Ferdinand Foch Philippe Pétain Douglas Haig John Monash John Pershing Arthur Currie Raja Albert I
Erich Ludendorff Georg von der Marwitz
Korban
Prancis: 531.000 Britania Raya: 411.636 Amerika Serikat: 127.000 Total: 1.069.636
785.733
Kekuatan Britania Raya: 188.700 POWs dan 2.840 senjata[1]
Kekuatan Prancis: 139.000 tahanan dan 1.880 senjata[2]
Kekuatan Amerika Serikat: 44.142 tahanan dan 1.481 senjata[2]
Kekuatan Belgia: 14.500 tahanan dan 414 senjata [2]
Serangan ini menyebabkan demoralisasi pasukan Jerman dan berakhirnya Perang Dunia I. Serangan Seratus Hari tidak mengacu pada pertempuran tertentu atau kesatuan strategi, melainkan rangkaian kemenangan Sekutu dimulai dari Pertempuran Amiens.
Latar belakang
Serangan Jerman di blok Barat diawali dengan Operasi Michael di bulan Maret 1918 sampai bulan Juli. Jerman telah sampai di Sungai Marne tetapi gagal merebut daerah tersebut dari Sekutu. Ketika Operasi Marne-Rheims berakhir pada bulan Juli, panglima tertinggi Sekutu, Marsekal Prancis Ferdinand Foch, melakukan serangan balasan (dikenal sebagai Pertempuran Marne). Jerman, mengakui posisi mereka tidak dapat dipertahankan dan mundur ke arah utara.
Foch menganggap bahwa saatnya Sekutu untuk melakukan kembali serangan. Pasukan Amerika Serikat datang di Prancis dalam jumlah besar, dan kehadiran mereka menyegarkan pasukan Prancis. Komandan mereka, Jenderal John Pershing, sangat ingin menggunakan pasukannya dalam peran independen. Angkatan Darat Inggris juga telah diperkuat oleh sejumlah besar pasukan kembali dari perang di Palestina dan Italia, dan sebagian besar pasukan pengganti ditahan di Britania Raya oleh Perdana Menteri David Lloyd George.
Foch setuju dengan proposal Field Marshal Douglas Haig, komandan British Expeditionary Force (BEF), untuk menyerang di Somme, Amiens timur dan barat daya dari Pertempuran Somme (1916). Somme dipilih sebagai lokasi yang cocok untuk menyerang karena beberapa alasan. Seperti pada 1916, ini menandai batas antara BEF dan pasukan Prancis, dalam hal ini ditandai oleh jalan Amiens-Roye, sehingga dua pasukan tersebut dapat bekerja sama. Pedesaan Picardy juga memberikan medan pertempuran yang baik untuk tank, tidak seperti di Flanders.
Akhirnya, pertahanan Jerman relatif lemah, diawaki oleh Angkatan Darat Kedua Jerman Jenderal Georg von der Marwitz, karena telah mengalami serangan secara terus-menerus oleh Australia dalam masa damai yang disebut Penetrasi.
Pertempuran
Pertempuran yang terjadi pada Serangan Seratus Hari:
^Christie, Norm M. (2005). The Canadians at Arras and the Drocourt-Queant Line, August–September, 1918. CEF Books. ISBN1896979432. OCLC60369666.Parameter |original-year= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |series-title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Referensi
Bond, Brian. The Unquiet Western Front, Britain's Role in Literature and History. Cambridge University Press; 1 edition (2007). ISBN 978-0-521-03641-2
Christie, Norm M. (1999). For King and Empire, The Canadians at Amiens, August 1918. CEF Books. ISBN 1-896979-20-3.
Christie, Norm M. (2005). The Canadians at Arras and the Drocourt-Queant Line, August–September, 1918. CEF Books. ISBN 1-896979-43-2. OCLC 60369666.
Christie, Norm M (1997). The Canadians at Cambrai and the Canal du Nord, August–September 1918. CEF Books. ISBN 1-896979-18-1. OCLC
Dancocks, Daniel George (1987). Spearhead to Victory—Canada and the Great War. Hurtig Publishers. p. 294. ISBN 0-88830-310-6. OCLC 16354705.
Orgill, Douglas (1972). Armoured onslaught: 8th August 1918. New York: Ballantine Books. ISBN 0-345-02608-X.
Schreiber, Shane B (2004). Shock army of the British Empire: the Canadian Corps in the last 100 days of the Great War. St. Catharines, Ontario: Vanwell. ISBN 1-55125-096-9. OCLC 57063659.