Syamsuddin ArifDr. Syamsuddin 'Arif (lahir 19 Agustus 1971) adalah akademisi dan peneliti bidang filsafat, teologi dan peradaban Islam dari Indonesia. Ia merupakan pendiri dan peneliti di Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS).[1] Riwayat hidupSyamsuddin 'Arif lahir di kota Jakarta pada tanggal 19 Agustus 1971[2][3]. Ia menamatkan pendidikan menengahnya di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo pada tahun 1989. Kemudian, ia memperdalam studinya dalam bidang ilmu Al-Qur'an sekaligus mengabdi di Majlis Qurra' wal Huffaz, Tuju-tuju Kajuara, Bone, Sulawesi Selatan. Syamsuddin meraih gelar sarjana pada tahun 1996 di Universitas Islam Antarbangsa Malaysia,[4] dan kemudian melanjutkan pendidikan magister di International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC).[4] Di ISTAC, Syamsuddin memperdalam kajian dalam bidang filsafat dan teologi, dan menyelesaikan tesis dengan judul "Ibn Sina's Theory of Intuition"[5] di bawah bimbingan pemikir dan pengkaji kebudayaan Islam asal Turki, Alparslan Açıkgenç. Pada tahun 2004, Syamsuddin 'Arif menyelesaikan studi doktoralnya di institusi yang sama, dengan judul disertasi "Ibn Sina's Cosmology: A Study of the Appropriation of Greek Philosophical Ideas in 11th Century Islam"[6] di bawah bimbingan pakar sains fisika dan bahasa Semitik asal Belanda, Paul Lettinck. Syamsuddin 'Arif melanjutkan aktivitas menjadi visiting student di Orientalisches Seminar, Universitas Goethe, Frankfurt, Jerman, dan belajar di bawah bimbingan pakar filologi Jerman, Hans Daiber.[2] KarierSetelah menyelesaikan studinya, Syamsuddin mengajar di Universitas Islam Antarbangsa Malaysia, mulai tahun 2007 hingga 2012. Pada tahun 2012, Ia menerima undangan untuk mengajar dan menjadi staf di Raja Zarith Sofiah Centre for Advanced Studies on Islam, Science, and Civilization (RZS CASIS), Universitas Teknologi Malaysia (UTM) hingga tahun 2015.[4][7] Pada tahun 2003, Syamsuddin 'Arif bersama dengan Hamid Fahmy Zarkasyi dan rekan-rekan pelajar Indonesia di ISTAC, mendirikan INSISTS[8], lembaga kajian dan penerbit swadaya masyarakat yang fokus dalam kajian pemikiran dan kebudayaan Islam. Bersama para rekan pendiri INSISTS juga, Ia menjadi dewan redaksi periodikal ISLAMIA. Saat ini, Syamsuddin 'Arif merupakan lektor kepala (associate professor) dalam bidang Filsafat Islam di Universitas Darussalam Gontor.[9] Pemikiran dan karyaSyamsuddin 'Arif ialah salah satu dari barisan pemikir muslim konservatif yang melihat Islam dari kacamata yang lebih filosofis, optimistis dan kritis. Sebuah cakrawala ideologi yang dibangun oleh tokoh intelektual Muslim seperti Mohammad Natsir dan Mohammad Rasjidi. Mengikuti pola pemikiran tokoh pemikir Islam di ISTAC, Syed Muhammad Naquib al-Attas, Syamsuddin 'Arif juga dikenal sebagai penyeru Islamisasi Ilmu dan Islamic Worldview. Pemikiran Syamsuddin Arif tentang hal itu bisa dijumpai dalam karya-karyanya, di antaranya ialah Islamic Science: Paradigma, Fakta dan Agenda (2016)[10], dan Islam dan Diabolisme Intelektual (2017)[3], yang dengan jelas menggambarkan intelektualitas keislaman. Ia aktif meneliti, menulis dan menerbitkan karya dalam bidang pemikiran di INSISTS dan harian Republika. Referensi
|