STRABAG SE adalah sebuah perusahaan konstruksi yang berkantor pusat di Wina, Austria. STRABAG merupakan perusahaan konstruksi terbesar di Austria dan merupakan salah satu yang terbesar di Eropa. Perusahaan ini eksis di Austria dan Jerman, serta di sejumlah negara di Eropa Tengah, Timur, dan Tenggara, dan Barat, lalu di Semenanjung Arab, serta di Kanada, Cile, Tiongkok, dan India.
Sejarah
STRABAG berasal dari dua perusahaan, yakni:
- Baumeister Lerchbaumer-Isola-KG,[2] yang didirikan oleh Anton Lerchbaumer Sr. (1879 - 1954) dan anak tirinya, Franz Isola (1901 - 1968) pada tahun 1929. Pada tahun 1954, Anton Lerchbaumer Sr. meninggal, sehingga Franz Isola menjadi manajer tunggal perusahaan tersebut. Pada 1968, Franz Isola meninggal, sehingga Anton Lerchbaumer Jr. (1913 - 1974) menjadi manajer perusahaan tersebut. Perusahaan ini kemudian mengubah namanya menjadi ILBAU AG pada tahun 1972.[2]
- Strassenwalzenbetrieb, yang didirikan pada tahun 1895 dan mengubah namanya menjadi STRABAG pada tahun 1930.[3]
ILBAG dan STRABAG lalu dibeli oleh Bauindustrie Beteiligungs Aktiengesellschaft (BIBAG). BIBAG kemudian mengubah namanya menjadi STRABAG SE dan melantai di Bursa Saham Wina pada tahun 1998.[3] Pada tahun 1999, STRABAG mengakuisisi Strubag. Pada tahun yang sama, STRABAG SE resmi menarik pencatatan sahamnya di Bursa Saham Wina.[3]
Pada tahun 2000, perusahaan ini memulai serangkaian langkah strategis untuk menyeragamkan semua bisnisnya dengan merek "STRABAG". Di Austria, ILBAU dan STUAG digabung untuk membentuk STRABAG AG. Setahun kemudian, STRABAG SE resmi menjadi pemegang saham utama STRABAG AG (berkantor pusat di Koln).[3]
Perusahaan ini kemudian mengakuisisi Deutsche Asphalt Group pada tahun 2002, Walter Bau Group pada tahun 2005, mayoritas saham Ed. Züblin pada tahun 2005, Adanti SpA, KIRCHNER Holding GmbH, F. Kirchhoff AG, dan Deutsche Telekom Immobilien und Service GmbH pada tahun 2008.[3]
Pada tahun 2007, STRABAG SE resmi mengadakan penawaran umum perdana di Bursa Saham Wina.[3]
Pada bulan Desember 2013, Mahkamah Agung Republik Slovakia memvonis bahwa salah satu anak usaha STRABAG Group bersalah karena terlibat dalam kartel pada lelang pengadaan Jalan Tol D1 dari Mengusovce ke Jánovce (bersama anak usaha Skanska dan Mota-Engil) pada tahun 2004 silam.[4]
Pemegang saham
Pemegang saham STRABAG saat ini adalah Raiffeisen, UNIQA, Rasperia Trading milik Oleg Deripaska, dan Raiffeisen-Holding Niederösterreich-Wien milik Hans Peter Haselsteiner.[5]
Manajemen
Chairman dewan pengawas STRABAG adalah Alfred Gusenbauer, sementara CEO STRABAG adalah Thomas Birtel.[6]
Struktur
Perusahaan ini terbagi menjadi beberapa divisi, yakni Konstruksi Bangunan & Teknik Sipil, Infrastruktur Transportasi, serta Konsesi & Divisi Khusus.[7]
Proyek besar
Proyek besar yang pernah digarap oleh STRABAG antara lain Mercusuar Alte Weser di Laut Utara yang selesai pada tahun 1964,[8] Bandar Udara Internasional Basra di Irak yang selesai pada tahun 1988,[9] Copenhagen Metro di Denmark yang selesai pada tahun 2002,[10] Terowongan Kedua Manapouri di Selandia Baru yang selesai pada tahun 2002,[11] Terminal Kedua Bandara Sofia di Bulgaria yang selesai pada tahun 2006,[12] Terowongan Vrmac di Montenegro yang selesai pada tahun 2007,[13] Terowongan Limerick di Irlandia yang selesai pada tahun 2010,[14] dan Terowongan Air Ketiga Niagara di Kanada yang selesai pada tahun 2013.[15]
STRABAG saat ini sedang membangun sistem bus transit di Dar es Salaam, Tanzania yang diharapkan selesai pada tahun 2015.[16] STRABAG juga terlibat dalam proyek konstruksi HS2 lot S1 dan S2, sebagai bagian dari joint venture, dengan konstruksi dimulai pada tahun 2018/2019.[17]
Referensi
Pranala luar