Secara astronomis, Kecamatan Tongkuno terletak di bagian Selatan Pulau Muna. Secara geografis, Tongkuno terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 4.49° – 4.50° Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur diantara 122.42° - 122.43° Bujur Timur.
Batas wilayah administrasi Kecamatan Tongkuno sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lohia.
Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Buton.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Tongkuno Selatan dan Buton Tengah.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parigi dan Muna Barat.
Kependudukan
Penduduk Kecamatan Tongkuno berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2018 sebanyak Tongkuno jiwa yang terdiri atas Tongkuno jiwa penduduk laki-laki dan Tongkuno jiwa penduduk perempuan dengan jumlah rumah tangga sebanyak Tongkuno rumah tangga. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2018 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar Tongkuno.
Kepadatan penduduk di Kecamatan Tongkuno tahun 2018 mencapai 16.214 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga adalah 3.745 orang. Kepadatan Penduduk di kecamatan Tongkuno cukup beragam. Kepadatan penduduk tertinggi adalah kelurahan Tombula dengan kepadatan sebesar 1.420 jiwa/km2 dan terendah di desa Tongkuno sebesar Kontumolepe 7 jiwa/km2.
Tabel 1 Luas Wilayah,Penduduk dan Kepadatan di Kecamatan Tongkuno
Desa/Kelurahan
Luas Wilayah
Area (km2)
Penduduk
(jiwa)
Kepadatan
Persebaran
%
Lakologou
14,11
1.734
123
Kontumolepe
5,69
1.250
219
Lamorende
5,72
1.832
320
Tombula
1,47
2.088
1.420
Fongkaniwa
23,87
613
26
Danagoa
120,06
1.745
14
Lahontohe
80
567
7
Matano Oe
13,59
407
42
Oempu
12,62
2.811
223
Lapadindi
21,23
701
33
Tanjung
9,62
407
42
UPT. Wuna
133
1.571
12
Tongkuno
440,98
16.214
37
Sosial
Pelaksanaan pembangunan pendidikan di kecamatan Tongkuno terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Salah satu indikator yang dapat mengukur tingkat perkembangan pembangunan pendidikan di kecamatan Tongkuno adalah banyaknya sekolah, guru dan murid.
Jumlah fasilitas pendidikan di kecamatan Tongkuno sebanyak 44 unit yang terdiri dari 14 unit TK sederajat, 18 unit SD sederajat, 8 unit SMP sederajat, dan 4 unit SMA sederajat.
Salah satu indikator untuk mengukur perkembangan kesehatan di kecamatan Tongkuno adalah ketersediaan infrastruktur kesehatan hingga ke desa-desa. Jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Tongkuno hingga tahun 2018 yaitu 22 unit, yang terdiri dari 2 unit puskesmas, 13 unit posyandu, dan 7 unit polindes.
Tenaga medis yang ada di Kecamatan Tongkuno yaitu 2 orang Dokter umum, 10 orang bidan, 10 orang perawat, 3 tenaga farmasi, dan 68 tenaga kesehatan lainnya.
Perkembangan keagamaan di kecamatan Tongkuno juga dapat dilihat dari ketersediaan saranan peribadatan. Pada tahun 2018 jumlah tempat peribadatan di kecamatan Tongkuno berjumlah 16 unit, terdiri dari 13 unit mesjid dan 3 unit mushola.
Pertanian
Penggunaan lahan di kecamatan Tongkuno digunakan untuk perumahan dan pekarangan. Luas lahan sawah tahun 2018 mencapai 70 ha yang terdiri dari 7 ha sawah irigasi dan 63 hektar sawah non irigasi.
Tanaman pangan yang diusahakan di kecamatan Tongkuno yang utama yaitu; padi sawah, jagung, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar.
Ragam tanaman hortikultura yang diusahakan di kecamatan Tongkuno cukup bervariasi. Untuk tanaman sayuran terdapat cabai rawit, kacang panjang, kangkung, petsai/sawi, cabai besar, bawang daun, tomat, terung, ketimun, dan lainnya.
Tanaman menghasilkan produksi yang paling besar adalah kacang panjang, dan kangkung. Tanaman buah-buahan seperti, jeruk siam, pisang, pepaya, dan rambutan menjadi komoditas utama di kecamatan Tongkuno.
Jambu mete menjadi komoditi perkebunan yang paling banyak diusahakan di kecamatan Tongkuno. Tahun 2018 luas tanam jambu mete mencapai 4.680 hektar. Selain itu, terdapat tanaman kelapa, cokelat dengan luas tanam masing-masing sebesar 394,29 hektar, dan 132,10 hektar.
Industri dan Energi
Pembangunan dibidang industri ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja, meratakan kesempatan berusaha, meningkatkan ekspor, menunjang pembangunan daerah, serta memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Di Kecamatan Tongkuno tahun 2018 tercatat ada 840 usaha dan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.668. Jumlah industri terbanyak terdapat di desa Walengkabola berjumlah 102 industri .
Kebutuhan listrik rumah tangga di kecamatan Tongkuno sebagian besar diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Jumlah rumah tangga pengguna listrik di Kecamatan Tongkuno tahun 2018 yaitu sebanyak 3.435 rumah tangga. Listrik Non PLN sebanyak 62 rumah tangga dan belum tersaluri listrik sebanyak 248 rumah tangga.
Pemenuhan kebutuhan air bersih di Kecamatan Tongkuno sebagian besar diperoleh dari air Sumur, Sumur Bor, Air isi ulang dan melalui mata air alam.
Perdagangan
Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang mampu menggerakkan perekonomian suatu wilayah. Kecamatan Tongkuno terletak di wilayah kepulauaan sehingga transaksi yang terjadi sebagian merupakan perdagangan antar pulau.
Salah satu indikator menilai perkembangan perdagangan adalah ketersediaan sarana perdagangan mandiri. Hingga tahun 2018, di kecamatan Tongkuno terdapat 3 unit pasar permanen/ tidak permanen, 20 unit toko, 409 unit rumah makan, dan 411 unit toko kelontong. [[1]]