Stasiun ini dibuka bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api mulai dari Purwokerto Timur menuju Sokaraja pada tanggal 5 Desember 1896.[3] Letak stasiun ini berdekatan dengan Pabrik Gula Kalibagor, salah satu pabrik gula terbesar di Kabupaten Banyumas, sehingga selain melayani penumpang, juga melayani angkutan tebu dan gula.[4]
Stasiun beserta jalur kereta apinya ditutup untuk pelayanan penumpang pada tahun 1978 karena prasarana yang tua dan kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Kini, bangunan stasiun berubah menjadi rumah penduduk. Stasiun ini sempat diaktifkan untuk stasiun operasi persilangan KA angkutan bahan bangunan PLTA Mrica hingga proyek tersebut hampir rampung pada 1986, serta membangun sepur simpang yang terletak di antara Halte Gumiwang dan Halte Binorong, dan pemberhentian kereta api di Stasiun Mantrianom.[5]
Berdasarkan Buku Ikhtisar Lintas Jawa yang diterbitkan oleh Perumka tahun 1992, stasiun ini memiliki lima jalur kereta api dengan keunikan, yaitu jalur lurus yang mengarah ke Purwokerto Timur berada di jalur 3, sedangkan jalur lurus yang mengarah ke Banjarsari berada di jalur 2.[6]
Reaktivasi
Berdasarkan Lampiran Perpres No. 79 tahun 2019, jalur kereta api ini rencananya akan diaktifkan kembali guna mendukung pembangunan infrastruktur dalam rangka meningkatkan konektivitas antar kawasan melalui pengembangan angkutan massa yang mudah dan cepat.[7]
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
^Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. hlm. 12-126.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Lampiran Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal – Semarang – Salatiga – Demak – Grobogan, Kawasan Purworejo – Wonosobo – Magelang – Temanggung, Dan Kawasan Brebes – Tegal – Pemalang