Sulthani Abdullah
Sulthani awalnya belajar di Arabiyah School asuhan Syekh Abbas Qadhi Ladang Laweh. Sulthani kemudian ingin melanjutkan ke Thawalib Parabek. Namun, karena madrasah itu dianggap menganut paham kaum Muda, maka Syekh Abbas tidak mengizinkannya. Sehingga Sulthani disuruhnya untuk mengantarkan surat kepada Syekh Sulaiman ar-Rasuli dan mendesaknya agar mengambil langkah untuk mengubah surau Canduang yang dipimpinnya itu menjadi madrasah. Sulthani merupakan alumni angkatan pertama MTI Canduang. Setelah pulang dari menunaikan ibadah Haji, ia mengganti namanya dari Sulthani menjadi Sultha‘in Abdullah. Beliau kemudian menjadi menantu Inyiak Canduang. Ahmad Fuadi, pengarang novel Negeri 5 Menara, ialah cucu Buya Sulthani Abdullah.[3] Rujukan
|