Lysaker adalah satu dari dua stasiun asli Drammenbanen yang terletak di kota Bærum, dibuka pada 7 Oktober 1872. Bangunan stasiun asli, dirancang oleh Georg Andreas Bull, terbakar pada tahun 1914 dan digantikan bangunan stasiun baru yang dirancang oleh Adalbert Kielland. Pada tahun-tahun berikutnya tampilan jalur ganda dan di atas tanah diperkenalkan. Stasiun ini kemudian dibongkar pada tahun 1987 untuk memberi ruang pada stasiun yang dirancang oleh Arne Henriksen. Umumnya stasiun ini hanya melayani kereta komuter, dan diberi nama Lysaker/Fornebu dari tahun 1990 ke 2000 karena kedekatannya dengan Bandar Udara Oslo, Fornebu. Stasiun dibangun kembali pada tahun 2006 hingga 2009 yang dikembangkan dari dua menjadi empat jalur. Stasiun ini terhubung dengan Askerbanen pada tahun 2011.
Sejarah
Stasiun Bull
Proposal untuk jalur kereta api antara Oslo dan Drammen dimulai tahun 1864 dan perencanaan dimulai dua tahun berkutnya. Hal ini melibatkan penentuan lokasi stasiun. Meskipun pilihan untuk menempatkan satu stasiun di pusat kota di Sandvika tidak mendapat pertentangan, tidak ada kesepakatan antara pemilihan stasiun di Østre Stabekk dan Lysaker. tempat kedua dipilih karena kedekatannya dengan Oslofjord dan lokasinya yang dekat dengan air terjun.[1]
Bangunan stasiun asli di Lysaker dirancang oleh Georg Andreas Bull.[2] Stasiun Lysaker dan Drammenbanen dibuka pada 7 Oktober 1872.[3] Stasun ini memberi dampak langsung ke lingkungan sekitarnya, merangsang pembangunan komersial dan perumahan swasta.[4]
Stasiun Kielland
Bangunan Stasiun Bull terbakar habis pada tahun 1914 dan digantikan dua trahun berikutnya dengan bangunan baru.[5] Pada waktu itu diputuskan bahwa jalur yang melewati Lysaker akan ditingkatkan dan Lysaker menjadi stasiun pertama di jalur tersebut yang dirancang sebagai stasiun layang. Jalur terletak di jalur layang dengan sebuah peron pulau dengan stasun di sebelahnya, sebagai stasiun pertama di Norwegia yang dirancang untuk jalur ganda. Bangunan stasiun baru dirancang dengan gaya barok dan dirancang oleh Adalbert Kielland dari NSB Arkitektkontor.[6] Satu tahun berikutnya jembatan kayu di atas Lysakerelven digantikan dengan jembatan batu.[7]
Jalur dari Sandvika menuju Oslo mengalami perbakan besar pada tahun 1917 hingga 1922. Mulai tahun 27 Februari 1917 sebuah jalur persilangan dibangun di Lysaker dan lalu lintas sepur standard diberikan di jalur utara. Berikutnya jalur selartan dibangun, dan digunakan oleh kereta sepur semput. Teteapi kedua jalur memiliki sepur ganda. Operasional sepur standard penuh dimulai pada 9 Februari 1920, meskipun sistem sepur ganda tidak dihilangkan hingga tahun 1922. Traksi listrik dimulai pada 30 Agustus 1922.[8] Sistem pengaman dipasang pada 29 Juli 1924. Mulai tahun 1922 waktu antara diperkenalkan pada kereta antara Sandvika dan Stasiun Oslo Barat.[9]
Selama Perang Dunia II Stasiun Lysaker mengalami lima kali misi sabotase yang dilakukan oleh Gerakan Perlawanan Norwegia, yang menggunakan setangki bahan bakar, terpasang atau tidak di gerbong, untuk diledakkan. Sabotase tersebut terjadi pada 16 Desember 1944 dan 9, 10, 12 dan 13 Januari 1945. Pada 13 Januari, sebuah truk tangki juga diserang. Terdapat tiga serangan lain di Lysaker pada tahun 1944 dan 1945, dua di antaranya dilakukan di bengkel dan pabrik.[10]Sabotase Jembatan Lysaker juga terjadi tepat di sebelah stasiun.[11]
Stasiun Henriksen
Perbaikan penuh stasiun dilakukan pada tahun 1987. Insentif utamanya adalah Administrasi Jalan Raya Norwegia yang menginginkan bangunan stasiun dibongkar untuk memberi ruang persimpangan baru menuju Jar.[12] Karena itu, bangunan stasiun Kielland dihancurkan pada tahun 1987. Bangunan stasiun baru, dirancang oleh NSB Arkitektkontor dan Arne Henriksen, dibangun dengan bahan utama kaca dan beton dengan pintu masuk besar dominan yang memperlihatkan tangganya. Di peron pulau terdapat tempat pembelian tiket yang dibangun dari baja dan kaca. Peron diteduhi atap dari kayu laminasi dan triplek yang disangga oleh baja perkerasan. Atap mengikuti bentuk peron yang melengkung dan dilengkapi dengan atap pelana..
Stasiun Lysaker merupakan stasiun kereta api terdekat dengan Bandar Udara Oslo, Fornebu. Mulai 27 Mei 1990, Scandinavian Airlines System dan Norges Statsbaner memulai kerjasama untuk memberikan penghubung lebih mudah utuk kereta api dan maskapai penerbangan. Proyek ini membuat stasiun diubah namanya menjadi Lysaker/Fornebu dan terdapat bus khusus antara stasiun dan terminal bandara.[13] NSB mengubah jadwal mereka sehingga seluruh kereta InterCity Express dan jarak jauh pada Drammenbanen akan berhenti di Lysaker.
Stasiun Lysaker menerima kendali lalu lintas terpusat pada 3 Desember 1992 dan setelah itu hanya memiliki awak untuk penjualan tiket. Kereta Cepat Bandara mulai berhenti di Stasiun Lysaker pada 8 Oktober 1998, pada hari yang sama saat Bandar Udara Oslo, Fornebu ditutup.[14] Nama Lysaker/Fornebu tetap digunakan hingga 9 januari 2000. Pada waktu tersebut lalu lintas menuju Lysaker sangat besar, meskipun tanpa bandara, sehingga NSB terus melanjutkan perhentian kereta cepat di Lysaker.
Stasiun Snøhetta
Proposal peningkatan Drammenbanen untuk bisa menampung lebih banyak kereta dimulai pada tahun 1991. Hasilnya adalah Askerbanen, yang dibangun dalam dua tahap antara 2005 dan 2011. Salah satu bagian yang dibangun, terdiri dari Terowongan Bærum yang akan memungkinkan kereta berjalan langsung dari Lysaker ke Sandvika, membuat Stasiun Lysaker mendapat perbaikan penuh. Perbaikan termasuk juga pembongkaran banguna stasiun lama dan pembangunan stasiun baru dengan dua peron pulau. Snøhetta memenangkan kompetisi untuk rancangan stasiun. Perbaikan ini memberikan beberapa keuntungan: waktu tempuk perjalanan lebih pendek 7 menit menuju Oslo dengan ketepatan waktu lebih tinggi, kereta yang sebelumnya harus melewati Stasiun Skøyen bisa langsung menuju ke Lysaker dan kapasitas yang meningkat hampir dua kali lipat memungkinkan tambahan 11 kereta setiap jamnya.[15]
Rencana zonasi untuk stasiun disetujui pada tahun 1998 dan permintaan untuk aksesibilitas difabel dimulai pada tahun 2003, membuat perbedaan antara rencana tersebut dan peron yang melengkung. Ini juga menjadi tantangan bagi kereta Class 70, karena memberikan jarak yang cukup lebar.[16] Permasalahan berpusat pada Jembatan Vollsveien, apakah itu cagar budaya atau bukan, apakah itu bisa dibongkar atau tidak untuk membuat peron lurus. Menteri Transportasi dan KomunikasiTorild Skogsholm menyatakan bahwa dia menyalahkan direktur Administrasi Rel Nasional, Steinar Killi.[17] Penggantinya, Liv Signe Navarsete, mengumumkan pada Juli 2006 akan melanjutkan pembangunan mengikuti peron yang miring, meskipun ada beberapa perubahan kecil yang perlu dilakukan.[18]
Pada akhir tahun 1970an ada rencana untuk membangun jalur cabang dari Drammenbanen ke Bandara Oslo, Fornebu. Awalnya rencana dimulai dengan percabangan sekitar 300 meters (980 ft)
di sebelah timur Lysaker dan akan melewati bagian bawah Stasiun Lysaker. Jalur tersebut akan berlanjut ke bandara, tanpa berhenti di Lysaker.[19] Rencana tersebut diubah dan lebih dipilih kendaraan ulang alik. Pada tahun 2007 Ruter mengubah pandangan mereka dan lebih memilih mengoperasikan light rail menuju Fornebu. Administrasi Rel memutuskan untuk menghilangkan aula untuk kendaraan ulang alik dari perencanaan Stasiun Lysaker.[20] Karena pembatalan tersebut terjadi setelah pembangunan stasiun dimulai, Administrasi Rel Nasional meminta kota untuk mengganti kerugian senilai NOK 31 juta.[21]
Pekerjaan meliputi jalur sepanjang 1,2 kilometer (0,75 mi). Pembangunan dimulai pada Februari 2006 dengan perluasan Jembatan Granfoss, untuk memperpanjangnya dan membangun satu jalur paralel baru yang memungkinkan adanya empat jalur. Mulai bulan Mei pekerjaan dimulai pada peron yang baru, yang selesai pada Februari 2007 dan seluruh lalu lintas berpindah ke jalur dan peron baru. Peron lama kemudian dibongkar, dan peron baru yang kedua dibangun, dan selesai pada tahun 2009. Pekerjaan ini membutuhkan 766.000 jam kerja, dan menghabiskan biaya senilai NOK 1,2 miliar. Stasiun dapat digunakan pada 22 Agustus 2009, meskipun peresmian stasiun baru dilakukan pada 1 September 2009. Terowongan Bærum dibuka pada 26 Agustus 2011. Supaya lebih banyak kereta bisa berakhir di Lysaker, sebuah tempat untuk langsir kereta diperlukan. Stasiun Høvik dipilih dan menerima tiga jalur baru. Dengan penyelesaian ini pada 14 Desember 2014 hampir semua kereta yang sebelumnya mengakhiri perjalanan di Skøyen diperpanjang hingga Lysaker.[22]
Fasilitas
Stasiun Lysaker terletak di Drammenbanen, 7 kilometer (4,3 mi) dari Stasiun Oslo Pusat pada ketinggian 7,5 m di atas permukaan laut. Lysaker merupakan stasiun melayang dengan dua peron pulau dan empat jalur. Ke arah timur stasiun terdapat jembatan di atas Lysakerelven sebelum keempat jalur bergabung menjadi dua. Di bagian barat Drammenbanen terpisah, dengan dua jalur menjadi Askerbanen dan melewati Terowongan Bærum.
Stasiun tidak memiliki pegawai, tapi dilengkapi dengan mesin tiket, sebuah ruang tunggu, kios, dan taksi. Terdapat ruang parkir di gedung parkir terdekat.[23] Terminal bus terbagi menjadi dua bagian, satu untuk bus lokal dan satu untuk bus regional. Di kedua bagian terdapat enam peron. Namun karena keberadaan Jalan Raya Eropa E18, stasiun hanya bisa melayani bus dari E18 yang mengarah ke barat, sedang bus yang mengarah ke timur dilayani di perhentian lain di seberang jalan raya. Kepemilikan dan operasional terminal dilakukan oleh Akershus Kollektivterminaler.
Lysaker didominasi kompeks perkantoran dan lebih dari 90% perjalanan berkaitan dengan pekerjaan. Pada tahun 2009 terdapat sekitar 25 ribu pekerjaan dalam radius 800 meters (2.600 ft)
dari stasiun dan wilayah tersebut merupakan salah satu dengan pertumbuhan perkantoran terbesar di Oslo Raya. Lysaker masih merupakan stasiun yang melayani Fornebu, melalui bus ulang alik, di mana terdapat 12 ribu pekerjaan lainnya.
Layanan
Norges Statsbaner melayani Stasiun Lysaker dengan Kereta Komuter Oslo dan juga kereta regional. Ada sekitar lima kereta cepat setiap hari dari Sørlandsbanen yang berhenti di Lysaker. Stasiun ini juga dilayani kereta regional R10 dari Drammenbanen dan Dovrebanen. Terdapat lima kereta setiap jam yang mengarah ke Asker melalui Askerbanen, termasuk L12, L13 dan L14. L12 ke arah barat menuju Kongsberg sedang ke arah timur menuju Gardermobanen, Hovedbanen dan Kongsvingerbanen. L1, sebuah layanan pada Hovedbanen dan Drammenbanen berrjalan setiap 30 menit. Layanan jam sibuk L2x, melayani Østfoldbanen, juga berhenti di Lysaker.[24]
Kereta Cepat Bandara bejalan setiap 20 menit menuju Bandar Udara Oslo, Gardermoen. Ruter menggunakan Stasiun Lysaker sebagai terminal bus utama bagi Lysaker. Stasiun Lysaker berada pada zona tarif 1 dan dilayani oleh rute bus 23, 24, 28, 31, 31E, 36E, 130, 140, 150, 160, 250, dsb.[25] terdapat sekitar 1.400 bus berhenti di Lysaker setiap hari. Feri Ruter B11 menuju Nesoddtangen berjalan dari sebuah dermaga di dekat stasiun.[26]
^"Lysaker stasjon". Asker og Bærums Leksikon (dalam bahasa Norwegian). Budstikka. 27 January 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 May 2014. Diakses tanggal 2 May 2014.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Elton, Lars (3 January 1989). "Arkitektur Vakker stasjonsprofil". Aftenposten (dalam bahasa Norwegian). hlm. 11.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Brynsrud, Espen (6 April 1990). "Tog og fly i samarbeide". Aftenposten (dalam bahasa Norwegian). hlm. 29.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Svenningsen, Jens (25 March 2008). "Regning for banerot". Budstikka (dalam bahasa Norwegian). Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 May 2009.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Bakken, Tor Chr., ed. (2008). "Okkupasjonstiden: Sabotasjeaksjoner i Asker og Bærum". Budstikkas store Asker og Bærum-leksikon (dalam bahasa Norwegian). Oslo: Kunnskapsforlaget. ISBN978-82-573-1534-4.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Hartmann, Eivind; Mangset, Øistein; Reisegg, Øyvind (1997). Neste stasjon (dalam bahasa Norwegian). Gyldendal. ISBN82-05-25294-7.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)