Marsekal MudaTNI (Purn.) Dr. H. Usra Hendra Harahap, M.Si. (lahir 11 Agustus 1959), juga dikenal sebagai Ucok,[1] adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Udara yang saat ini menjabat sebagai Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Republik Federal Nigeria.[2]
Usra merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara TNI tahun 1982 dari kecabangan Korps Pasukan Khas, diterima menjadi Calon Prajurit Taruna, dan dilantik sebagai Letnan Dua pada tahun 1982. Mengikuti PPSA Lemhannas A-18 tahun 2012. Pada tanggal 27 Januari 2015 sampai dengan 27 Oktober 2017 dilantik menjadi Korsahli.[3][4]
Kehidupan awal dan karier militer
Usra lahir pada 11 Agustus 1959 di Padang, Sumatera Barat. Ia memulai wajib militernya setelah lulus dari Akademi Angkatan Udara Indonesia pada tahun 1982. Usra meraih gelar Magister Sains dan gelar Doktor dalam ilmu politik setelah lulus dari Universitas Merdeka Malang masing-masing pada tahun 2002 dan 2005.[5]
Usra menjadi perwira tinggi setelah kenaikan pangkatnya menjadi marsekal pertama pada tanggal 4 Juni 2010. Pada saat kenaikan pangkatnya, ia diangkat sebagai wakil komandan Sekolah Kajian Pertahanan dan Strategi.[6] Setelah menjabat selama dua tahun, Usra dipromosikan dari wakil komandan menjadi komandan sekolah pada 1 Februari 2012.[7] Pangkatnya dipromosikan sesuai sebulan kemudian.[8]
Beberapa bulan setelah kenaikan pangkatnya menjadi pengawas, Usra dipindahkan ke Universitas Pertahanan Indonesia, di mana ia menjadi dekan fakultas strategi pertahanan universitas.[9] Setelah beberapa lama menjabat jabatan akademik ini, Usra diangkat sebagai wakil rektor universitas sehari sebelum akhir tahun 2013.[10] Dua puluh delapan hari kemudian dia dipindahkan ke markas angkatan udara untuk menjabat sebagai staf khusus kepala staf angkatan udara.[11][12]
Setahun kemudian, 19 Januari 2015, Usra ditunjuk untuk mengoordinasikan semua staf ahli pusat angkatan udara,[13] dan diangkat untuk jabatan tersebut delapan hari kemudian.[14] Selama menjabat sebagai koordinator, Usra secara terbuka mengkritik perusahaan Dirgantara Indonesia, menyatakan bahwa perusahaan gagal menempatkan angkatan udara Indonesia sebagai pelanggan utama dan menyalahkan kurangnya kesiapan angkatan udara kepada perusahaan.[15]
Jabatan Usra sebagai koordinator menjadi jabatan terakhirnya di kemiliteran, karena pada 2017 ia diberhentikan dari jabatannya dan tidak lama kemudian pensiun dari kemiliteran.[16]
Pada 3 Mei 2020, tiga awak kapal penangkap ikan berkebangsaan Indonesia disandera oleh perompak di lepas pantai Santa Clara, Gabon.[19] Usra melakukan komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Gabon, dan Kedutaan Besar Korea Selatan di Abuja dan Libreville untuk persiapan operasi penyelamatan. Dia kemudian secara pribadi memimpin operasi untuk membebaskan para sandera. Para sandera dibebaskan pada 8 Juni dan dijemput oleh Usra dua hari kemudian.[20]
Pendidikan
AAU (1982)
Seskoau
Lemhannas PPSA XVIII (2012)
Riwayat Jabatan
Militer
Danskadron 464/Paskhas (1997-1999)
Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Unhan
Wakil Rektor Bidang III Kerja Sama Unhan
Staf Khusus Kasau
Wakil Komandan Sekolah Kajian Pertahanan dan Strategis (SKPS)
Komandan Sekolah Kajian Pertahanan dan Strategi (SKPS) Universitas Pertahanan[21]