Stasiun dibuka bersamaan dengan Drammenbanen pada 7 Oktober 1872. Bangunan stasiun asli dibangun oleh Georg Andreas Bull dengan gaya Swiss. Stasiun direnovasi pada tahun 1917 hingga 1922, menerima perubahan lebar sepur menjadi sepur standar, elektrifikasi dan bangunan stasiun baru yang dirancang oleh
Ragnvald Utne. Jalur ganda dipasang pada tahun 1955 hingga 1958, termasuk pembangunan Terowongan Asker di timur laut stasiun, dan bangunan stasiun baru dibuka pada tahun 1960. Terowongan Lieråsen dibuka pada tahun 1973, memperpendek jarak menuju Drammen, dan membuat jalur lama berubah menjadi Spikkestadlinjen. Stasiun mengalami renovasi pada tahun 1998 dan lagi pada tahun 2006. Yang terakhir bersamaan dengan pembangunan Askerbanen.
Sejarah
Pembangunan dan stasiun pertama
Transportasi umum pertama antara Asker dan Christiania (Oslo) dimulai pada tahun 1866, saat sebuah jalur feri dibuka.[1] Keputusan untuk membangun Drammenbanen dibuat oleh Parlemen pada 16 Juni 1869. Tanah di pertanian Fusdal dipilih sebagai stasiun yang melayani Asker.[2]
Bangunan stasiun pertama dirancang oleh Georg Andreas Bull. Dikenal sebagai Kelas Asker, rancangan yang sama digunakan juga untuk sebelas stasiun lain di Drammenbanen dan Randsfjordenbanen. Bangunan stasiun asli termasuk yang terluas dan paling terpadu jika dibandingkan dengan ukurannya. DIbangun dengan gaya Swiss, dilengkapi dengan atap sadel dan ada pemisahan antara ruang publik dan tempat tinggal bagi kepala stasiun. Berbeda dari stasiun lain yang umumnya memiliki pintu utama di samping, bukan di depan bangunan.[3]
Jalur dan Stasiun Asker dibuka pada 7 Oktober 1872.[4] Pada tahun 1875 Stasiun Asker memiliki empat pegawai: Seorang kepala stasiun, seorang juru telegram, dan dua kuli. Stasiun melayani 17.466 penumpang pada tahun tersebut, dan pada tahun 1900 menjadi 33.851.[5] Waktu perjalanan dari Asker menuju Stasiun Oslo Barat sekitar satu jam. Adanya rel kereta di Asker membuat penduduk kota membeli atau menyewa pondok liburan di Asker.[6] Pada awalnya muncul pemukiman di sekitar stasiun, tapi setelah lalu lintas meningkat ketertarikan terhadap lingkunga itu semakin besar sejak tahun 1870an. Segera pertokoan bermunculan di dekat stasiun.[7] Sebuh kios Narvesen dibuka di stasiun tersebut pada sekitar pergantian abad.[8] Perkembangannya bertahap. Sejak tahun 1910 Biro Stastistik Norwegia mencatat Stasiun Asker sebagai pemukiman, dengan 20 rumah dan 184 penduduk.
Sepur standar
Lalu lintas pada jalur tersebut meningkat dengan pesat. Dalam beberapa dekade Drammenbanen juga melayani Vestfoldbanen, Randsfjordenbanen dan Sørlandsbanen. Akhirnya disadari jalur tersebut terlalu kecil dan menjadi sering terlambat.[9] Untuk dapat mengatasi lalu lintas yang lebih padat, sebuah perbaikan besar dilakukan pada Drammenbanen pada tahun 1917 sampai 1922. Untuk Stasiun Asker juga meliputi perubahan sepur dari sepur sempit ke sepur standar dan elektrifikasi. Bagian dari Asker dan Sandvika diubah menjadi sepur ganda pada 15 Desember 1918. Perubahan gabungan sepur standar dan sepur sempit dilakukan hingga 13 November 1922, di mana sejak itu hanya sepur standar yang bisa melewatinya. Jalur tersebut juga dielektrifikasi, yang dilakukan pada 26 November 1922.[10]
Sebagai bagian dari perbaikan, sebuah bangunan stasiun baru dibangun di Asker. Dirancang oleh Ragnvald Utne dari NSB Arkitektkontor, stasiun ini selesai pada tahun 1921.[11] Pada dekde pertama abad ke-20 jumlah komuter menuju Oslo meningkat pesat. Pada tahun 1890 hanya ada lima orang dengan tiket bulanan atau tahunan yang melakukan perjalanan ke Oslo, yang meningkat menjadi 430 pada tahun 1930.[12] Pada 1939 terdapat dua bus yang melayani dengan jadwal yang menyesuaikan diri dengan kereta di Asker: satu menuju Slemmestad dan satu menuju Dikemark dan Vardåsen.[13]
Pembangunan jalur ganda antara Asker dan Sandvika dilakukan antara tahun 1953 hingga 1958. Bagian kedua, dari titik di utara Terowongan Asker menuju Stasiun Hvalstad dibuka pada 29 November 1955. Terowongan Asker yang baru, terletak tepat di barat lau stasiun, dibuka pada 8 Desember 1958, lengkap dengan jalur ganda yang baru.[14] Terowongan dipakai dalam dua tahap: Satu jalur mulai 8 Oktober dan dua jalur mulai 8 Desember.[15] Bersamaan dengan itu bangunan stasiun baru didirikan, dirancang oleh NSB Arkitektkontor dan dibuka pada tahun 1960.
Terowongan
Terowongan Lieråsen dibangun untuk memungkinkan jalur ganda dibangun menuju Drammen dan memperpendek perjalanan ke barat sepanjang 12,4 km. Pembangunan dimulai pada tahun 1963, tapi terowongan tertunda karena permasalahan geologis dan dibuka pada 3 Juni 1973. Jalur lama dari Asker menuju Spikkestad dipertahankan dan menjadi Spikkestadlinjen. Dengan pembukaan terowongan tersebut rute keretalokal diubah, sehinggan terdapat dua kereta dari Asker ke Oslo setiap jam, satu dari Drammen, dan satu dari Spikkestad. Kereta tersebut melayani seluruh stasiun dari Asker menuju Sandvika dan langsung menuju Oslo.[16]
Stor-Oslo Lokaltrafikk mengambil alih operasional rute bus di Asker mulai 1 Januari 1975 dan lebih memilih mengarahkan bus ke Stasiun Asker dibandingkan melakukan perjalanan langsung ke pusat kota Oslo.[17] Sejak pertengahan tahun 1984 NSB menghentikan perhentian kereta ekspres di Asker, namun layanan ini dibuka kembali pada tahun berikutnya.[18] Bangunan stasiun lama terbakar habis pada 24 Juni 1992.[19] Bagian dari Asker menuju Drammen menerima pengendalian terpadu bersama dengan pembukaan Terowongan Lieråsen, sedang bagian dari Asker menuju Sandvika baru menerimanya pada 14 Desember 1993. Penghentian kereta otomatis diperkenalkan dari Asker ke Drammen pada 1 Juni 1987, sedang bagian dari Asker ke Sandvika menerimanya pada 12 Desember 1993.
Perencanaan rancangan stasiun baru dimulai pada awal 1990an, awalnya berfokus pada perluasan sebagai bagian dari proyek membuat pusat kota Asker lebih menarik.[20] Mereka tetap mempertahankan bangunan yang sudah ada, tetapi dikembangkan dengan rancangan dari Niels Torp. Underpass ditutup dan digantikan dengan overpass, dan bangunan stasiun baru mendapat lima sepur. Pembangunan dilakukan bertepatan dengan penunjukan stasiun sebagai terminus dari Kereta Cepat Bandara, yang mulai beroperasi tahun tersebut. Pembangunan ini juga meliputi bangunan parkir baru.[21]
Askerbanen dibangun untuk memungkinkan kereta regional untuk mendahului kereta lokal yang melewati Drammenbanen, meningkatkan kapasitas, kecepatan, dan kehandalan melalui Koridor Barat. Bagian pertama adlah bagian antara Asker dan Sandvika, yang dimulai pada tahun 2001 dan dibuka pada 27 Agustus 2005.[22] Peningkatan Stasiun Asker dilakukan pada tahun 2002. Ini meliputi pengembangan stasiun dan pembangunan penopang sepanjang 130-meter (430 ft) sebagai pintu masuk Terowongan Skaugum. Stasiun diperluas dari lima jalur menjadi enam jalur. Pembangunan dilakukan sedemikian rupa sehingga empat jalur dapat tetap beroperasi normal, dengan pekerjaan dimulai dari sisi timur ke barat.[23]
Fasilitas
Stasiun Asker terletak di Drammenbanen, berjarak 23,83 km dari Stasiun Oslo Pusat pada ketinggian 104,6 m di atas permukaan laut. Stasiun ini menjadi terminus untuk dua jalur lainnya: Terminus tenggara untuk jalur ganda Askerbanen, dan terminus timur laut untuk jalur tunggal Spikkestadbanen. Ke arah timur laut seluruh jalur mengarah ke dua terowongan, yang pertama Terowongan Asker sepanjang 416-meter (1.365 ft) pada Drammenbanen. Yang lain adalah terowongan Skaugum sepanjang 3,5 km pada Askerbanen. Di bagian tenggara pada Drammenbanen terdapat Terowongan Lieråsen, sedangkan Spikkestadlinjen bercabang ke selatan.
Stasiun memiliki enam sepur, dilayani oleh dua peron pulau dan dua peron sisi. Sepur diberi nomor dari 1 sampai 6, dengan nomor 1 yang terdekat dengan kota. Di stasiun juga terdapat terminal bus, yang dioperasikan oleh Akershus Kollektivterminaler.[24] Stasiun ini tidak memiliki awak, tapi dilengkapi mesin tiket dan dilengkapi dengan ruan tunggu dan kios tertutup. Seluruh peron memiliki peneduh. Stasiun dilengkapi dengan parkir sepeda terkunci, halte taksi, dan 544 ruang parkir.[25]
Stasiun terletak di sebelah alun-alun kota Asker. Stasiun dibangun untuk memberi kesan monumen, dengan peron, terminal bus, dan jalur pedisterian dibangun dengan gaya yang sama, menggunakan beton kasar, kayu mentah, kaca, baja, dan atap seng. Jalur pedisterian dilengkapi dengan tiang pancang kayu besar.[26] Jalur bawah tanah dirancang oleh Sven Påhlsson dan Erik Wøllo. Termasuk juga lampu LED yang mengarah ke tembok beton yang dilengkapi dengan bermacam warna dan musik elektronik.[27]
Sekitar 4.500 orang tinggal dalam radius satu km dari stasiun, dan sekitar 8.900 orang dalam radus dua km. Terdapat sekitar 4.500 pekerjaan dalam radius satu km. Asker merupakan satu dari empat stasiun transit selain Oslo pada Drammenbanen, bersama dengan Stasiun Drammen, Stasiun Sandvika dan Stasiun Lysaker. Hanya, stasiun ini merupakan yang tersibuk, dengan sekitar 8.400 penumpang per hari pada tahun 2008.[28]
Layanan
Norges Statsbaner melayani Stasiun Asker dengan Kereta Komuter Oslo dan juga kereta regional. Kereta komuter L1, yang mengarah ke utara sepanjang Drammenbanen dan ke selatan ke arah Spikkestadbanen, berjalan setiap setengah jam. L12 menuju Kongsberg dan Eidsvoll berjalan setiap jam, sedangkan L14, yang berjalan sepanjang Kongsvingerbanen, berjalan setiap jam dan berhenti di Asker. Terdapat juga kereta regional yang melewati Askerbanen. Terdapat layanan kereta regional setiap jam dari Vestfoldbanen, R10. Setiap rute memiliki tambahan kereta pada jam sibuk. Dan sekitar lima kereta ekspress dari Sørlandsbanen dan Bergensbanen. Waktu perjalanan untuk kereta lokal atau regional dari Stasiun Oslo Pusat melalui Askerbanen berkisar antara 30 menit.[29]
Kereta Cepat Bandara berangkat setiap 20 menit menuju Bandar Udara Oslo, Gardermoen. Ruter juga menggunakan Stasiun Asker sebagai terminal bus utama untuk Asker. Stasiun Asker berada di zona tarif 2V dan dilayani oleh rute bus 259, 701, 704, 706, 707, 713, 721, 722, 723, 724, 725 726.[30]
^"Asker stasjon". Asker og Bærums Leksikon (dalam bahasa Norwegian). Budstikka. 14 March 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 May 2014. Diakses tanggal 30 April 2014.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Hultgren, John (1 December 2011). "Vil ha bompenger på jernbanen". Aftenposten (dalam bahasa Norwegian). Diakses tanggal 29 April 2014.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Norsk vegplan II – Lokale vegplaner. Norges offentlige utredninger (NOU) 1977: 40B (dalam bahasa Norwegian). Ministry of Transport and Communications. 1977.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Fjerntogene skal igjen stoppe i Asker". Aftenposten (dalam bahasa Norwegian). 25 May 1985. hlm. 25.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Storbrann på Asker stasjon". Aftenposten (dalam bahasa Norwegian). 25 June 1992. hlm. 25.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Grue, Øystein (7 February 1992). "– Her er Asker stasjon!". Aftenposten (dalam bahasa Norwegian). hlm. 5.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Asker stasjon får P-hus" (dalam bahasa Norwegian). 16 March 1998. hlm. 12.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Bjerke, Thor; Holom, Finn (2004). Banedata 2004 (dalam bahasa Norwegian). Hamar / Oslo: Norsk Jernbanemuseum / Norsk Jernbaneklubb. ISBN82-90286-28-7.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Hartmann, Eivind; Mangset, Øistein; Reisegg, Øyvind (1997). Neste stasjon (dalam bahasa Norwegian). Gyldendal. ISBN82-05-25294-7.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Mamen, Hans Chr. (1963). Askers historie (dalam bahasa Norwegian). Asker: Asker skolestyre.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)