Situs ini pertama kali dicatat oleh conquistador Spanyol Pedro Cieza de León. Ia mendapati reruntuhan Tiwanaku pada tahun 1549 ketika mencari ibu kota Inca Qullasuyu.[1]
Perkembangan budaya dan pertanian
Area sekitar Tiwanaku mungkin mulai dihuni sejak tahun 1500 SM sebagai suatu desa pertanian kecil.[2] Kebanyakan riset telah meneliti periode Tiwanaku IV dan V antara tahun 300 M dan 1000 M, di mana saat itu terjadi perkembangan kekuasaan. Dalam periode 300 SM sampai 300 M, Tiwanaku diperkirakan merupakan pusat moral dan kosmologi tempat ziarah penduduk. Para peneliti percaya bahwa ini terjadi sebelum berdirinya kerajaan yang kuat.[1] Pada tahun 1945, Arthur Posnansky[3][halaman dibutuhkan] memperkirakan Tiwanaku bertarikh sejak 15.000 SM, berdasarkan teknik en:Archaeoastronomy yang dikembangkannya. Pada abad ke-21 para pakar secara meyakinkan menyimpulkan bahwa tarikh Posnansky tidak sah dan merupakan suatu "contoh yang disayangkan dari kesalahan penggunaan bukti arkeoastronomi."[4]
Arsitektur dan seni
Arsitektur Tiwanaku yang monumental berciri batu-batu raksasa dengan pengerjaan yang luarbiasa bagus. Berbeda dengan gaya pertukangan Inca yang kemudian, arsitektur batu Tiwanaku biasanya menggunakan blok ashlar persegi panjang dalam barisan teratur.
^Fagan, Brian M (2001), The Seventy Great Mysteries of the Ancient World: Unlocking the Secrets of Past Civilizations, New York: Thames & Hudson.
^Posnansky, A (1945), Tihuanacu, the Cradle of American Man, I–II, James F. Sheaver transl, New York: JJ Augustin; Vols. III–IV, La Paz, Bolivia: Minister of Education
^Kelley, DH; Milone, EF (2002), Exploring Ancient Skies: An Encyclopedic Survey of Archaeoastronomy, New York: Springer Science+Business, 616 pp.
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Tiwanaku.