Madrasah Tarbiyah Islamiyah Bayur, disingkat MTI Bayur, adalah pondok pesantren yang terletak di Bayur, Agam. Lembaga pendidikan ini didirikan oleh Syekh Muhammad Salim Bayur, ulama Naqsyabandiyah dan tokoh Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
Sejarah
Pada 1915, Syekh Salim yang baru menyelesaikan pendidikannya di Makkah membuka halakah pengajian di Bayur. Sistem ini berlanjut sampai 1928, saat beberapa halakah Kaum Tua di Minangkabau berubah menjadi madrasah. Syekh Salim bersama Buya H. Sulthani Abdullah Dt. Rajo Dubalang, ketua Persatuan Tarbiyah Islamiyah periode 1930-1931, mendirikan MTI Bayur pada 5 Mei 1930. Syekh Sulaiman ar-Rasuli kemudian mengirimkan beberapa murid MTI Canduang dari Bayur untuk membantu Syekh Salim. Alumni pertama MTI Canduang yang mengajar di MTI Bayur ialah Buya H. Muhammad Taher Dt. Rajo Endah.[1][2]
Pada 1980, MTI Bayur mengalami kekurangan santri dan pengajar sehingga beberapa mata pelajaran kitab kuning ditiadakan. Pada waktu yang sama, MTI Bayur secara resmi mengikuti jurusan IPS sebagai dampak dari kebijakan masa itu yang mengharuskan jurusan sesuai dengan sekolah negeri terdekat. MTI Bayur akhirnya kembali kepada jurusan agama pada 2007.[1] Beberapa mata pelajaran yang sempat dihapuskan seperti balagah dan tarikh diajarkan kembali di MTI Bayur.[3]
Pendidikan
Program studi yang berlaku di MTI Bayur sama dengan yang diterapkan oleh MTI Canduang dan MTI-MTI lainnya, yakni program Tarbiyah selama tujuh tahun diiringi dengan program Tsanawiyah pada kelas II-IV Tarbiyah dan Aliyah pada kelas V-VII Tarbiyah. Kurikulum yang dipakai adalah perpaduan antara kurikulum dari kitab-kitab kuning dengan kurikulum dari Kementerian Agama Republik Indonesia.[4]
MTI Bayur merupakan salah satu pondok pesantren di Sumatera Barat yang mempelajari ilmu falak.[1]
Rujukan
Pranala luar