赵紫阳, Hanzi tradisional: 趙紫陽, Hanyu Pinyin: Zhào Zǐyáng) (17 Oktober 1919–17 Januari 2005) adalah seorang politikus di Republik Rakyat Tiongkok. Dia adalah mantan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok dari 1980 hingga 1987, dan Sekretaris Jendral Partai Komunis Tiongkok dari 1987 hingga 1989.
Sebagai seorang pejabat berpangkat tinggi, dia adalah pemimpin reformasi yang melaksanakan perubahan pasar yang meningkatkan produksi dengan pesat dan memimpin langkah-langkah untuk mempersingkat birokrasi yang gemuk dan memerangi korupsi.
Zhao, yang pernah disebut sebagai pengganti Deng Xiaoping, disingkirkan dari kekuasaan karena dukungannya kepada para mahasiswa pengunjuk rasa dalam demonstrasi Tiananmen 1989 dan menghabiskan 15 tahun terakhirnya dalam tahanan rumah.
Wafatnya Zhao
Pada Februari 2004, Zhao mengalami serangan pneumonia yang menyebabkan kerusakan paru-paru yang parah dan dirawat di rumah sakit selama tiga minggu. Zaho harus dirawat lagi karena pneumonia pada 5 Desember 2004. Laporan kematiannya disangkal secara resmi pada awal Januari 2005. Pada 15 Januari, dia dilaporkan dalam keadaan koma setelah beberapa kali terkena stroke. Menurut seorang aktivis, Wakil presiden Zeng Qinghong mengunjungi Zhao di rumah sakit. Zhao meninggal pada 17 Januari di sebuah rumah sakit di Beijing pada pukul 07:01 dalam usia 85 tahun. Dia meninggalkan istri keduanya, Liang Boqi, empat putra, dan seorang putri.
Respon dari pemerintah jelas tampak sangat kecil, kemungkinan karena takut akan terjadinya demonstrasi nasional seperti yang telah terjadi setelah kematian Zhou Enlai dan Hu Yaobang. Kantor berita resmi Xinhua memuat pernyataan sepanjang empat baris yang menyatakan bahwa "Rekan Zhao" telah meninggal dunia. Kematiannya tidak diberitakan di radio maupun di televisi pemerintah. Surat kabar nasional juga hanya memuat pemberitahuan pendek (lima baris), tetapi berita kematiannya tersebar luas melalui forum-forum di Internet.