Sungai di Pakistan

Sungai-sungai di Pakistan dengan sungai Indus sebagai sungai utamanya (garis biru gelap-tebal).

Sungai di Pakistan sebagian besar terhubung dengan sungai Indus sebagai sistem sungai utamanya. Pada tahun 1960, Pemerintah Pakistan dan Pemerintah India telah menandatangani Perjanjian Perairan Indus yang mengatur pembagian air dari anak sungai yang terhubung dengan sungai Indus. Di Pakistan, telah dibuat Sistem Irigasi Cekungan Indus yang dimanfaatkan untuk persediaan air minum dan irigasi bagi lahan pertanian. Sungai-sungai di Pakistan yang terletak di cekungan sungai Indus menjadi penyebab banjir yang utama di Pakistan selama paruh kedua abad ke-20 M hingga dasawarsa pertama abad ke-21 M. Selain itu, sungai-sungai di Pakistan yang terletak di bagian timur cekungan sungai Indus mengalami kekeringan akibat Perjanjian Perairan Indus yang memberikan hak penggunaan air sungainya kepada India.

Sistem sungai

Pakistan adalah salah satu negara di dunia yang wilayahnya sangat kering. Sistem sungai utama di Pakistan adalah sistem sungai Indus yang memiliki enam sungai yaitu sungai Indus, sungai Chenab, sungai Jhelum, sungai Ravi, sungai Beas, dan sungai Sutlej. Pasokan air pada sistem sungai Indus berasal dari pencairan gletser, pencairan salju, hujan dan limpasan.[1]

Pemanfaatan

Pada tanggal 19 September 1960, Pemerintah Pakistan dan Pemerintah India telah menandatangani Perjanjian Perairan Indus. Penandatanganan dari pihak Pemerintah Pakistan adalah Muhammad Ayub Khan selaku Presiden Pakistan. Sedangkan penandatangan dari pihak Pemerintah India adalah Jawaharlal Nehru selaku Perdana Menteri India. Penandatanganan oleh kedua pihak dilakukan di Karachi. Perjanjian Perairan Indus melibatkan pihak penengah yaitu Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan selaku anggota Grup Bank Dunia.[2] Perjanjian Perairan Indus mengatur pemanfaatan air dari sungai-sungai lintas batas di wilayah bagian barat India yang mengalir ke Pakistan.[3]

Cekungan sungai Indus di Pakistan dimanfaatkan untuk membuat sistem irigasi berkesinambungan bernama Sistem Irigasi Cekungan Indus. Semua sektor ekonomi di Pakistan mengandalkan ketahanan pangan pokok dan pasokan air melalui irigasi dari Sistem Irigasi Cekungan Indus.[4] Sekitar 87% dari total persediaan air di Pakistan berasal dari Sistem Irigasi Cekungan Indus.[5]

Sungai-sungai yang masuk dalam Sistem Irigasi Cekungan Indus meliputi aliran utama sungai Indus dan aliran dari anak sungai yang terhubung dengan sungai Indus. Beberapa anak sungai Indus yang tergabung dalam Sistem Irigasi Cekungan Indus yakni sungai Kabul, sungai Jhelum, sungai Chenab, sungai Ravi, dan sungai Sutlej. Sistem Irigasi Cekungan Indus didukung dengan infrastruktur berupa 3 waduk penyimpanan serbaguna, 19 bendungan, 12 kanal penghubung antar-sungai, 45 komando kanal irigasi utama dan 120.000 aliran air yang mengalirkan air ke lahan pertanian. Luas lahan pertanian yang dialiri sekitar 18 juta ha. Kanal-kanal pada Sistem Irigasi Cekungan Indus digunakan bersamaan dengan sumur bor pribadi yang dipakai untuk proses ekstraksi air tanah.[4]

Bencana alam

Banjir

Banjir sering terjadi pada wilayah cekungan sungai Indus di Pakistan.[6] Pada rentang waktu antara tahun 1950 hingga 2010, telah terjadi sebanyak 21 kali banjir bandang di cekungan Sungai Indus di Pakistan. Sebanyak 8.887 orang meninggal sebagai korban banjir bandang selama rentang waktu tersebut. Selain itu, banjir bandang pada rentang waktu tersebut mengakibatkan kerusakan pada 109.822 desa dan menyebabkan kerugian ekonomi sekitar $19 miliar.[7]

Kekeringan

Kekeringan juga terjadi di wilayah cekungan sungai Indus di Pakistan.[6] Perjanjian Perairan Indus yang disepakati pada tahun 1960 membuat India sebagai daerah hulu sungai Ravi dan sungai Sutlej memperoleh hak penuh atas pemanfaatan perairannya. Karena itu, aliran sungai Ravi dan sungai Sutlej yang terletak di bagian timur Pakistan hampir mengering. Sungai Ravi dan sungai Sutlej akhirnya dipasok oleh air dari kanal-kanal yang terhubung dengan anak sungai di bagian barat Pakistan. Kondisi kekeringan di sungai Ravi dan sungai Sutlej telah mengubah morfologi sungai pada dasar sungai kedua sungai tersebut.[8]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Mustafa, D., Akhter, M., dan Nasrallah, N. (Agustus 2013). Understanding Pakistan's Water-Security Nexus (PDF) (dalam bahasa Inggris). Washington, D.C.: United States Institute of Peace. hlm. 8. ISBN 978-1-60127-184-6. 
  2. ^ Sachan, K. B., dan Nisar-Ul-Haq (Januari 2014). "Relevance of Indus Water Treaty–A Key for Sustainable Bilateral Relation between India and Pakistan". Innovative Energy Technology Systems and Environmental Concerns: A Sustainable Approach (PDF). hlm. 73–74. ISBN 978-93-84144-81-4. 
  3. ^ Institute for Defence Studies and Analyses (September 2010). Water Security for India: The External Dynamics (PDF) (dalam bahasa Inggris). New Delhi: Institute for Defence Studies and Analyses. hlm. 10. ISBN 81-86019-83-9. 
  4. ^ a b Yu, W., dkk. (2013). The Indus Basin of Pakistan: The Impacts of Climate Risks on Water and Agriculture (PDF) (dalam bahasa Inggris). Washington, D.C.: Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan. hlm. 1. ISBN 978-0-8213-9874-6. 
  5. ^ Techno Consult International - Water Division (November 2017). Supplementary Linked Document 25: Climate Risk and Vulnerability Analysis Report (PDF) (dalam bahasa Inggris). The Government of Balochistan. hlm. 3. 
  6. ^ a b Malik dan Ashraf 2021, hlm. 1.
  7. ^ Ali, Akhtar (2013). Indus Basin Floods: Mechanisms, Impacts, and Management (PDF) (dalam bahasa Inggris). Metro Manila: Bank Pembangunan Asia. hlm. 3. ISBN 978-92-9254-284-9. 
  8. ^ Malik dan Ashraf 2021, hlm. 45.

Daftar pustaka