Radar pencarian udara 3-D AN/SPS-48E Radar pencarian udara AN/SPS-49(V)5 2-D Radar akuisisi target AN/SPQ-9B Radar kontrol lalu lintas udara AN/SPN-46 Radar kontrol lalu lintas udara AN/SPN-43C Radar bantu pendaratan AN/SPN-41 4 × sistem panduan NSSM Mk 91 4 × radar Mk 95
USS Nimitz (CVN-68) adalah kapal induk dari Angkatan Laut Amerika Serikat, dan kapal pertama di kelasnya. Sebagai salah satu kapal perang terbesar di dunia, ia ditambatkan, diluncurkan dan bertugas sebagai CVAN-68, kemudian dinamai ulang sebagai CVN-68 (kapal induk multiperan bertenaga nuklir) pada 30 Juni 1975 sebagai bagian dari penataan kembali armada.
Kapal ini dinamai dari komandan armada Pasifik di Perang Dunia II, Chester W. Nimitz, sebagai Laksamana Armada ketiga di angkatan laut AS. USS Nimitz berpangkalan di Naval Station Norfolk sampai tahun 1987, ketika ia pindah ke Puget Sound Naval Shipyard di Bremerton, Washington. Setelah Refueling and Complex Overhaul pada tahun 2001, pangkalannya nya diubah ke NAS North Island di San Diego, California. Port Nimitz itu lagi dipindahkan ke Naval Station Everett pada tahun 2012.
Pada Januari 2015 Nimitz pindah dari Naval Station Everett ke Naval Base Kitsap.[1] Dengan dipensiunkannya USS Enterprise pada tahun 2017, kini USS Nimitz menjadi kapal induk AS tertua yang beroperasi, dan kapal induk tertua di dunia yang beroperasi.
Konstruksi
Nimitz disahkan oleh Kongres AS pada tahun fiskal 1967 dan Newport News Shipbuilding and Dry Dock Co. di Newport News, Virginia, mendapatkan kontrak senilai $106,5 juta (setara dengan $865,5 juta saat ini). Kapal itu diluncurkan pada 13 Mei 1972. Nimitz dikirim ke Angkatan Laut pada tahun 1975, dan ditugaskan di Naval Station Norfolk pada tanggal 3 Mei 1975 oleh Presiden ke-38 Amerika Serikat, Gerald R. Ford.[2]
Sejarah operasional
1970-an
USS Nimitz pertama kali dikerahkan ke Laut Mediterania pada 7 Juli 1976 dengan Carrier Air Wing 8. Pelayaran berjalan lancar, dan kapal induk kembali ke Norfolk, Virginia pada 7 Februari 1977. Pelayaran ke Laut Mediterania kedua juga berjalan lancar dari 1 Desember 1977 hingga 20 Juli 1978. Pelayaran ketiga dimulai pada 10 September 1979 ke Mediterania.
Nimitz berlayar Samudra Hindia sebagai tanggapan atas krisis sandera Iran di mana Kedutaan Besar AS di Teheran, Iran dikuasai dan 52 tawanan disandera. Setelah empat bulan di pangkalan, Operasi Evening Light diluncurkan dari geladak Nimitz dalam upaya penyelamatan staf Kedutaan Besar AS. Misi dibatalkan setelah sebuah helikopter jatuh di tempat pengisian bahan bakar di gurun Iran. Kapal ini kembali ke pangkalan pada 26 Mei 1980, menghabiskan 144 hari di laut.
1980-an
Pada tanggal 26 Mei 1981, sebuah EA-6B Prowler milik Korps Marinir AS jatuh di dek penerbangan Nimitz, menewaskan 14 awak dan melukai 45 lainnya.[3] Pesawat itu kehabisan bahan bakar setelah "bolter" (meleset dari pendaratan), kemudian kecelakaannya disusul oleh api dan ledakan merusak sembilan belas pesawat lainnya.[4][5]
Pelayaran keempat Nimitz dilakukan dari 10 November 1982 hingga 20 Mei 1983 ke Laut Karibia dan Laut Mediterania. Nimitz dikerahkan untuk kelima kalinya pada 8 Maret 1985. Sebagai tanggapan aksi pembajakan Trans World Airlines pada 14 Juni 1985, Nimitz dikerahkan ke pantai Lebanon, di mana kapal tersebut bertahan hingga Agustus 1985. Kapal kembali ke Norfolk pada 4 Oktober 1985.
Nimitz berangkat dari Norfolk untuk penyebaran Mediterania keenam dan terakhir pada tanggal 30 Desember 1986. Setelah empat bulan melakukan banyak kunjungan ke pelabuhan di Mediterania, Nimitz melintasi Rio de Janeiro, Tanjung Horn, dan Samudra Pasifik. Setelah berhenti sebentar di San Diego, Nimitz berlabuh di pangkalan barunya di Bremerton, Washington pada 2 Juli 1987.
Nimitz dikerahkan ke Pasifik Barat dengan Carrier Air Wing 9 pada 2 September 1988. Selama Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul, Nimitz memberikan keamanan di lepas pantai Korea Selatan, kemudian pada bulan Oktober beralih ke Laut Arab Utara dengan berpartisipasi dalam Operasi Earnest Will. Nimitz kembali ke Bremerton pada 2 Maret 1989.
1990-an
Pada 25 Februari 1991, Nimitz berangkat dari Bremerton ke Teluk Persia setelah Operasi Desert Storm, lalu kembali ke Bremerton pada 24 Agustus 1991. Nimitz kembali dikerahkan ke Teluk Persia pada 1 Februari 1993, untuk mendukung Operasi Southern Watch, dan kembali pada 1 Agustus 1993.
Pada 27 November 1995, Nimitz dikerahkan ke Pasifik Barat, Samudra Hindia, dan Teluk Persia dengan Carrier Air Wing 9. Pada Maret 1996, Nimitz berpatroli di lepas pantai Taiwan di tengah uji coba rudal Tiongkok di wilayah tersebut, menjadi kapal perang AS pertama yang melewati Selat Taiwan sejak 1976. Nimitz juga berlayar di Teluk Persia untuk mendukung Operasi Southern Watch sebelum kembali dari pangkalan pada 20 Mei 1996.
Antara 14 dan 24 Juli 1997, Nimitz berpartisipasi dalam Latihan Gugus Tugas 97-2 (JTFEX 97–2) di lepas pantai California selatan, yang juga berfungsi sebagai demonstrasi "Revolusi dalam Peperangan Serbu".[2]
Pada 1 September 1997, Nimitz memulai pelayaran keliling dunia, lagi-lagi mendukung Operasi Southern Watch, dan berakhir pada 2 Maret 1998. Selanjutnya Nimitz menghabiskan tiga tahun berikutnya menjalani Pengisian Bahan Bakar Nuklir dan Perbaikan Kompleks yang berakhir pada 25 Juni 2001.
Pengerahan kesebelas Nimitz dimulai pada 3 Maret 2003.[7] Bersama USS Abraham Lincoln di Teluk Persia pada pertengahan April 2003, merka meluncurkan serangan dari Carrier Air Wing 11 di atas Irak untuk mendukung Operasi Pembebasan Irak (OIF) dan Afganistan untuk mendukung Operasi Enduring Freedom (OEF). Nimitz kembali ke San Diego pada 5 November 2003.
Nimitz dikerahkan ke Teluk Persia pada 7 Mei 2005, kembali pada 8 November 2005.[9]
Pada tanggal 2 April 2007, Nimitz dikerahkan ke Laut Arab bersama USS Dwight D. Eisenhower untuk mendukung OIF.[10] Setelah itu berlabuh di Chennai, India pada tanggal 2 Juli 2007 sebagai bagian dari upaya memperluas kerjasama pertahanan antara India dan Amerika Serikat.[11] Pelaut dari Nimitz berpartisipasi dalam kerja komunitas di Chennai sebelum berangkat pada 5 Juli 2007 menuju Teluk Persia, dan kemudian kembali pada 30 September 2007.[12]
Pada 24 Januari 2008, Nimitz dikerahkan ke Pasifik.[13] Pada tanggal 9 Februari 2008, dua pesawat pengebom Tupolev Tu-95 milik Rusia terbang di atas kapal induk di Pasifik Barat.[14] Empat F/A-18C Hornet diluncurkan saat pesawat pengebom berjarak 500 mil (800 km) dari kapal AS, dan mencegat pesawat pengebom 50 mil (80 km) dari selatan Nimitz. Lagi-lagi, pada tanggal 5 Maret 2008, pesawat pengebom Rusia datang dalam jarak 3 sampai 5 mil laut (6 sampai 9 km) dan terbang 2.000 kaki (610 m) di atas Nimitz. Dua pesawat tempur F/A-18 mencegat pesawat Rusia itu dan mengawalnya keluar dari area tersebut.[14]
Nimitz dikerahkan ke Pasifik Barat pada 31 Juli 2009,[15] dan mulai menerbangkan misi tempur untuk mendukung Operasi Enduring Freedom 21 September.[16]
2010-an
Nimitz mengunjungi Hong Kong selama lima hari pada Februari 2010.[17][18] Pada tanggal 9 Desember 2010, pangkalan Nimitz secara resmi pindah ke Everett, Washington.[19]
Pada 6 Oktober 2012, Bell Boeing V-22 Osprey mendarat dan mengisi bahan bakar di kapal Nimitz. Operasi ini merupakan bagian dari evaluasi kelayakan MV-22 sebagai pengganti pesawat kargo C-2 Greyhoundcarrier onboard delivery (COD).[20]
Pada akhir 2014, Nimitz berpartisipasi dalam latihan armada multinasional selama dua minggu yang melibatkan Armada Ketiga beserta kapal dari Angkatan Laut Kerajaan Kanada (RCN) dan Angkatan Laut Bela Diri Jepang (JMSDF).[21] Pada 3 November, F-35C Lightning II pertama yang mendarat di kapal induk diangkat dari kapal Nimitz untuk memulai tahap Pengujian Pengembangan I selama dua minggu.
Pada 1 Juni 2017, Nimitz meninggalkan Naval Base Kitsap untuk operasi berikutnya.[22] Operasi ini bertujuan melawan ISIS di Irak dan Suriah.
2020-an
Pandemi COVID-19
Pada April 2020, virus corona dilaporkan telah menyebar ke Nimitz ketika kasus pertama dilaporkan pada 7 April.[23][24] Seorang pelaut yang dinyatakan positif seminggu sebelumnya setelah menunjukkan gejala, kemudian ditempatkan dalam isolasi dan dikeluarkan dari kapal.[23] Anggota kru lain juga dinyatakan positif, tetapi dilaporkan tidak bekerja di kapal.[24] Pada 27 April, Nimitz menyelesaikan masa karantinanya selama 27 hari dan bersiap memulai pelatihan COMPTUEX.[25]
Pada tanggal 31 Desember 2020, penjabat sementara Sekretaris Pertahanan Chris Miller memerintahkan Nimitz untuk kembali pangkalannya setelah penempatan hampir sepuluh bulan di area operasi Armada Kelima.[26]Nimitz pada saat itu mendukung penarikan pasukan AS di Somalia bersama dengan USS Makin Island dan gugus tugas amfibinya.[27]
Pada 3 Januari 2021, penjabat sementara Sekretaris Pertahanan Miller memerintahkan Nimitz untuk dipindahkan karena "ancaman terbaru yang dikeluarkan oleh para pemimpin Iran terhadap Presiden Trump dan pejabat pemerintah AS lainnya."[28]
Pada Mei 2022, Nimitz memimpin Carrier Strike Group 11 di Samudra Pasifik Timur.[29]
Rencana penonaktifan
Kapal induk kelas Nimitz memiliki jangka umur sekitar 50 tahun. Perkiraan penonaktifan Nimitz sendiri diperbarui pada April 2022, ketika Korps Pers Angkatan Laut menyatakan bahwa, “USS Nimitz (CVN 68) direncanakan akan dihapus dari angkatan perang pada tahun fiskal (TA) 2025, ketika Terminal Off-load Program dimulai, dengan penonaktifan dijadwalkan dimulai pada tahun 2027.”[30]
^"USS Nimitz (CVN 68) history". web.archive.org. 2015-04-27. Archived from the original on 2015-04-27. Diakses tanggal 2023-01-24.Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
^"Nimitz Strike Group Set To Deploy". web.archive.org. 2009-08-03. Archived from the original on 2009-08-03. Diakses tanggal 2023-01-24.Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)