Tentara Pembebasan Preševo, Medveđa dan Bujanovac (bahasa Albania: Ushtria Çlirimtare e Preshevës, Medvegjës dhe Bujanocit, UÇPMB) adalah organisasi militan Albania yang menginginkan pemisahan tiga kotamadya: Preševo, Bujanovac, dan Medvedja dari Republik Federal Yugoslavia menjadi bagian Albania atau Kosovo pada abad ke-20. Dari tiga kotamadya itu, dua di antaranya dihuni mayoritas etnis Albania.
Seragam, prosedur, dan taktik UÇPMB mirip dengan Tentara Pembebasan Kosovo (KLA) yang saat itu baru dibubarkan. Organisasi paramiliter ini beranggotakan 1.500 orang yang melancarkan pemberontakan di Lembah Preševo dari 1999 hingga 2001, dengan tujuan memisahkan kota-kota ini dari Yugoslavia dan bergabung dengan Kosovo.[1]
Uni Eropa mengutuk tindakan mereka sebagai aksi "ekstremisme".[2]
Sejarah
Setelah berakhirnya Perang Kosovo pada tahun 1999, sebuah "Zona Keamanan Darat" (GSZ) sepanjang tiga mil didirikan antara Kosovo (diperintah oleh PBB) dan teritori Serbia dan Montenegro. Unit Pasukan Yugoslavia (VJ) tidak diizinkan beroperasi di sana, dan hanya pasukan Kementerian Dalam Negeri Serbia yang bersenjata ringan yang ditempatkan di daerah itu.[3]
Zona eksklusi tidak mencakup wilayah Preševo yang dihuni etnis Albania. Teroris dan militan Kosovo dikirim melintasi perbatasan, dan mantan anggota KLA dengan cepat mendirikan pangkalan di luar zona demiliterisasi. Politisi etnis Albania yang menentang KLA diserang, termasuk Zemail Mustafi (wakil presiden Partai Sosialis Serbia cabang Bujanovac) juga dibunuh.
Antara 21 Juni 1999 dan 12 November 2000, tercatat 294 serangan, sebagian besar (246) di Bujanovac, 44 di Medveđa, dan enam di Preševo. Serangan tersebut mengakibatkan 14 orang tewas (enam orang sipil dan delapan polisi), 37 orang luka-luka (dua pengamat PBB, tiga warga sipil dan 34 polisi) dan lima warga sipil diculik. Dalam serangan mereka, UÇPMB kebanyakan menggunakan senapan serbu, senapan mesin, mortir dan senapan runduk, tetapi kadang-kadang juga RPG, granat tangan, ranjau dan ranjau anti-tank.[4]
UÇPMB juga merekrut anak-anak di bawah umur.[5]
Ketika ketegangan meningkat, NATO mengizinkan VJ untuk merebut kembali zona demiliterisasi pada 24 Mei 200, dan pada saat yang sama memberikan kesempatan kepada UÇPMB untuk menyerahkan diri kepada Pasukan Kosovo (KFOR), yang berjanji untuk hanya mengambil senjata dan mencatat nama sebelum melepaskannya. Lebih dari 450 anggota UÇPMB memanfaatkan kebijakan KFOR, di antaranya adalah komandan Shefket Musliu menyerahkan diri ke KFOR di sebuah pos pemeriksaan di sepanjang GSZ tepat setelah tengah malam tanggal 26 Mei 2001.
Dampak
Mantan anggota KLA kemudian hijrah ke Makedonia barat di mana mereka mendirikan Pasukan Pembebasan Nasional (NLA) yang berperang melawan pemerintah Makedonia pada tahun 2001.[1]
Ali Ahmeti memimpin NLA yang anggotanya terdiri dari mantan tentara KLA dari Kosovo dan Makedonia, serta mantan pemberontak dari Preševo, Medveđa dan Bujanovac di Serbia. Ahmeti juga merekrut radikalis dan nasionalis Albania dari Makedonia, serta tentara bayaran asing.[6]
Tokoh
- Muhamet Xhemajli, komandan tertinggi,
- Ridvan Qazimi Lleshi, komandan kedua, †
- Shefket Musliu, komandan, [7]
- Pacir Shicri, juru bicara, [8]
- Tahir Dalipi, juru bicara,
- Yonuzu Musliu,
- Mustafa Shaqiri,
- Nagip Ali,
- Orhan Rexhepi,
- Lirim Jukupi,
- Arben Ramadani, †
Referensi
Lihat pula