Prof. Dr. Yuliandri, S.H., M.H. (lahir 18 Juli 1962)[1] adalah seorang akademisi dan pakar hukum Indonesia dari Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Ia menjabat sebagai Rektor Universitas Andalas periode 2019–2023. Ia diangkat sebagai Anggota Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia sejak 8 Januari 2024 hingga 31 Desember 2024.[2]
Karier
Yuliandri dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu perundang-undangan pada Juli 2009. Ia merupakan guru besar kedua di Indonesia setelah Prof. Maria Farida di bidang tersebut.[3] Selain sebagai guru besar, Yuliandri juga dipercaya menjabat Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand) untuk periode 2010–2014.[1]
Yuliandri ditunjuk menjadi wakil ketua merangkap anggota Panitia Seleksi (Pansel) Pemilihan Calon Anggota Komisi Yudisial (KY) periode 2015–2020 oleh Presiden Jokowi melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 6 Tahun 2015 pada 23 Februari 2015.[4] Sebelumnya, pada Januari 2015, bersama I Dewa Gede Palguna, Yuliandri lolos dalam seleksi sebagai calon Hakim Konstitusi,[5] namun Presiden Jokowi kemudian memilih I Dewa Gede Palguna menjadi hakim konstitusi menggantikan Hamdan Zoelva.[6]
Pada 26 Juni 2019, Yuliandri berhasil terpilih sebagai Rektor Universitas Andalas periode 2019–2023 dalam Rapat Senat Tertutup oleh Senat Unand bersama Menteri yang berlangsung di Convention Hall Universitas Andalas.[7] Ia dilantik oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menjadi rektor menggantikan Tafdil Husni pada 25 November 2019.[8]
Pendidikan
Yuliandri mengenyam pendidikan di SD Negeri Sungaitarab (1974), SMP Negeri Sungaitarab (1977), dan SMA Negeri Batusangkar, Tanah Datar (1981). Ia meraih gelar Sarjana Hukum (SH) dari Fakultas Hukum Universitas Andalas (1986). Ia juga mengikuti Pendidikan Suscados Kewiraan, Lemhannas Angkatan XXVIII (1988/1989). Ia meraih gelar Magister Hukum (MH) dari Universitas Padjadjaran (1993). Selain itu, ia juga mengikuti Pendidikan Legal Drafting dari Economic Law Institutional & Professional Strengthening Project (ELIPS) dan didukung oleh USAID, Jakarta (2004). Ia meraih gelar Doktor Hukum Perundang-undangan dari Universitas Airlangga, Surabaya (2007) [1]
Referensi
- ^ a b c "Prof. Dr. Yuliandri, S.H., M.H" Pusako.or.id, 22 Januari 2015. Diakses 06 Juni 2015.
- ^ https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=19902&menu=2
- ^ "Yuliandri, Guru Besar Ilmu Perundang-undangan Unand" Kompas.com, 23 Juli 2009. Diakses 06 Juni 2015.
- ^ "Jokowi bentuk Pansel Komisi Yudisial" Antaranews.com, 26 Februari 2015. Diakses 06 Juni 2015.
- ^ "Pansel Pilih I Dewa Gede Palguna dan Yuliandri Jadi Calon Hakim MK"[pranala nonaktif permanen] Gatra.com, 05 Januari 2015. Diakses 06 Juni 2015.
- ^ "Saldi Isra: Lihat Putusan Palguna Saat Jadi Hakim, Ada Nggak Untungkan PDI Perjuangan" Diarsipkan 2023-02-20 di Wayback Machine. RMOL.co, 08 Januari 2015. Diakses 06 Juni 2015.
- ^ Kampai, Jeka (26 Juni 2019). "Kalahkan Petahana, Prof Yuliandri Terpilih Jadi Rektor Unand". Detik.com. Diakses tanggal 10 Juli 2019. [pranala nonaktif permanen]
- ^ Kasir, Joni Abdul (25 November 2019). "Prof. Yuliandri Dilantik Sebagai Rektor Unand Sore Ini di Kemedikbud". Klikpositif.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-28. Diakses tanggal 25 November 2019.