Sheol adalah kata dalam Bahasa Ibrani yang merujuk kepada dunia orang mati.[1] Kata ini dalam Bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata hell.[2] Dalam bahasa Yunani, kata ini diterjemahkan dengan kata Hades yang terdapat sekitar 61 kata di dalam Septuaginta.[3] Kata hades merujuk pada suatu tempat yang tidak terlihat.[4] Dalam Perjanjian Lama, kata ini umum dipakai dalam doa dan nyanyian, dan dipahami sebagai suatu tempat di mana orang baik dan orang jahat berada setelah mati.[1][4]
Penggunaan
Dalam Perjanjian Lama, ada 6 cara untuk melihat kata sheol digunakan.[3] Pertama, sheol diperkirakan mempunyai beberapa karakteristik.[3] Sheol sebagai suatu tempat di mana tidak ada yang bisa melarikan diri atau menyelamatkan diri dari tempat itu (Kitab Mazmur 89:48).[3] Sheol sebagai suatu tempat yang tidak memberikan harapan bagi yang telah mati untuk kembali menjadi hidup (Kitab Ayub 7:9).[3] Dalam sheol, tidak ada kegiatan yang dilakukan.[3][5] Sheol adalah tempat yang hampa akan pengetahuan dan hikmat, bahkan tak ada yang memuji Tuhan di sana (Kitab Pengkhotbah 9:10).[3] Sheol juga merupakan tempat akan kegelapan dan keheningan.[3] Kedua, kata ini digunakan untuk menggambarkan sebuah tempat bagi manusia setelah ia meninggal.[3] Ketiga, kata sheol juga merujuk kepada nama tempat di mana orang-orang jahat akan berada setelah meninggal (Kitab Ayub 21:13).[3] Keempat, kata sheol juga menjadi suatu tempat yang menahan orang-orang benar.[3] Namun, orang-orang tersebut akan ditebus oleh Tuhan.[3] Kelima, Sheol adalah tempat di mana Tuhan berkuasa secara penuh.[3] Dalam sheol, tidak ada yang dapat melarikan diri dari Tuhan (Kitab Amos 9:20.[3] Hal ini dikarenakan Tuhan sendiri yang membawa manusia ke dalam sheol.[3] Keenam, kata sheol juga umumnya digunakan sebagai metafora.[3] Ada yang menggunakan sheol sebagai sebuah metafora akan keadaan begitu dekat dengan kematian (Kitab Yunus 2:2).[3] Ada juga yang menggunakan sheol sebagai suatu metafora akan masalah kehidupan (Kitab Mazmur 88:3).[3]
Penjelasan
Sheol adalah dunia bagi semua manusia setelah mati.[4] Dalam keyakinan Yahudi, manusia yang berbuat baik serta manusia yang berbuat jahat akan bersama-sama ada di sheol.[4] Akan tetapi, tidak semua manusia akan menetap di sana selamanya.[4] Akan ada suatu masa di mana Tuhan menebus orang-orang yang diperhitungkan Tuhan telah berbuat benar.[4] Tidak hanya benar, Tuhan juga menebus orang-orang yang setia kepada-Nya.[4] Dalam tradisi rabini, sheol terdiri dari dua bagian yaitu tempat bagi roh-roh yang benar dan setia dan tempat bagi roh-roh yang tidak benar dan tidak setia.[4] Surga adalah bagian dari sheol yang digambarkan sebagai tempat-tempat dari roh-roh yang setia dan benar.[4]