Sami Yusuf (lahir 21 Juli 1980) adalah seorang penyanyi-penulis lagu Britania Raya-Iran, komposer, produser dan musisi multi-instrumentalis.[1]
Pada tahun 2003 Yusuf merilis debut album Al-Mu'allim pada usia 23, menjual lebih dari dua juta kopi. Setelah merilis album kedua "My Ummah" pada tahun 2005, Yusuf telah digembar-gemborkan sebagai "Bintang Rock Islam Terbesar" oleh majalah Time untuk sukses dalam menarik basis penggemar yang relatif muda dari daerah yang beragam di seluruh dunia, kebanyakan mereka dari latar belakang Muslim. Yusuf telah menjual lebih dari tujuh juta album.[2] Pada bulan Oktober 2010, setelah lima tahun kekosongan, Yusuf album ketiga "Wherever You Are" resmi diluncurkan, yang menyatakan genre-nya sendiri diciptakan "Spiritique". Yusuf terlibat dalam inisiatif kemanusiaan, mendukung, antara lain, Islamic Relief dan Save the Children.
Kehidupan awal
Seorang keturunan Azeri, Yusuf dibesarkan di London sejak usia tiga tahun.[3]
Ia mulai memadukan beberapa melodi mudah sejak usia tiga tahun,[4] dan tampil di panggung buat pertama kali ketika usia 9 tahun. Ia mulai tertarik dengan musik klasik sejak ayahnya memberinya sebuah buku mengenai dasar-dasar memainkan Tombak (instrumen Persia).
Sebagai seorang remaja, ia mengabdikan diri pada musik klasik dan ikon klasik seperti Chopin dan Mozart, mengatakan bahwa ia mendengarkan Classic FM sejam sehari.[5]
Ketika dalam dilema untuk menentukan pilihan belajar musik atau belajar hukum di King`s College London, ia memilih musik. Meskipun ia mengklaim selalu religius, ia terhubung kembali dengan imannya lewat sebuah 'kebangkitan religius' saat berusia 16 tahun.[6]
Karier
2003-04: Al Mu`allim
Setelah kembali dari Mesir untuk mempelajari bahasa Arab, Yusuf meluncurkan albumnya, Al-Mu'allim pada Juli 2003 dan 2004, sebuah album perkusi yang terdiri dari delapan lagu.[7] Lagu utamanya, "Al-Mu`allim", menjadi sangat populer di Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Tenggara, memuncaki daftar tangga lagu selama dua belas pekan di Mesir dan Turki, dan menjual total dua juta kopi di seluruh dunia.[8] Percaya bahwa musik dapat menjadi "media yang tepat untuk menyamaikan ide-ide dan berdiskusi dengan masyarakat",[9] ia memadukan insturmentasi perkusi Timur dan melodi Barat di dalam "Al-Mu`allim" dengan fokus di bahasa Inggris dan bahasa Arab. Lagu terakhir, "Supplication", digunakan di film nominasi Golden Globe, "The Kite Runner".[10]
Meskipun album tersebut dideskripsikan sebagai sebuah "proyek untuk memperkenalkan identitas Muslim Inggris",[11] setelah Tragedi 9 September - dengan lagu-lagu yang sangat memuji Nabi Muhammad dan Allah di dalam lagu seperti "The Creator" dan "Ya Mustafa" - album ini menjangkau para pendengar yang tak diperkirakan sebelumnya, tersebar merata di berbagai agama, negara, usia dan suku bangsa. Yusuf "tak sengaja" menamai genre musik barunya sebagai "Pop Islami" dengan memasang sebuah batu pijakan bagi industri musik religius.
Konser dan tur
Tur dan konser Yusuf selama delapan tahun ke belakang sudah ekstensif. Ia terkenal karena konser di Royal Albert Hall dan Royal Concert Hall di Inggris pada 2006, dan tur Jerman yang komprehensif pada 2007.
Di sebuah konser di Azerbaijan, ia menerima sambutan hangat dari "tanah leluhurnya" (Yusuf adalah seorang Azeri, keturunan campuran Iran-Azerbaijan).
Lebih dari 50,00 orang hadir di konsernya di Festival Musik Casa di Casablanca, Maroko, pada 2007, melebihi batas penonton tempat penyelenggaraan.
Di sebuah konser populer di Wembley (disebut sebagai Muslim Live Aid), yang bertujuan menggalang dana dua juta poundsterling untuk bantuan kemanusiaan di Darfur, Sudan. Yusuf menerima video ucapan terima kasih langsung dari Gordon Brown, saat itu menjabat Perdana Menteri Inggris.
Ia menyelenggarakan tur Afrika Selatan pada 2008, di Cape Town, Durban dan Johannesburg, ia menyanyi bersama koir Agape Children Orphanage, menyanyikan We Are Together. Setelah konser di Festival Musik Fez di Fez, Maroko pada 2009, ia setuju mengadakan konser gratis yang sukses menghimpun 100,000 orang dalam sehari.