Ular serasah (Sibynophis geminatus) adalah spesies kolubrid yang endemik di Asia Tenggara.
Morfologi
Panjang tubuh ular serasah mencapai 50 cm, tetapi pernah ditemukan spesimen dengan panjang melebihi 60 cm. Kepalanya berwarna cokelat muda dengan pola menyerupai kalung berwarna jingga pada leher atasnya (leher belakang). Tubuh bagian atas berwarna dasar cokelat tua, dengan sepasang jalur pita berwarna jingga kekuningan yang membentang di sepanjang punggungnya. Masing-masing pita tersebut diapit oleh sepasang garis kecil dan putus-putus berwarna hitam. Bagian bawah tubuhnya berwarna keputihan dengan leher bawah (leher depan) berwarna kekuningan.[butuh rujukan]
Sisik dorsal (punggung) tersusun sebanyak 17 deret. Sisik ventral (tubuh bagian bawah) antara 144–180, dengan sisik subkaudal berkisar antara 73–96 pasang dan sisik anal berbelah. Sisik bibir atas (supralabial) berjumlah 8 pasang dan sebagian berada di tepian mata.[butuh rujukan]
Informasi tentang ular ini sangat minim. Sesuai dengan namanya, ular ini diketahui berkeliaran di antara rerumputan atau serasah di daerah yang rimbun atau berbatu. Makanan utamanya diketahui adalah jenis-jenis kadal kecil.[butuh rujukan]
Daftar pustaka
Boie, 1826 : Merkmale einiger japanischer Lurche. Isis von Oken, vol. 19, p. 203-216 (lihat teks).
David, P. and G. Vogel. 1996. The Snakes of Sumatra. An annotated checklist and key with natural history notes. Edition Chimaira. Frankfurt.
Stuebing, R.B. and R.F. Inger 1999. A Field guide to The Snakes of Borneo. Natural History Publ. (Borneo). Kota Kinabalu.