- ALIH Templat:Kotak info desa
Suruhkalang adalah desa di kecamatan Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia.
Pembagian wilayah
Desa Suruhkalang terdiri dari dukuh[1]:
- Jetak
- Suruhkalang
- Semenharjo
- Jetis
- Mojorejo
- Suruhtani
- Suruhduren
- Mandungan
- Tuwuhan
- Gempol
- Sanggrahan
- Ngemplak
Perangkat Desa Suruhkalang
Kepala Desa: MAWAN THOHARI, SH.
- Sekretaris Desa: PARADITA PRASETIA, S.I.Kom.
- Kasi Pemerintahan: Suyanto
- Kasi Kesejahteraan: Mariya
- Kasi Pelayanan: Sumadi
- Kaur Umum: Riya Widayati, AMd. Kep.
- Kaur Keuangan: Parwanto
- Kaur Perencanaan Eni Sri Harjanti, SH.
- Pemb. Kaur Kesra: Wachidunnapin
- SKD: Hartopo
- Pembantu Umum: Sularno
- Tukang kebun: Diro Dikromo
I
PENDAHULUAN
1.1
'. Latar Belakang
Kondisi Geografis
Desa Suruhkalang adalah
salah satu desa di Kecamatan Jaten yang memiliki luas ± 302.575 Ha yang secara administratif
dibatasi oleh:
·
Sebelah
Utara: Desa Jati Kec. Jaten
·
Sebelah
Barat: Desa Kragilan Kec. Mojolaban Sukoharjo
·
Sebelah
Selatan: Desa Jatisobodan Kayuapak Kec
Polokarto Sukoharjo
·
Sebelah
Timur: Kalurahan Lalung Kec.
Karanganyar
Wilayah
yang memiliki ketinggian 110 – 130 mt dari permukaan laut ini berhawa sedang
dengan suhu rata-rata 29 - 30 °C dan curah hujan relatif sedang. Desa ini
terbagi menjadi 6 dusun, yaitu: Suruhtani, Jetak, Sanggrahan, Jetis,
Semenharjo, dan Suruhkalang. Dengan Rt. Sebanyak 24, Rw. Sebanyak 6. Topografi
wilayah termasuk dataran rendah dengan kondisi tanah sebagian besar lahan
pertanian yaitu seluas ± 204.683 Ha yang sudah diairi irigasi secara teknis.
Jarak tempuh dari kota kecamatan ± 10 Km dengan akses jalan yang mudah
ditempuh.
Kondisi Demografi
Jumlah penduduk Desa
Suruhkalang sebanyak 4.814 jiwa, terdiri
dari laki-laki 2.391 jiwa dan
permpuan 2.423 jiwa . jumlah KK sebanyak
1.576 orang, sedangkan jumlah penduduk
dewasa sebanyak 2.214 orang, terdiri laki-laki 990 orang, perempuan 1.224 orang
.
Dilihat mata pencaharian
penduduk rata-rata sebagai Buruh tani, Petani, Buruh bangunan, Karyawan Pabrik,
sebagian kecil sebagai Pegawai dan Pedagang. Hal ini dapat dilihat dalm Tabel
berikut:
Tabel 1. Kompposisi
Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
No
|
Jenis
Pekerjaan
|
Jumlah
(orang)
|
1
|
Petani
|
387
|
2
|
Buruh
Tani
|
304
|
3
|
Nelayan
|
-
|
4
|
Wiraswasta
|
150
|
5
|
Karyawan
Perusahaan
|
215
|
6
|
Buruh
Bangunan,Pertukangan
|
86
|
7
|
Pedagang
|
25
|
8
|
Pengangkutan
|
15
|
9
|
Pegawai
Negeri (PNS/TNI/POLRI)
|
106
|
10
|
Pensiunan
|
43
|
11
|
Lain –
lain
|
|
Sumber: Monografi Desa Suruhkalang
Tahun 2012
Sedangkan dari segi pendidikanya maka
rata-rata penduduk Suruhkalang maayoritas berpendidikan tamat SD dan Tamat
SLTP,SLTA, dan ada pula yang belum tamat SD atau belum ssekolah. Sementara
sisanya tamat perguruan tinggi.
Tabel.2. Komposisi Penduduk Berdasarkan
Taraf Pendidikan.
No
|
Pendidikan
|
Jumlah
(orang)
|
1
|
Tidak
Sekolah
|
64
|
2
|
Tidak
Tamat SD
|
374
|
3
|
Tamat
SD
|
96
|
4
|
Tamat
SLTP
|
302
|
5
|
Tamat
SLTA
|
312
|
6
|
Tamat
Perguruan Tinggi
|
104
|
Sumber: Monografi Desa Suruhkalang
Tahun 2012
Kondisi diatas sangat berpengaruh terhadap kemampuan Sumber
Daya Manusia yang ada di Desa Suruhkalang serta taraf melek huruf
masyarakatnya. Sementara itu komposisi penduduk dilihat dari usia produktif
dpat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel.3. Komposisi Penduduk Usia
Sekolah.
No
|
Usia ( Th)
|
Jumlah
(orang)
|
1
|
0 – 3
|
360
|
2
|
4 – 6
|
456
|
3
|
7 - 12
|
413
|
4
|
13 - 15
|
432
|
5
|
16 - 18
|
404
|
Sumber: Monografi Desa Suruhkalang
Tahun 2012
Tabel. 4. Komposisi Tenaga Kerja
Menurut Usia.
Kelompok Umur (th)
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
10 – 14
|
312
|
316
|
628
|
15 – 19
|
282
|
271
|
553
|
20 – 26
|
271
|
279
|
550
|
27 – 40
|
360
|
402
|
762
|
41 – 56
|
207
|
341
|
548
|
> 57
|
152
|
202
|
354
|
Jumlah
|
1.584
|
1.811
|
3.395
|
Sumber: Monografi Desa Suruhkalang
Tahun 2012
Apabila kita bandingkan
antar Tabel 1 dengan Tabel 4 di atas maka dapat dianalisis bahwa perbandingan
jumlah penduduk usia produktif ( 15 s/d 59 th) yang telah bekerja adalah: 2.723
: 3.290 jiwa artinya ada usia yang belum produktif namun telah ikut bekerja dan
menghasilkan uang yaitu usia antara 10 s/d 14 tahun. Kemudian mereka ini adalah
lulusan SLTP yang kemudian langsung bekerja sebagai buruh pabrik atau buruh
tani dan buruh bangunan. Sehingga kalau dilihat dari data tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Suruhkalang yang berprofesi sebagai buruh
(tani,bangunan,pabrik) kebanyakan berpendidikan SD,SLTP, dan sebagian kecil
SLTA. Sementara yang berprofesi pedagang kebanyakan berpendidikan SD dan SLTP.
Sedangkan yang berprofesi sebagai pegawai negeri rata-rata berpendidikan SLTA
dan Sarjana. Profesi / mata pencaharian penduduk ini sangat berpengaruh
terhadap kemampuan dalam memperoleh penghasilan yang berpengaruh pula terhadp
tingkat ekonomi seseorang. Dengan demikian secara umum kondisi masyarakat
Suruhkalang masih di bawah garis kemiskinan apabila dilihat dari korelasi
antara pendidikan dengan profesi / kemampuan dalam memperoleh penghasilan.
1.3
'. Permasalahan
Bidang Lingkungan
Sarana dan Prasarana Jalan Saluran dan Jembatan.
Kebanyakan wilayah di Suruhkalang kondisi jalannya banyak
yang rusak, kondisi ini desebabkan oleh belum adanya saluran drainase di
pinggir-pinggir jalan yang menampung dan menyalurkan air di saat hujan, sehingga
air membludak ke jalan-jalan yang mengakibatkan jalan menjadi cepat rusak.
Selain itu pula masih banyak jalan yang menghubungkan antara kampung / dukuh /
dusun yang kondisinya masih berupa jalan tanah, terutama yang melewati areal
persawahan. Kemudian disekitar wilayah perkampungan juga masih ditemukan adanya
saluran limbah rumah tangga tersumbat yang
mengakibatkan genangan air atau bau yang tidak sedap di sekitar rumah tersebut,
sehingga dapat menimbulkan sumber penyakit. Demikian pula keadaan tepi jalan,
kebanyakan sangat memerlukan talud penyangga karena keadaan jalan terutama yang
melewati persawahan banyak yang menggantung atau lebih tinggi dari persawahan.
Keadaan ini diakibatkan pengelolaan sawah yang tidak memperhitungkan keberadaan
jalan yang semakin lama jalan semakin sempit dikepras dengan cangkul.
Sarana Perumahan dan Pemukiman.
Masih banyak rumah tidak
layak huni, yaitu yang kondisi fisik rumahnya terdiri dari lantai tanahdan
dinding masih gedhek atau anyaman bambu, selain itu banyak rumah yang belum
dilengkapi dengan jamban keluarga.
Bidang Ekonomi
Mayoritas penduduk Desa
Suruhkalang bermata pencaharian sebagai buruh, baik buruh tani, buruh bangunan
maupun buruh pabrih. Secara penghasilan masih banyak yang di bawah garis
kemiskinan terutama untuk buruh tani. Permasalahan utama yang dihadapi oleh
warga Suruhkalang berkaitan dengan bidangekonomi adalah minimnya sumber
penghasilan karenahanya berasal dari satu sumber yaitu buruh tani, kemudian
minimnya ketrampilan, mereka hanya maampu dan trampil mengolah lahan pertanian
saja, selain itu minimnya alternatif bidang usaha karena keterbatasan modal usaha.
Namun demikian selain buruh tani ada pula yang mempunyai usaha pengrajin batu
bata, tetapi mereka juga mengalami permasalahan dengan ketersediaan bahan baku.
Bidang sosial, Kesehatan, dan
Pendidikan
Permasalahan yang
dihadapi masih banyak warga miskin manula yang hidup sendiri sebatang kara
tidak punya sanak saudara sehingga kehidupan mereka tidak terawat dan terurus.
Perbaikan Gizi Balita
Masih adanya Balita yang
kekurangan gizi karena minimnya pengetahuan tentang pentingnya kesehatan balita,
selain itu disebabkan oleh minimnya penghasilan mereka sehingga untuk membeli
susu dan merawat balita tidak mempunyai biaya karena mahalnya biaya kesehatan.
Pendidikan
Masih adanya anak usia
sekolah yang tidak dapat melanjutkan sekolah karena faktor biaya pendidikan
yang mahal dan ada pula oranng tua yang menganggap pendidikan belum begitu
penting dan lebih mementingkan kebutuhan lainya.
Kesehatan
Masih adanya warga miskin yang menderita penyakit menular
terutama TBC, penyakit kulit serta penyakit menular lainnya. Hal ini disebabkan
kondisi lingkungan yang kumuh dan kurang terawat juga karena keterbatasan biaya
untuk berobat.
Dari peta permasalahan
di atas lebih banyak pada permasalahan dibidang sarana dan prasarana
lingkungan, namun demikian permasalahan di bidang lingkungan dampak yang
dirasakan langsung kepada warga miskin adalah mengenai kurangnya lapangan
kerja, penghaslan yang kurang tidak memiliki modal uang / lahan pertanian, dan
kurangnya ketrampilan / pengetahuan mengenai diversifikasi usaha ( monoton
hanya pada usaha pertanianan peternakan)
dan permasalahan inilah yang menjadi sumber dari permasalahan lainnya seperti
tidak adanya biaya untuk mensekolahkan anak, rrendahnya kualitas kesehatan
akibat pola makan yang kurang memenuhi standar gizi, dan sering sakit-sakitan,
sehingga upaya untuk mengatasi permasalahan kemiskinan ini harus ditangani
dengan mengatasi akar permasalahannya lebih dahulu.
Adapun permasalahan
kemiskinan yang ada di desa Suruhkalang dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel. 5. Peta Permasalahan Kemiskinan Desa Suruhkalang
Aspek
|
Deskripsi Masalah
|
Lokasi
|
Jml.
Penduduk
|
Jml Warga Miskin
|
Dampak bagi Warga Miskin
|
Kemanfaatan bagi Warga Miskin
|
Sarana prasarana dasar Lingkungan dan
perumahan
|
Kondisi Jalan Yang Masih berupa tanah
dan sebagian sudah dalam kondisi rusak
|
Suruhtani, Jetak, Sanggrahan, Jetis,
Suruhkalang, Semenharjo
|
4814
|
|
Transportasi tidak lancar
|
Akan menunjang kegiatan ekonomi
|
Belum adanya saluran drinase /talud
jalan di pinggir-pinggir jalan
|
Suruhtani, Jetak, Sanggrahan, Jetis,
Suruhkalang, Semenharjo
|
4814
|
|
Jalan longsor, tergerus air hujan
|
Transportasi lancar
Tidak ada genangan air
|
Banyak rumah yang kondisinya kurang
layak
|
Suruhtani, Jetak, Sanggrahan, Jetis,
Suruhkalang, Semenharjo
|
4814
|
|
Rumah kumuh, tidak terawat, rentan
penyakit
|
Rumah sehat sesuai standar
|
Banyak rumah yang tidak punya jaringan
listrik
|
Suruhtani, Jetak, Sanggrahan, Jetis,
Suruhkalang, Semenharjo
|
4814
|
|
Kegiatan belajar dan perekonomian
tidak lancar
|
Proses belajar dan perekonomian lancar
|
Tidak ada tempat sampah
|
Suruhtani, Jetak, Sanggrahan, Jetis,
Suruhkalang, Semenharjo
|
4814
|
|
Pencemaran lingkungan, sumber penyakit
|
Menciptakan lingkungan yang bersih dan
sehat
|
Perekonomian
|
Kesulitan mendapat modal usaha
|
Suruhtani, Jetak, Sanggrahan, Jetis,
Suruhkalang, Semenharjo
|
4814
|
|
Usaha sulit berkembang
|
Diharap bisa mengembangkan usaha
|
Minimnya
ketrampilan
|
Suruhtani, Jetak,
Sanggrahan, Jetis, Suruhkalang, Semenharjo
|
4814
|
|
Tidak mempunyai
kemampuan lain untuk cari sumber penghasilan
|
Bisa memperoleh
sumber penghasilan baru
|
Minimnya
pengetahuan tentang manajemen kewirausahaan
|
Suruhtani, Jetak,
Sanggrahan, Jetis, Suruhkalang, Semenharjo
|
4814
|
|
Tidak memiliki
pengetahuan tentang manajemen usaha
|
Memiliki kemampuan
dan pengetahuan dalam mengelola usaha
|
Sosial
|
Banyaknya Jompo/
lansia yang telantar
|
Suruhtani, Jetak,
Sanggrahan, Jetis, Suruhkalang, Semenharjo
|
4814
|
|
Banyak lansia
tidak diperhatikan
|
Umur kematian
meningkat, kesehatan meningkat
|
Banyaknya anak
putus sekolah dari warga miskin
|
Suruhtani, Jetak,
Sanggrahan, Jetis, Suruhkalang, Semenharjo
|
4814
|
|
Angka pengangguran
tinggi
|
Jumlah
pengangguran dapat dikurangi
|
Kesehatan dan gizi
Balita serta ibu hamil kurang
|
Suruhtani, Jetak,
Sanggrahan, Jetis, Suruhkalang, Semenharjo
|
4814
|
|
Kesehatan dan gizi
Balita serta ibu hamil menurun
|
Kesehatan dan gizi
Balita serta ibu hamil dapat meningkat
|
Banyak sumur warga yang
kering di musim kemarau
|
Suruhtani, Jetak, Sanggrahan, Jetis,
Suruhkalang, Semenharjo
|
1773
|
|
Sumber air keruh, dan ada yang kering
|
Ketrsediaan air bersih
|
1.4 Peta Potensi Masyarakat
Pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan akan optimal apabila didukung oleh potensi yang
dimiliki oleh wilayah itu sendiri, baik yang terkait dengan potensi sumber daya
alamnya maupun masyarakat / manusianya. Sehingga dapat diukur tingkat kemampuan
masyarakat dalam mengatasi masalahnya dengan strategi yang sitematis, jelas,
dan terarah tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukannya. Peta potensi
tersebut adalah:
Tabel. 6. Potensi Masyarakat Desa Suruhkalang.
Aspek
|
Potensi
|
Lokasi
|
Sarana prasarana dasar lingkungan dan perumahan
|
Adanya iuran pembangunan
Tenaga kerja lokal
Gotong royong
Ada Unit Pengelola Lingkungan (UPL)
Tingginya pertisipasi Kepala Desa
|
Suruhtani, Jetak,
Sanggrahan, Jetis, Suruhkalang, Semenharjo
|
Perkonomian
|
Akses pasar dekat
Kelompok tani
Kelompok swadaya masyarakat
Ada Unit Pengelola keuangan (UPK)
Tingginya pertisipasi Kepala Desa
|
Suruhtani, Jetak,
Sanggrahan, Jetis, Suruhkalang, Semenharjo
|
Sosial
|
Jarak Sekolah dekat
Tersedia jenjang sekolah SD,SMP
Ada Unit Pengelola Sosial (UPS)
Tingginya pertisipasi Kepala Desa
|
Suruhtani, Jetak,
Sanggrahan, Jetis, Suruhkalang, Semenharjo
|
II
PROGRAM KERJA'
PROGRAM KERJA
JANGKA PENDEK
- Mengaktifkan dan mengaktifkan jam kerja Perangkat Desa
- Inventarisasi asset desa
- Memaksimalkan Pendapatan dari kas desa
- Pelelangan kas desa secara terbuka
- Meningkatkan peran Lembaga Desa yang ada (BPD, LPMD, PKK, BKM, Karangtaruna, Linmas, RT/RW, Takmir Masjid,dll ) dalam pembangunan
- Melobi Dinas Terkait untuk pelaksanaan pembangunan
- Melakukan trip dusun dan laporan pertanggungjawaban
JANGKA MENENGAH
- Merintis pembangunan Mushola di Kantor Desa
- Berperan aktif dalam tim tarling desa
- Meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan melalui lomba-lomba kebersihan lingkungan
- Bersama dinas dan lembaga terkait (PPL, Gapoktan, P3A) berperan dalam meningkatkan kesejahteraan petani
JANGKA PANJANG
- Pengerasan jalan - jalan di Desa Suruhkalang
- Merintis pembangunan Gedung Pertemuan sekaligus sebagai Gedung Olahraga
III
STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN'
DAN SASARAN KEGIATAN
3.1. STRATEGI
a.Menjalin kerjasama dengan berbagai
pihak
b.Memotivasi masyarakat miskin agar
bangkit dari kehidupan yang serba kekurangan agar lebih sejahtera
c.Menerapkan nilai-nilai dan prinsip
yang baik dalam usaha penanggulangan kemiskinan
d.Membangun kelembagaan yang sehat dan
berpihak pada warga miskin
3.2. SASARAN KEGIATAN
a. Memberikan bantuan pinjaman kepada
warga miskin yang membutuhkan modal usaha
b. Memberikan pelatihan untuk
meningkatkan kualitas SDM untuk warga miskin
c. Memberikan tambahan asupan gizi bagi
ibu hamil dan balita warga miskin
d. Memberikan pelayanan gratis pada
warga miskin pendeerita TBC dan penyakit menular lainnya
e. Memberikan santunan beasiswa bagi
anak usia wajib belajar yang kekurangan biaya
f. Membangun
dan memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak
g. Membangun saluran air hujan dan
drainase
h. Pembangunan Pamsimas
i. Membangun sumber mata air untuk
persediaan air bersih
j. Membangun
MCK dan tempat sampah
k. Membangun
pemukiman yang sehat
IV
ANALISIS PERMASALAHAN
4.1. ANALISIS PERMASALAHAN, POTENSI
DAN KEBUTUHAN
Berikut ini
hasil kajian permasalahan yang ada setelah diadakan rembug warga tingkat desa,
disepakati urutan prioritas permasalahan sbb:
Tabel. 7. Analisis Permasalahan.
No.
|
Urutan prioritas masalah
|
Faktor rumusan / penyebab
|
Batasan masalah
|
Potensi
|
Solusi
|
Prioritas Masalah
|
Manfaat
|
1
|
Kondisi jalan yang sudah rusak dan
sebagian masih berupa tanah
|
a. Keterbatasan dana
b. Tidak adanya saluran drainase air hujan merusak jalan
|
Jalan rusak
Pembuatan saluran drainase di samping jalan
|
a. Adanya iuran pembangunan
b. Tenaga kerja lokal
|
Perbaikan jalan
Pembangunan sal. drainase
|
Prioritas
|
Memperlancar akses penjualan hasil
pertanian dan perdagangan
|
2
|
Belum adanya talud penyangga jalan
|
a.
Keterbatasan
biaya
b.
Kurangnya
perencanaan dalam pemb. fisik
|
Pembangunan Talud jalan
|
a.
Adanya iuran
pembangunan
b.
Tenaga kerja
lokal
c.
Gotong royong
d.
Tingginya
partisipasi Kepala Desa
|
Pembuatan Talud Jalan
|
Prioritas
|
Menahan jalan agar tidak longsor
|
3
|
Banyak rumah yang kondisinya kurang
layak huni
|
Tidak punya biaya untuk perbaikan
|
Perbaikan rumah tidak layak huni
|
a.
Tenaga kerja
lokal
b.
Gotong royong
|
Perbaikan rumah sesuai standar
|
Prioritas
|
Lingkungan yg bersih dan sehat
|
4
|
Kesulitan mendapat modal usaha
|
a.
Tidak ada
jaminan
b.
Birokrasi
pinjam terbelit-belit
c.
Tidak adanya kepercayaan
dari Bank
|
Kurangnya modal usaha
|
Ada Unit Pengelola Keuangan BKM sedyo
Mulyo
|
Pinjaman Modal Bergulir
|
Prioritas
|
Menambah modal usaha.
Meningkatkan penghasilan
|
5
|
Minimnya ketrampilan
|
a.
Terbatasnya
informasi
b.
Tidak ada biaya
|
Peningkatan ketrampilan usaha
|
Ada lembaga kursus (menjahit, komputer, HP)
Adaa UPS
|
Pelatihan Ketrampilan
Penyaluran tenaga kerja
Pembeerian modal usaha
|
Prioritas
|
- Mengurangi pengangguran
- Menciptakan peluang
usaha
- Diversifikasi usaha
|
6
|
Minimnya pengetahuan tentang manajemen
kewirausahaan
|
a.
Kurangnya
informasi
b.
Masih dibatasi
oleh metode pengelolaan tani secara turun-menurun
|
Peningkatan pengetahuan mengenai
manajemen usaha
|
Ada UPS BKM
Ada DIperindagkop
|
Pelatihan kewirausahaan
Pelatihan manajemen usah
Pemberian modal
|
Prioritas
|
Meningkatkan kemampuan dalam mengelola
usah secara profesional
|
7
|
Banyaknya Jompo / Lansia yang
telantar
|
a.
Tidak adanya
sanak keluarga
b.
Tidak ada
lembaga/ yayasan yang khusus merawat para lansia
|
Santunan / perawatan para Lansia
|
Ada UPS BKM
Ada Dinas Sosial
|
Penyediaan tempat perawatan lansia
Pemberian santunan sec. berkelanjutan
|
Prioritas
|
Meningkatkan kepedulian warga
Para lansia tidak telantar
|
8
|
Banyaknya anak putus sekolah dari
warga miskin
|
a.
Biaya sekolah
mahal
b.
Kurangnya
pendapatan
|
Banyak anak yang tidak melanjutkan
sekolah
|
Ada dana BOS
Ada Ups BKM
Ada Komite Sekolah
|
Pemberian beasiswa secara
berkelanjutan
|
Prioritas
|
Mengurangi jumlah anak putus sekolah
Menigkatnya SDM
Kesempatan pendidikan bagi warga
miskin
|
9
|
Kurangnya Kesehatan dan Gizi Balita
serta ibu hamil
|
a.
Kurangnya
pengetahuan / informasi
b.
Tidak pernah
mengikuti kegiatan Posyandu
c.
Tidak adanya
biaya untuk merawat Balita
|
Ada ssebagian balita yang kekurangan
gizi
|
Ada kader Posyandu
Ada Pukesmas
Ada Dinas Kesehatan
|
Pemberian makanan tambahn bagi Balita
Pendirian poliklinik ibu dan anak
|
Prioritas
|
Meningkatkan kesehatan Balita dan Ibu
Hamil
|
10
|
Adanya penyakit menahun TBC dan endemi
DB dan Cikungunya
|
a.
Kondisi
lingkungan kumuh
b.
Kurang
pengetahuan dalam kesehatan
c.
Kurang biaya
berobat
|
Mewabahnya penyakit Demam Berdarah,
Chikungunya
|
Ada UPS
Ada Alat Fogging
Ada Dinas Kesehatan
|
Pengobatan gratis
Penyuluhan kesehatan
Penyemprotan rutin
|
Prioritas
|
Warga terhindar penyakit menular
|
11
|
Tidak adanya tempat pembuangan sampah
|
a.
Tidak punya
lahan untuk pembuangan sampah,sehingga dibuang di sungai
b.
Kurangnya
kesadaran msyarakat
|
Kurangnya tempat pembuangan sampah
|
Adanya Dinas Kebersihan Kota
Adanya UPL BKM
|
Penyediaan sarana tempat pembuangan
sampah di tiap rumah
Pengelolaan sampah menjadi kompos
|
Prioritas
|
Menciptakan kondisi lingkungan
pemukiman yang bersih dan sehat
|
12.
|
Belum ada saluran PDAM
|
a. Keterbatasan biaya
b. Kurangnya perencanaan dalam pemb. fisik
|
Pembangunan Pamsimas
|
a. Adanya iuran pembangunan
b.Tenaga kerja lokal
c.Gotong royong
d.Tingginya partisipasi Kepala Desa
|
Pembangunan Pamsimas
|
Prioritas
|
Ketersediaan Air bersih
|
PEMBERDAYAAN
DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
( PKK )
TIM
PENGGERAK DESA SURUHKALANG
Alamat:DesaSuruhkalangKec.JatenKab.KaranganyarKodePos
57771
= SUSUNAN TIM
PENGGERAK PKK DESA
SURUHKALANG =
PEMBINA
|
Bp. EKO BUDI PRASETIYO (Kepala
Desa)
|
KETUA
WAKIL KETUA
|
Ny. NURYUNI
HANDAYANI, S.Ag.
Ny. HAIDAR
AFANDI
|
SEKRETARIS
I
SEKRETARIS II
|
Ny. MARYANI
Ny. SURATI
|
BENDAHARA I
BENDAHARA II
|
Ny.
MUTMAINAH
Ny. SRI
WAHYUNI
|
POKJA
I :
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
|
Ny. Hj. SRI LASTUTIK
Ny. SRI SUPARMI
1.
Ny.
SUYAMTI ( Suruhtani)
2. Ny. SASTRO HASMORO
3. Ny. SUMADI
4. Ny. WENI INDRASTUTI
5. Ny. TRI BUDI
HASTUTI
|
POKJA II:
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
|
Ny. JOKO PARWANTO
Ny. ESTU
HANDAYANI
1.
Ny.
HARTOPO
2.
Ny. PARWANTO
3.
Ny. SUGIYATI FAJAR
4. Ny. SLAMET
5. Ny. NINIK
SETYOWATI
|
POKJA
III :
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
|
Ny. SRI SUWARSIH
Ny. TITIK
SUKASTINI
1.
Ny.
MENIK
2. Ny. SUYAMTI (Sanggrahan)
3. Ny. SUMARSIH
4. Ny. SRI PURWANI
5.
Ny.
SULASTRI
|
POKJA IV:
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
|
Ny. SETYANINGSIH
Ny. NENI
1.
Ny.SULBANI
2.
Ny.KUSNAN
RAHARJO
3.
Ny.UMI LARTANTIYAH
4.
Ny.TONDO
MARYATNO
5.
Ny.
SUDIYEM
6.
Ny.
SRI PUJI RAHAYU
7.
Ny. RIDWAN
|
Referensi