K.H Thoriq bin Ziyad S.Pd.I. atau akrab di sapa Gus Thoriq adalah Inisiator Hari Santri Nasional lahir di Jember, Jawa Timur, 11 Agustus 1976 adalah pengasuh santri dan santriwati di Pondok Pesantren Babussalam, Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang. Merupakan Pengurus Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menyatakan status santri adalah identitas sosial yang layak dibanggakan. Gus Thoriq mengusulkan melalui Kontrak Politik gagasan 1 Muharam yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam menjadi Hari Santri Nasional kepada Presiden Joko Widodo ketika Presiden mengunjungi Pondok Pesantren Babussalam di Malang pada 2014 silam.[1][2][3][4][5][6][7] pada tahun 2024 Gus Thoriq menerima kunjungan Ganjar Pranowo untuk berdiskusi tentang bagaimana Indonesia ke depan.[8] menurut Gus Thoriq Partai yang paling berperan akan adanya Hari Santri Nasional adalah Partai Demokrat dan PDI Perjuangan sehingga beliau sangat berterima kasih kepada keduanya.[9][10][11]
Pendidikan
Gus Thoriq memulai Pendidikannya di MI Babussalam, kemudian lanjut ke SMP Babussalam, dan Pendidikan Menengah Atas nya ditempuh juga di SMA Babussalam. kemudian setelah lulus SMA melanjutkan pendidikan Pesantren di Pondok Pesantren Sidogiri dan Pondok Pesantren Al Anwar Sarang. dan kemudian melanjutkan Pendidikan Sarjana Strata 1 di IAIN Maulana Malik Ibrahim
Referensi