Orang Maguindanao adalah bagian dari kelompok etnis Moro, yang merupakan kelompok etnis Filipina terbesar keenam. Nama mereka berarti “penghuni dataran banjir”.
Etimologi
Secara umum, nama "Maguindanao" diterjemahkan menjadi "penghuni dataran banjir". Namun, nama ini berakar dari kata danao (juga danaw, ranaw, atau lanaw), yang bisa berarti "danau". Jadi, nama itu juga bisa diterjemahkan sebagai "penghuni danau", identik dengan suku tetangga, orang Maranao dan Lanun. Namun, hanya dua suku ini: Maranao dan Iranun, yang masih menggunakan bahasa yang dapat dimengerti satu sama lain.[2][3]
Nama "Maguindanao" diubah oleh sumber Spanyol menjadi "Mindanao", yang menjadi nama untuk pulau Mindanao.[3]
Musik
Penduduk asli Maguindanaon memiliki budaya musik berupa kulintang, dan agung yang ditemukan baik di kalangan suku Muslim dan non-Muslim di Filipina Selatan.
Bahasa
Bahasa Maguindanao merupakan bahasa asli orang Maguindanao.[4] Selain itu, mereka mampu berbicara bahasa Filipino, dan Inggris dalam berbagai tingkat kefasihan. Karena banyaknya pendatang Cebuano yang masuk ke Mindanao, banyak orang Maguindanao yang lancar berbahasa Cebuano.
Bahasa Arab, bahasa Semit Tengah, digunakan oleh sebagian kecil orang Moro, sebagai bahasa liturgi Islam. Namun, sebagian besar orang Maguindanao tidak menggunakan bahasa Arab di luar tujuan keagamaan.