Kolonel Inf (Purn.) Kanjeng Gusti Pangeran Harya Panembahan Agung Tedjowulan (lahir 3 Agustus 1954) adalah mahamenteri Kasunanan Surakarta yang dinobatkan pada tahun 2012. Pada 9 November 2004, ia pernah dinobatkan pendukungnya sebagai Pakubuwana XIII.[1] Pangeran Tejowulan mengakhiri dualisme kepemimpinan di Kasunanan Surakarta setelah berekonsiliasi dengan kakaknya, Pangeran Hangabehi (Pakubuwana XIII) pada Juni 2012. Tejowulan sendiri menjadi mahamenteri dengan gelar Kangjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung (KGPHPA). Walaupun rekonsiliasi sempat ditentang oleh beberapa anggota keluarga (terutama oleh GKR. Wandansari alias Gusti Moeng dan pendukungnya dari Lembaga Dewan Adat), Hangabehi dan Tejowulan berhasil rujuk dan membentuk dwitunggal, atas dukungan Pemerintah Kota Surakarta dan masyarakat.
Kehidupan pribadi
Tedjowulan merupakan anak dari pasangan Sri Susuhunan Pakubuwana XII dan istri keduanya, Kanjeng Raden Ayu Retnodiningrum. Ia dididik di Akademi Militer di Magelang pada tahun 1984 pernah menjabat Komandan Yonif 407/Padma Kusuma pada tahun 1995–1997 dan pensiun sebagai Kolonel Infanteri. Pada 31 Agustus 2004, ia berada di rumah Mooryati Soedibyo di Surakarta sebagai pewaris oleh para pengikutnya, menyatakan dengan gelar sebagai Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunagara Sudibya Rajaputra Narendra ing Mataram. Pada tahun 1982 ia menikah di keraton dengan Raden Ayu Nanik Indiastuti, bergelar Gusti Kanjeng Ratu Hemas. Pasangan ini memiliki dua anak perempuan.
Lihat pula
Referensi